Blogger templates

Selasa, 04 Juni 2013

Awas, Obat Penenang Bisa Bikin Mr P Loyo

Jakarta, Konon obat-obatan tertentu seperti obat penurun tekanan darah dapat meningkatkan risiko disfungsi ereksi pada pria. Namun belakangan pernyataan tersebut dibantah sebuah studi baru dari AS. Menurut peneliti, obat penenang dan beberapa jenis h yang antidepresanla bisa menyebabkan impotensi.

Bahkan studi sebelumnya menyatakan bahwa konsumsi obat-obatan apapun dapat meningkatkan risiko disfungsi ereksi pada pria. Untuk itu, demi memastikan ada tidaknya keterkaitan antara risiko disfungsi ereksi dengan jenis pengobatan yang dikonsumsi masing-masing individu, sekelompok peneliti yang dipimpin oleh Varant Kupelian dari New England Research Institutes, Watertown, Massachusetts melakukan survei terhadap 2.301 pria dan menanyai tentang obat-obatan resep yang mereka gunakan dan fungsi seksual responden.

Hasilnya, satu dari lima responden diketahui mengidap impotensi. Impotensi atau disfungsi ereksi didefinisikan sebagai skor yang diberikan seorang pria terkait ketegangan, kehandalan dan kepuasan dari ereksinya sendiri. Skor tertingginya adalah 25 dan jika seorang pria mengalami impotensi maka biasanya skornya mencapai 17 ke bawah.

Separuh dari 60 responden yang diketahui mengonsumsi tricyclic antidepressant (TCA) yaitu amitryptyline selama satu bulan terakhir juga tergolong ke dalam kelompok responden yang mengidap impotensi. Namun setelah mempertimbangkan faktor risiko impotensi lainnya, misalnya usia dan penyakit jantung yang diidapnya, peneliti menemukan bahwa pria yang mengonsumsi TCA berisiko tiga kali lipat mengidap disfungsi ereksi.

Begitu pula dengan responden yang mengonsumsi tranquillisers atau obat penenang yaitu benzodiazepines seperti Valium, Xanax, Klonopin dan Ativan. Responden-responden ini juga diketahui berisiko dua kali lebih tinggi untuk mengalami disfungsi ereksi. Serupa dengan responden yang mengonsumsi TCA, hampir separuh responden yang mengonsumsi benzodiazepine sebulan belakangan juga kerap mengalami impotensi.

Sayangnya studi ini tak dapat memastikan apakah benar obat-obatan itu yang menyebabkan gangguan seksual, atau disfungsi ereksi yang berkontribusi terhadap kondisi psikiatri responden atau apakah kedua masalah itu memiliki akar persoalan yang sama.

"Kami benar-benar tak dapat mengatakan ada apa di balik hubungan sebab-akibat ini. Yang tidak kami sangka pria yang mengonsumsi obat-obatan hipertensi justru tidak mengalami risiko impotensi yang lebih tinggi, karena kami menyangka sebaliknya," terang Kupelian seperti dilansir Health24, Senin (3/6/2013).

Untuk itu, Kupelian menambahkan bahwa temuan ini tidaklah ditujukan untuk membuat rekomendasi terkait obat-obatan tertentu. "Kalaupun pria mengkhawatirkan obat-obatan yang dikonsumsinya, sebaiknya mereka konsultasikan hal itu kepada dokter," tutupnya.

0 komentar:

Posting Komentar