Blogger templates

Minggu, 08 Mei 2011

karya tulis ilmiah kebidanan


 KTI BIDAN
PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RISIKO TINGGI DI POLINDES KEMUNING DESA TASIKMADU
KECAMATAN PALANG TUBAN
Karya Tulis Ilmiah
Diajukan Dalam Rangka Memenuhi Persyaratan
Menyelesaikan Program Diploma III Kebidanan
Oleh :
fitri farida yanti
NIM : 03.01.015
PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN
AKADEMI KEBIDANAN NAHDLATUL ULAMA TUBAN
2006
================================================================
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah ini telah disahkan tanggal 12 Agustus 2006
Mengesahkan
Pembimbing,
SUNARSIH. Dip. Mw. S.Pd.M.Kes
NIP. 140 070 297
Direktur AKBID NU Tuban
SUPARTINI, SKM
NIK. 4511001
==================================================================
PENETAPAN PENGUJI
Karya Tulis ini telah diuji tanggal 12 Agustus 2006.
Penguji Tanda Tangan
Ketua : Yoana Widyasari, SST ____________________
NIK. 45115002
Anggota Penguji : 1. Damarati, SKM ____________________
NIK. 45115004
2. Sunarsih, Dip.Mw.S.Pd.M.Kes ____________________
NIP. 140 070 297
===================================================================
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
BIODATA
NAMA : IIN NURYATI
TEMPAT, TANGGAL LAHIR : LAMONGAN, 19 JULI 1983
JENIS KELAMIN : PEREMPUAN
AGAMA : ISLAM
ALAMAT RUMAH : JL. KH. HASYIM ASHARI RT. 02 / RW. 02
KARANG TAWAR LAREN LAMONGAN
PENDIDIKAN
1. Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah 6 Karang Tawar Lulus tahun 1997
2. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Muhammadiyah 12 Sendang Lulus tahun 2000
3. Sekolah Menengah Umum Negeri 3 Lamongan Lulus tahun 2003
4. Akademi Kebidanan Nahdlatul Ulama Tuban tahun 2002 sampai sekarang.
vii
RINGKASAN
Kehamilan sebagai keadaan fisiologis dapat diikuti proses patologis yang mengancam keadaan ibu dan janin. Tenaga kesehatan harus dapat mengenal perubahan yang mungkin terjadi sehingga kelainan yang ada dapat dikenal lebih dini. Misalnya perubahan yang terjadi adalah edema, tungkai bawah pada trimester terakhir dapat merupakan fisiologis namun bila disertai edoma di tubuh bagian atas seperti muka dan lengan terutama bila diikuti peningkatan tekanan darah dicurigai adanya pre eklamsi. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi karakteristik ibu hamil meliputi umur, pendidikan dan pekerjaan di Polindes Kemuning Desa Tasikmadu Kecamatan Palang Kabupaten Tuban. Mengidentifikasi pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan risiko tinggi di Polindes Kemuning Desa Tasikmadu Kecamatan Palang Kabupaten Tuban, mulai bulan Januari sampai dengan Juli 2006.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang periksa di Polindes Kemuning Desa Tasikmadu Kecamatan Palang Kabupaten Tuban pada bulan Januari sampai dengan bulan Juli 2006. Teknik pengambilan sampel secara purposive sampling dengan besar sampel sebanyak 20 ibu hamil. Penelitian ini dilaksanakan di Polindes Kemuning Desa Tasikmadu Kecamatan Palang kabupaten Tuban dengan waktu penelitian mulai dengan bulan Januari sampai dengan Juli 2006.
Analisa hasil penelitian ini dari 20 ibu hamil sebagian besar 15 orang (75%) berusia 20-30 tahun, rata-rata berpendidikan SMA yaitu 10 orang (10%) dan mayoritas tidak bekerja sebanyak 18 orang (90%). Didapatkan pula 12 orang (60%) berpengetahuan cukup. Berdasarkan usia paling banyak 8 orang (40%) berusia 20-30 tahun berpengetahuan cukup dan mayoritas sebanyak 11 orang (55%) tidak bekerja berpengetahuan cukup.
Dari penelitian ini diperoleh kesimpulan respon dan paling banyak terdapat pada usia reproduksi dengan latar belakang pendidikan SMA. Sedangkan dilihat dari pekerjaan didapatkan paling banyak tidak bekerja. Pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan risiko tinggi adalah mempunyai pengetahuan cukup. Dari hasil penelitian yang diperoleh maka ibu hamil disarankan untuk kontrol secara rutin dan lebih meningkatkan pengetahuannya lebih baik lagi.



