Jakarta, Kondom populer sebagai alat kontrasepsi yang murah namun efektif. Selain mencegah kehamilan, kondom juga mencegah penularan berbagai penyakit seksual yang berbahaya, termasuk juga HIV-AIDS. Kondom memiliki angka kesuksesan 98 persen jika digunakan dengan tepat. Namun di saat tertentu, kondom juga bisa gagal bekerja.
Meski angka kegagalan kondom di atas kertas hanya sebesar 2 persen, namun rata-rata kegagalan khas penggunaan kondom mencapai rata-rata 15 persen. Berikut ini penyebab gagalnya kondom 'melakukan' tugasnya dengan baik seperti dikutip dari Health India, Senin (10/6/2013):
1. Merobek Kemasan dengan Cara yang Salah
Beberapa orang cenderung merobek kemasan kondom dengan menggunakan gigi. Padahal ini dapat menyebabkan kondom ikut terkoyak dan rusak. Jika nekat memakai kondom rusak tentu fungsi perlindungannya akan ikut rusak.
2. Membuka Gulungan Kondom
Kesalahan yang membuat kondom tak berfungsi optimal adalah karena gulungan kondom dibuka sepenuhnya sebelum digunakan. Hal ini membuat kondom menjadi longgar.
3. Salah Saat Memakai Kondom
Sering kali pula terdapat kasus di mana seorang pria salah memakai kondom, dalam artian kondom dipakai secara terbalik. Setelah menyadari kesalahannya, kondom kemudian dibalik dan dipakai lagi, lalu melanjutkan kembali kegiatan seksnya dengan pasangan.
Jika Anda memakai kondom terbalik, sebaiknya jangan dibalik ke posisi yang benar lalu dipakai lagi. Sebab bisa jadi ada sperma yang menempel di permukaan luar kondom, sehingga kehamilan tetap terjadi meski kondom digunakan saat bercinta.
4. Menggunakan Pelumas yang Salah
Hal penting yang perlu diingat adalah Anda perlu menggunakan pelumas yang kompatibel dengan kondom. Misalnya jika Anda menggunakan kondom berbahan lateks, maka jangan gunakan pelumas berbahan dasar minyak seperti vaselin, lotion tangan atau krim dingin. Sebab pelumas-pelumas itu dapat merusak kondom lateks. Sebagai gantinya, Anda harus menggunakan pelumas yang berbasis air seperti gliserin atau jelly pelumas yang banyak dijual di pasaran.
5. Tidak Mengeluarkan Udara dari Kondom
Sebelum memakai kondom, Anda perlu menekan gelembung udara kecil yang ada di dalamnya. Jika hal ini tidak dilakukan, maka kondom bisa robek.
6. Tidak Menyisakan Ruang di Ujung Kondom
Kondom juga bisa rusak saat dipakai sehingga gagal memberikan proteksi hanya karena pemakainya tidak menyusakan ruang di ujung kondom. Sperma yang sudah keluar tidak akan memiliki cukup tempat sehingga kondom pun rusak gara-gara terdesak.
7. Melepas Kondom Sebelum Selesai
Entah dengan alasan apa, beberapa pria buru-buru melepas kondom padahal aktivitas bercinta belum selesai. Tentu saja hal ini menjadikan alat kontrasepsi jadi sia-sia.
8. Terlambat Menarik Kondom Usai Penetrasi
Beberapa orang tidak segera menarik kondomnya saat penetrasi dan mencapai ejakulasi. Padahal kebiasaan ini bisa membuat sperma merembes keluar. Maka dari itu, segeralah menarik kondom dan buanglah.
Selain karena kesalahan manusia yang membuat fungsi kondom tidak maksimal, ada pula kesalahan yang muncul pada saat produksi. Kondom menjadi tidak efektif apabila:
1. Cacat Saat Produksi
Sebagaimana barang-barang lain buatan manusia, kondom juga bisa cacat saat diproduksi. Untuk itu penting untuk membeli kondom yang mereknya telah dikenal baik. Selain itu Anda juga perlu memeriksa kemasan kondom. Pastikan tidak ada robekan.
2. Kedaluwarsa
Kondom juga punya masa kedaluwarsa. Makanya selalu cek kemasan dan lihat tanggal kedaluwarsanya sebelum Anda memakainya karena kondom yang kedaluwarsa bisa merusak elastisitas kondom.
3. Penyimpanan yang Salah
Beberapa pria menyimpan kondom di sakunya. Penyimpanan yang asal-asalan bisa merusak tekstur dan menurunkan kualitas lateks, apalagi jika disimpan di bawah sinar matahari langsung.
Kondom merupakan alat yang baik untuk mencegah kehamilan dan menghindari dari penularan penyakit seksual. Meski membuat hidup manusia menjadi semakin baik, tetaplah untuk menggunakannya dengan bijak
0 komentar:
Posting Komentar