Blogger templates

Kamis, 30 Mei 2013

Biaya Penyakit Gaya Hidup Bakal Melonjak


Jakarta— Alokasi biaya kesehatan untuk penyakit degeneratif akibat gaya hidup tidak sehat diperkirakan akan membebani negara melalui Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang akan digulirkan pada tahun 2014 mendatang. Dibandingkan dengan penyakit infeksi, penyakit tidak menular akibat gaya hidup membutuhkan perawatan seumur hidup.

Menurut Hannah Nawi, Associate Director Healthcare Practice Asia Pasific Frost & Sullivan, penyakit "lifestyle" seperti kanker atau stroke membutuhkan perawatan seumur hidup. "Pengobatan penyakit "lifestyle" tidak dapat sekali berobat langsung sembuh, tetapi bertahap seumur hidup," tuturnya dalam acara Media Briefing bertajuk "Prediksi Industri Kesehatan Indonesia 2013" beberapa waktu lalu di Jakarta.

Melalui SJSN, biaya pengobatan akan ditanggung pemerintah, khususnya bagi masyarakat yang tidak mampu membayar premi. "Maka tentu saja penambahan penderita penyakit 'lifestyle' akan membebani biaya kesehatan yang ditanggung pemerintah," ujarnya.

Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia Sutoto mengatakan, rumah sakit seharusnya tidak melihat SJSN sebagai ancaman, tetapi peluang. "Dengan adanya SJSN, 8,5 juta masyarakat miskin yang tadinya tidak punya akses jadi terfasilitasi dan dibayar preminya oleh pemerintah," ujarnya.

Selain memfokuskan untuk mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat untuk mengurangi beban biaya pemerintah, Sutoto mengatakan, perbaikan tenaga kesehatan juga perlu dilakukan. Indonesia memiliki rasio 3 dokter berbanding 10.000 pasien. Adapun Malaysia 9 dokter berbanding 10.000 pasien.

"Dengan menambah jumlah dokter serta rumah sakit yang dapat memberikan biaya pengobatan yang lebih efektif dan efisien, SJSN akan berjalan dengan baik," katanya

0 komentar:

Posting Komentar