Rabu, 04 Mei 2011

makalah fisika tentang konversi energi

BAB I

PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Mata pelajaran fisika yang merupakan bagian dari rumpun sains saat ini pembelajarannya belum dapat berjalan dengan semestinya. Hal ini disebabkan karena konsep fisika sering disampaikan oleh guru sebagai sebuah fakta dan bukan merupakan sebagai gejala alam yang harus diamati, diukur dan didiskusikan.  Menurut Priyono (2004) dalam Kunandar (2007), �bekal kecakapan yang diperoleh dari lembaga pendidikan tidak memadai untuk dipergunakan secara mandiri, karena yang dipelajari di lembaga pendidikan sering kali hanya terpaku pada teori, sehingga peserta didik kurang inovatif dan kreatif�.
Dalam hal ini untuk menunjang pemahaman siswa dalam pelajaran fisika terutama pada mata pelajaran energi, kita bisa mengamati perubahan konversi energi dari energi listrik menjadi energi gerak. Mengingat sederhannya alat ini diharapkan siswa terutama siswa SMP yang masih pada masa transisi dari konkret ke tahap abstrak, bisa melihat proses ini dengan jelas. Sehingga timbul pertanyaan-pertanyaan yang natinya akan terpecahkan bersama-sama. Bagi siswa SMA dan mahasiswa, bisa menganalisa kaitan antara energi listrik dan energi mekanik khususnya energi gerak secara teoritis. Sehinnga secara teori sederhana dengan mengabaikan faktor-faktor yang lain kita akan mendapatkan korelasi sederhana antara keduanya.
Selain daripada itu alat ini juga dibuat agar siswa lebih antusias dalam mempelajari ilmu fisika karena melihat penerapannya dalam kehidupan, sehingga para siswa akan lebih creatif dan inovatif lagi dalam menyajikan ilmu fisika dalam bentuk sebuah alat yang biasa dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-harinya.
B.     Rumusan Masalah
Bagaimana menunjukan perubahan konversi energi dari energi listrik menjadi energi gerak atau energi listrik menjadi energi mekanik?
C.    Tujuan
Untuk mengamati proses perubahan energi listrik dengan sumber tegangan yang berbeda-beda terhadap energi gerak.
D.    Manfaat
  1. Bagi siswa
Alat ini diharapkan dapat menjelaskan konsep dasar fisika dengan peragaan sebuah alat
  1. Bagi mahasiswa
Dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan, sehingga ilmu-ilmu alam dapat dijelaskan dengan ilmu fisika.
  1. Bagi para pembaca
Semoga makalah ini dapat memberikan informasi yang berharga dalam menambah khasanah ilmu pengetahuan dalam ilmu fisika khususnya, sehingga para pelaku pendidikan dapat menerapakan ilmu fisika dalam bentuk fakta bukan hanya teori.  
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Energi
            Segala sesuatu yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari membutuhkan energi. Untuk bertahan hidup kita membutuhkan energi yang diperoleh dari makanan. Setiap kendaraan membutuhkan energi untuk bergerak dan energi itu diperoleh dari bahan bakar. Hewan juga membutuhkan energi untuk hidup, sebagaimana manusia dan tumbuhan.
Energi merupakan salah satu konsep yang paling penting dalam fisika. Konsep yang sangat erat kaitannya dengan usaha adalah konsep energi. Secara sederhana, energi merupakan kemampuan melakukan usaha. Definisi yang sederhana ini sebenarnya kurang tepat atau kurang valid untuk beberapa jenis energi (misalnya energi panas atau energi cahaya tidak dapat melakukan kerja). Definisi tersebut hanya bersifat umum. Secara umum, tanpa energi kita tidak dapat melakukan kerja. Sebagai contoh, jika kita mendorong sepeda motor yang mogok, usaha alias kerja yang kita lakukan menggerakan sepeda motor tersebut.
 Pada saat yang sama, energi kimia dalam tubuh kita menjadi berkurang, karena sebagian energi kimia dalam tubuh berubah menjadi energi kinetik sepeda motor. Usaha dilakukan ketika energi dipindahkan dari satu benda ke benda lain. Contoh ini juga menjelaskan salah satu konsep penting dalam sains, yakni kekekalan energi. Jumlah total energi pada sistem dan lingkungan bersifat kekal alias tetap. Energi tidak pernah hilang, tetapi hanya dapat berubah bentuk dari satu bentuk energi menjadi bentuk energi lain. Mengenai Hukum Kekekalan Energi akan kita kupas tuntas dalam pokok bahasan tersendiri.
