Ilustrasi (dok: Thinkstock)
Bahkan studi ini memaparkan pria yang menggunakan Finasteride (Propecia) untuk menghentikan kerontokan rambut yang dialaminya cenderung mengurangi konsumsi alkohol sejak pertama kali memulai konsumsi obat ini. Dan 'efek samping' ini tetap bertahan meski si pria telah menghentikan pengobatannya.
Kesimpulan tersebut diperoleh peneliti dari George Washington University, AS setelah mewawancarai 83 pria sehat yang mengalami efek samping seksual berkepanjangan akibat konsumsi Finasteride. Sebelumnya telah diketahui bahwa obat kerontokan rambut ini dapat menyebabkan disfungsi seksual pada pria.
Untuk studi ini, peneliti Dr. Michael Irwig juga mengumpulkan informasi terkait riwayat kesehatan pasien, fungsi seksualnya, termasuk konsumsi alkohol pasien sebelum dan sesudah mengonsumsi Finasteride.
Dari 63 partisipan yang diketahui mengonsumsi alkohol sedikitnya sekali dalam seminggu sebelum mulai mengonsumsi Finasteride, 65 persen diantaranya dilaporkan mengalami penurunan konsumsi alkohol, bahkan setelah mereka berhenti minum Finasteride.
Namun seperti dilansir Daily Mail, Senin (17/6/2013), konsumsi alkohol pada 32 persen partisipan lainnya diketahui tidak mengalami perubahan dan 3 persen partisipan malah mengaku konsumsi alkoholnya justru meningkat.
Selain penurunan jumlah konsumsi, peneliti juga menemukan bahwa banyak partisipan yang pada akhirnya mengalami penurunan toleransi alkohol setelah mengonsumsi Finasteride. Ini belum termasuk merasa gelisah setelah minum alkohol dan pulih dari kerontokan rambut lebih lama akibat minum minuman keras tersebut.
Sayangnya, peneliti tak tahu-menahu mengapa Finasteride berdampak terhadap kebiasaan minum seseorang. Hanya saja Dr. Irwig percaya jika Finasteride dapat mengurangi kemampuan otak untuk membuat hormon yang disebut dengan neurosteroid. Hormon ini erat kaitannya dengan ketertarikan atau kegemaran seseorang terhadap minuman beralkohol.
0 komentar:
Posting Komentar