Dalam kehidupan sehari-hari terdapat banyak jenis energi. Energi kimia pada bahan bakar membantu kita menggerakan kendaraan, demikian juga energi kimia pada makanan membantu makhluk hidup bertahan hidup dan melakukan kerja. Dengan adanya energi listrik, kita bisa menonton TV atau menyalakan komputer sehingga bisa bermain game sepuasnya. Ini hanya beberapa contoh dari sekian banyak jenis energi dalam kehidupan kita. Misalnya ketika kita menyalakan lampu neon, energi listrik berubah menjadi energi cahaya. Energi listrik juga bisa berubah menjadi energi panas (setrika listrik), energi gerak (kipas angin) dan sebagainya. Banyak sekali contoh dalam kehidupan kita, dirimu bisa memikirkan contoh lainnya. Secara umum, energi bermanfaat bagi kita ketika energi mengalami perubahan bentuk, misalnya energi listrik berubah menjadi energi gerak (kipas angin), atau energi kimia berubah menjadi energi gerak (mesin kendaraan).
B. Energi Listrik
                       Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha. Maka pengertian energi listrik adalah kemampuan untuk melakukan atau menghasilkan usaha listrik (kemampuan yang diperlukan untuk memindahkan muatan dari satu titik ke titik yang lain). Energi listrik juga merupakan energi akhir yang dibutuhkan bagi peralatan listrik untuk menggerakkan motor, lampu penerangan, memanaskan, mendinginkan ataupun untuk menggerakkan kembali suatu peralatan mekanik untuk menghasilkan bentuk energi yang lain. Energi yang dihasilkan ini dapat berasal dari berbagai sumber misalnya, air, minyak, batu bara, angin, panas bumi, nuklir, matahari dan lainnya. Energi ini besarnya dari beberapa volt sampai ribuan hingga jutaan volt.
Energi listrik dilambangkan dengan W.
Sedangkan perumusan yang digunakan untuk menentukan besar energi listrik adalah : W = Q.V
keterangan :
W = Energi listrik ( Joule)
Q = Muatan listrik ( Coulomb)
V =  Beda potensial ( Volt )
Karena I = Q/t maka diperoleh perumusan
W = (I.t).V
W = V.I.t
Apabila persamaan tersebut dihubungkan dengan hukum Ohm ( V = I.R) maka diperoleh perumusan
W = I.R.I.t
Satuan energi listrik lain yang sering digunakan adalah kalori, dimana 1 kalori sama dengan 0,24 Joule selain itu juga menggunakan satuan kWh (kilowatt jam).
C.Pemanfaatan Energi Listrik
                     Energi listrik dapat diubah-ubah menjadi berbagai bentuk energi yang lain.Energi listrik menjadi energi kalor, alat yang digunakan yaitu setrika listrik, ceret listrik, kompor listrik , dll. Energi listrik menjadi energi cahaya, alat yang digunakan yaitu lampu pijar, lampu neon, dll.Energi listrik menjadi energi gerak, alat yang digunakan yaitu kipas angin, penghisap debu,  dll dan masih banyak lagi penggunaan energi listrik. Di antara peralatan listrik di rumah kita, kita mungkin mempunyai pengering rambut, beberapa lampu, pesawat TV, stereo, oven microwave, kulkas dan kompor listrik. Masing-masing mengubah energi listrik menjadi energi bentuk lain, misalnya energi cahaya, energi kinetik, energi bunyi, atau energi panas. Berapa besarnya energi listrik yang diubah menjadi energi bentuk lain? dan berapa lajunya? Energi yang di catu pada rangkaian dapat digunakan dengan beberapa cara yang berbeda. Motor merubah energi listrik menjadi energi mekanik. Lampu listrik merubah energi listrik menjadi cahaya. Sayangnya tidak semua energi yang diberikan ke motor atau ke lampu dapat dimanfaatkan. Cahaya, khususnya cahaya lampu pijar menimbulkan panas. Motor terlalu panas untuk disentuh. Dalam setiap kasus, ada sejumlah energi yang diubah menjadi panas
.
D. Perubahan Energi Listrik Menjadi Energi Gerak
         Alat yang mengubah energi listrik menjadi energi gerak pada umumnya menggunakan motor listrik. Pada motor listrik, arus listrik mengaril melalui kumparan, untuk menimbulkan medan magnet, sehingga as motor berputar.putaran as motor inilah yang dimanfaatkan untuk menggerakan kipas angin, bor listrik, belender, mobil � mobilan, dan alat lain.

















BAB III
METODOLOGI
A.    Cara membuat dan Cara kerja alat
Alat  dan Bahan :
  Motor (dinamo)
  Pipa
  Baling-baling
  Papan  kayu
  Kabel
  Baterai @ 4.5 volt
  Sakelar (penjepit listrik)
  CD (compact disc)
      Cara membuat alat
1.      Siapkan alat dan bahan
2.      Hubungkan motor dengan kabel.
3.      ubangi pipa secukupnya sebesar motor penggerak sebagai tempat meletakan motor penggerak.
4.      Hubungkan ujung motor dengan baling-baling, kemudian masukan kedalam pipa yang telah dilubangi tadi.
5.      Hubungkan kabel yang telah disambugkan dengan motor tadi ke sumber tegangan.
6.      Rangkai sumber tegangan dengan rangkain seri.
Cara Kerja Alat
  1. Alat yang telah dipasang seperti gambar, dihubungkan dengan sumber tegangan yang telah dirangkain seri.
  2. Setelah melihat putaran baling-baling sebelum ditambahkan CD. Tambahkan CD pada baling-baling dengan sumber tegangan yang berbeda-beda 
  3. amati bagaimana putaran baling-baling dengan kedua sumber tegangan yang berbeda, dan amati putaran baling-baling sebelum dan setelah ditambahkan CD.
















  
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    HASIL
Tabel 4.1 Data hasil pengamatan
Jenis rangkaian pada tegangan
Tegangan sumber
(Volt)
Massa
baling-baling
Putaran
baling-baling
Seri



4.5
Sebelum ditambahkan CD
  Cukup keras
Setelah ditambahkan CD
Kurang keras
9
Sebelum ditambahkan CD
Keras (lebih keras dari tegangan 4.5 volt)
Setelah ditambahkan CD
Kurang keras


B.     PEMBAHASAN
            dari hasil percobaan diatas dapat dijelaskan bahwa pada rangkain seri nyala lampu indikator lebih terang daripada rangkaian paralel dan putaran baling-baling juga semakin keras saat dihubungkan dengan tgangan yang dirangkai seri dibandingkan dengan tegangan paralel. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
      pada saat tegangan dihubungkan dengan sumber tegangn 4.5 V ssebelum ditambahkan CD baling-baling berputar cukup keras, setelah ditambahkan dengan CD baling �baling bergerak cukup lambat.            
      pada saat sumber tegangan dirangkai seri maka sumber tegangan total pada rangkaian tersebut adalah V1 + V2= V,jadi tegangan yang mengalir adalah 9 V, dengan sumber tegangan tersebut  sebelum ditambahkan CD baling-baling berputar keras, setelah ditambahkan CD baling-baling berputar tidak terlalu keras. Dari pembahasan tersebut kita akan mencari hubungan antara keduanya secara teori sederhana, dari formulasi daya dapat dijabarkan sebagai berikut: P = dw/dt, dengan menganggap w = Ek=1/2 mv2
2Vit = mv2 dari formulasi tersebut dapat dijelaskan bahwa kecepatan berbanding lurus tegangan dan kuat arus, dan massa berbanding terbalik dengan massa, sehigga dengan kata lain dapat dikatakan bahwa semakin besar tegangan dan kuat arus yang mengalir maka kecepatannya  semakin besar, dan kecepatan akan berkurang jika massanya semakin besar, dan ini sesuai dengan hasil pengamatan diatas.

BAB V
KESIMPULAN
A.    Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan:
         semakin besar kuat arus yang mengalir maka baling-baling akan berputar semakin cepat.
         Pada sumber tegangan yang dirangkai seri baling-baling semakin cepat berputar .
         Putaran baling-baling berbanding lurus dengan tegangan dan berbanding terbalik dengan massa baling-baling.

Rabu, 30 Maret 2011

Pasien Asma Hindari Kipas Angin

 id=Pasien asma dan alergi debu tidak disarankan untuk tidur menggunakan kipas angin karena dapat menyebabkan kekambuhan serangan asma.

"Kipas angin membuat debu dan tungau dalam ruangan terus berputar, nantinya debu terhirup lagi dan menyebabkan batuk atau asmanya kambuh. Ini bisa menjadi lingkaran setan," kata dr.Iris Rengganis Sp.PD dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Ciptomangunkusumo (FKUI/RSCM) dalam acara seminar bertajuk 'Waspadai Penyakit di Musim Pancaroba' di Jakarta (30/3/2011).

Untuk menyejukkan udara di ruangan, Iris merekomendasikan penggunaan pendingin ruangan atau AC dengan suhu yang tidak terlalu dingin. "Set suhu sekitar 25 derajat. Pada suhu ini tungau tidak suka," katanya.

Asma merupakan gangguan inflamasi kronik pada saluran napas dan disertai hipersensitivas bronkus terhadap bermacam rangsangan. Pasien asma sebaiknya mengenal dan mewaspadai pencetus alergi guna menghindari serangan.

"Selama masih ada alergen, asma akan terus timbul. Oleh karena itu, kenali dan hindari pencetusnya," paparnya.

Selain tungau debu, penderita asma juga sensitif terhadap udara dingin, bulu binatang, asap rokok, dan masih banyak lagi.

Kompas

Tiens Produk untuk terapi asma :
Tiens Cell Rejuvenation Capsules

Forum Sanitarian


Public Health Forum - Didedikasikan untuk Keluarga Besar Komunitas Indonesians Public Health

Kita sudah cukup lama mengelola Blog yang beberapa diantaranya kami dedikasikan untuk komunitas Public Health dan Sanitarian sesuatu yang menjadi keseharian saya.  Beberapa blog tersebut adalah ;

Sebelumnya saya juga mohon maaf, beberapa waktu yang lalu kami memasang fasilitas dengan janji untk mengirimkan tutorial terkait  SOP publichealth. Fasilitas ini kami maksudkan untuk berbagi informasi dan update perkembangan teori dan praktek Sanitarian dan Kesehatan Masyarakat.  Namun maksud tersebut sampai saat ini tujuan tersebut belum mampu kami laksanakan karena keterbatas waktu dan kemampuan setting pada plugin (software). Kemudian muncul ide untuk tetap menyambung sharing dan komunikasi email yang sudah masuk di subscriber tersebut. Ide tersebut kami terjemahkan dalam bentuk MEMBUAT BLOG KHUSUS FORUM.

Blog FORUM tersebut memungkinkan kita dengan mudah berbagi informasi dan sharing update perkembangan teori dan praktek Sanitarian dan Public Health saling berbagi link download checklist SOP dasar hukum dan peraturan pustaka terkait topik kita hot topic serba-serbi info Kesehatan - dan lain-lain. Alamat forum kita di sini

Jika rekan-rekan berkenan untuk bergabung dan menuangkan ide tulisan permintaan berbagi pengalaman atau ingin sekedar mengeluarkan uneg-uneg (tanpa harus dihipnotis model uya kuya), rekan-rekan harus bergabung dan menjadi anggota FORUM kita ini. Caranya mudah (dan gratis) :
  •  Klik DISINI
  •  Klik pada tulisan Register
  •  Klik pada tulisan I agree to these term
  • Isi seluruh kolom yang diminta, user name-email sampai code yang harus dimasukkan
  •  Selanjutnya klik Submit
  • Selamat, anda sudah berhasil bergabung dengan keluarga besar forum public health
    Selanjutnya jika ingin menulis komentar atau sharing pengalaman anda tinggal login dengan memasukkan username dan password yang sudah anda buat sebelumnya, kemudian klik pada topik yang anda inginkan, klik pada new topic.

    Selamat  Bergabung  dan menjadi Keluarga Besar SANITARIAN COMMUNITY

    Selasa, 22 Maret 2011

    Mengenal jantung dan stroke pada wanita

    PENYAKIT jantung dan stroke merupakan pembunuh nomor satu di dunia. Di usia menopause, wanita berisiko dua sampai tiga kali serangan jantung dan stroke. Mengapa?

    Kematian akibat penyakit jantung dan stroke lebih banyak dialami wanita daripada pria. Perbandingan itu tampak pada survei American Heart Association's pada 2002. Sebanyak 38 persen wanita meninggal dalam tahun pertama setelah serangan jantung pertama dibandingkan pria hanya 25 persen.

    Pada tahun yang sama, WHO juga melakukan survei dengan hasil tidak kalah mencengangkan. Di Negara negara berkembang 50 persen kematian wanita usia di atas 50 tahun karena penyakit jantung dan stroke. Risiko tersebut terkait dengan penurunan kadar hormon estrogen.



    Spesialis Jantung RS Jantung Harapan Kita dr Amiliana Mardiani Soesanto SpJP mengatakan, hormon estrogen yang ada di dalam tubuh wanita mampu melindungi diri dari serangan penyakit jantung dan stroke.

    "Hormon estrogen bersifat melindungi dengan membuat pembuluh darah lebih lebar sehingga mampu mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke," ujar Mili, sapaan akrabnya di sela-sela acara "Go Red For Women", di Jakarta.

    Dalam kehidupan wanita dipengaruhi tiga fase yaitu masa anak-anak, masa reproduksi, dan masa menopause. Saat masa reproduksi, kadar estrogen sangat tinggi sehingga mampu melindungi diri dari serangan jantung dan stroke.

    Berbeda, ketika wanita memasuki masa menopause, kadarestrogendalam tubuhnya menurun, berarti pula pelindung di dalam tubuh berkurang. Menurut dia, pada wanita yang mengalami serangan pertama kali lebih berisiko pula untuk mengalami kematian. Semakin berbahaya penyakit jantung dan stroke pada wanita karena sering kali tidak menimbulkan gejala yang spesifik.

    Pada umumnya, gejala serangan jantung adalah sakit di bagian dada. Adapun, pada wanita ditandai dengan rasa tidak nyaman pada lengan, bahu, punggung, leher, rahang, dan perut.

    Terkadang, gejala yang ditimbulkan adalah napas pendek tanpa merasakan sakit di bagian dada. Walaupun tidak merasakan gejala, sebaiknya tetap rajin memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui kondisi badan.

    Kesehatan jantung dan stroke berhubungan erat dengan pola gaya hidup yang keliru. Faktor risiko tersebut meliputi kebiasaan merokok, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, obesitas, kurang bergerak, diabetes melitus, dan riwayat keluarga.

    Stres merupakan reaksi tubuh ketika berbagai stimulus mengganggu. Stimulus itu mengganggu keseimbangan fisik, mental atau emosional.

    Psikolog Universitas Indonesia Dra Ratih Andjayani Ibrahim MM Psi mengungkapkan stres merupakan faktor eksternal yang bisa memengaruhi kesehatan jantung. Kesibukan pekerjaan tidak lantas mengabaikan pola dan gaya hidup sehat. Duta Go Red for Women Indonesia Susan Bachtiar menceritakan kehidupannya yang bebas dari rokok, makan sesuai golongan darah, istirahat cukup, berolahraga setiap pagi, tidak mengonsumsi alkohol dan menjaga pikiran agar tidak stres.

    "Saya ingin hidup sehat untuk orang-orang yang saya cintai," kata model yang juga berprofesi sebagai pengajar.


    Minggu, 27 Februari 2011

    Setelah Dibuat, Berapa Lama Susu Bisa Bertahan?

    Anak saya Melva (7 bulan), minum susu formulanya sedikit-sedikit. Setiap saya buatkan satu botol ukuran 120 cc tidak langsung habis. Alhasil sisanya selalu saya buang. Sebetulnya sayang sih buang-buang susu, tapi kalau sisanya saya berikan lagi saya takut susunya sudah basi.

    Sebetulnya berapa lama susu formula tahan di botol (setelah dicairkan)? Dr. Mulya Rahma Karyanti, SpA dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM mengatakan, susu formula yang sudah dicampur dengan air sebaiknya segera diberikan kepada anak. Dan jika lebih dari enam jam sebaiknya susu dibuang. Karena susu yang telah dicampur air berada lama di udara luar (suhu kamar) dapat menjadi basi, lalu tumbuh jamur dan ada kemungkinan terkontaminasi kuman dari udara luar. Hal ini dapat membuat bayi terkena diare atau gangguan pencernaan lainnya.



    Namun, jika si kecil belum mau meminum susu padahal Mom sudah membuatkannya, simpanlah sisa susu di kulkas, sebaiknya dalam freezer. Untuk menghangatkannya, taruhlah botol susu ke dalam panci kecil atau mangkuk yang berisi air hangat.

    Ingat Moms, jangan menyimpan sisa susu yang sudah diberikan kepada bayi. Buang sisa susu yang tidak habis diminum bayi. Dikhawatirkan susu tersebut mungkin telah terkena bakteri dari liur dan mulut bayi.

    Ciri susu basi
    - Bau berubah (tengik)
    - Warna berubah (tidak kuning cerah)
    - Terdapat gumpalan

    Sebelum memberikan susu formula

    1. Cuci semua peralatan (botol, dot, sikat botol, sikat dot) dengan air bersih yang mengalir.
    2. Gunakan sikat botol dan sikat dot untuk membersihkan bagian dalam botol dan dot agar sisa susu yang melekat dapat dibersihkan. Kemudian bilas botol dan dot dengan air bersih yang mengalir.
    3. Sterilkan botol susu sebelum dipakai dengan merebus botol dan dotnya dalam air mendidih untuk mematikan bakteri dan kuman.
    4. Sebelum menyiapkan susu, cuci tangan Moms dengan sabun dan air hangat, lalu lap sampai kering dengan handuk atau tisu bersih.
    5. Periksa kondisi kaleng susu. Jangan berikan susu yang kemasannya telah rusak.
    6. Siapkan bubuk susu dalam wadah kecil dan juga botol berisi air sesuai takarannya, sehingga jika anak ingin minum susu tinggal mencampur susu dengan air. Kocoklah susu di dalam botol sampai larut dengan baik dan periksa suhunya dengan meneteskan beberapa tetes ke pergelangan tangan kita.
    7. Gunakan air yang dimasak sampai mendidih untuk mencampur susu agar terhindar dari kontaminasi bakteri.
    8. Bila dalam perjalanan, jangan menyimpan botol susu di tempat yang sama dengan popok atau baju kotor. Simpan botol di tempat tersendiri.


    Botak pada Usia Muda Pertanda Kanker Prostat?

    ANDA sudah botak pada usia muda? Studi terbaru di Prancis menyebutkan, orang dengan kebotakan dini kemungkinan berisiko dua kali lebih besar menderita kanker prostat di kemudian hari.

    Kebotakan rambut, khususnya pada para pria, adalah salah satu masalah yang paling sering dikeluhkan. Apalagi bila terjadi pada usia yang relatif masih muda. Selain tidak indah dipandang dan menimbulkan rasa minder saat berhadapan dengan orang lain, kebotakan pada pria usia 20-an ternyata juga mengandung risiko lebih tinggi untuk menderita penyakit berbahaya.

    Sebuah studi terbaru di Prancis menunjukkan, pria yang menderita kanker prostat dua kali memiliki kemungkinan untuk memperlihatkan tanda-tanda kebotakan pada usia 20-an, daripada mereka tanpa kanker prostat. Namun, pria yang mulai rontok rambutnya sejak berusia 30-an atau 40-an tidak mendapatkan risiko yang sama.



    Meski begitu, tim peneliti mencatat, orang yang mengalami kebotakan pada usia 20-an tidak menghadapi risiko lebih tinggi mengembangkan sel kanker atau tumor agresif pada usia dini. Mereka juga mengungkapkan belum mengetahui apakah seorang laki-laki yang mengalami kerontokan rambut pada usia muda dapat mengambil manfaat dari skrining kanker prostat.

    Saat ini tidak ada bukti kuat yang menunjukkan manfaat dari populasi umum saat melakukan skrining kanker prostat, kata penulis studi Dr Philippe Giraud dari European Georges Pompidou Hospital di Paris, Prancis, dalam rilisnya melalui European Society for Medical Oncology.

    Kami perlu cara mengidentifikasi orang yang berisiko tinggi untuk mengembangkan penyakit ini, tambahnya seperti dilansir HealthDay.com.

    Memperhatikan bahwa hormon androgen pada pria yang terkait dengan rambut rontok juga berhubungan dengan kanker prostat, Giraud dan para peneliti lain menyebutkan perlunya studi lebih lanjut untuk melihat apakah intervensi yang mungkin cocok untuk pria dengan botak pada usia dini.

    Dokter musti tahu, bagian mana yang menjadi target skrining dan juga dipetimbangkan untuk tindakan kemoterapi dengan menggunakan obat antiandrogen seperti finasteride, tuturnya.

    Kebotakan pada usia 20-an tahun sebenarnya dapat menjadi salah satu faktor risiko yang mudah dikenali, dan saat ini akan lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mengonfirmasi tentang hal itu, kata Giraud, yang juga seorang profesor bidang onkologi radiasi di Paris Descartes University.

    Laporan temuan dari tim Giraud dipublikasikan dalam edisi online jurnal Annals of Oncology edisi 15 Februari 2011. Para peneliti mencatat bahwa pola kebotakan pada pria (atau biasa disebut androgenic alopecia) adalah sangat umum, memengaruhi sekitar separuh dari semua pria di beberapa tahap dalam kehidupan mereka.

    Sebelumnya, hal ini dikaitkan dengan konversi testoteron menjadi hormon androgen, dan androgen juga telah lama diketahui terlibat dalam perkembangan dan pertumbuhan kanker prostat.

    Obat finasteride yang digunakan untuk mengobati kebotakan mampu menghalangi konversi testoteron menjadi hormon androgen yang menyebabkan rambut rontok-, dan obat ini telah terbukti dapat menurunkan kejadian kanker prostat.

    Untuk mengeksplorasi kemungkinan hubungan antara pola kebotakan dan kanker prostat, tim peneliti menghabiskan waktu lebih dari dua tahun untuk menganalisis perkembangan penyakit dan pola rambut rontok pada 388 pria dengan kanker prostat.

    Para pria itu didiagnosis antara usia 46 dan 84 tahun. Mulai 2004, para peneliti meminta mereka untuk menunjukkan apakah mereka pernah atau tidak mengalami kebotakan sebelumnya, kapan mereka mulai mengalami kerontokan rambut dan secara khusus menyebutkan jenis rambut apa saja yang sudah rontok pada usia 20, 30, dan 40. Sebanyak 281 pria sehat terdaftar dalam studi untuk perbandingan.

    Tim peneliti menemukan bahwa 37 orang dari pasien kaker prostat (dan 14 orang di antaranya dari pria sehat) telah mengalami beberapa bentuk kerontokan rambut pada usia 20 tahun, mulai garis rambut mundur ke belakang hingga menyebabkan botak di bagian atas kepala, atau kombinasi keduanya. Penulis melaporkan, segala bentuk rambut rontok pada usia 20 dikaitkan dengan kemungkinan dua kali lipat berisiko kanker prostat, tanpa pola khusus rambut rontok yang dapat dikenali dari risiko dari gejala yang lain.

    Tim peneliti memperingatkan, bagaimanapun masih terlalu dini untuk menyimpulkan ada kaitan antara kebotakan rambut dan kanker prostat. Sementara itu, Dr Nelson Neal Stone, seorang profesor bidang urologi dan onkologi radiasi di Mount Sinai School of Medicine di New York City, Amerika Serikat, setuju bahwa penelitian ini sebagai umpan sebuah gagasan baru. Ini sama sekali tidak meyakinkan, imbuhnya.

    Pertama-tama yang harus dilihat, jumlah pasien yang terlibat dalam penelitian sangat rendah sehingga membuat interprestasi dan aplikasi yang dikaitkan dengan populasi umum sangat berisiko, katanya.

    Tetapi, kita tahu bahwa ada faktor genetik yang membuat kanker prostat lebih umum berkembang di masyarakat, tukas Stone.

    Sebagai contoh, pria yang memiliki saudara satu tingkat di atasnya-paman, ayah atau saudara pria-yang memiliki diagnosis kanker prostat dapat berisiko 2,5 sampai tiga kali lebih besar untuk mengambangkan kanker prostat daripada pria yang tidak memiliki keturunan seperti itu. Dan, faktor genetika juga memainkan peran penting pada pria yang mengalami kebotakan dini, papar Stone.

    Jadi, Anda memiliki dua faktor genetik yang mungkin dapat berhubungan di antara keduanya, dan masing-masing terkait dengan tingginya kadar hormon pria pada usia muda. Jadi, mungkin faktor hormon yang paling banyak terkait pada keadaan ini, aku Stone.

    Tetapi memang, itu sangat sulit untuk dibuktikan, tutupnya.

    Kejang Demam atau Epilepsi?

    NURMA, kaget bukan kepalang saat mendapati Lili (2,5 tahun), tiba-tiba kejang. Badannya kaku seperti kayu, tangannya mengepal erat, gigi terkatup dan matanya mendelik ke atas. Ketakutan pun muncul dalam benak Nurma jangan-jangan putri kecilnya mengidap epilepsi. Benarkah demikian? Atau demam Lili hanya sebatas kejang karena demam? Ada baiknya Moms mengenal lebih dekat perbedaannya!
    Step vs Epilepsi

    Menurut dr Nanang Kusdiyan, SpA MKes, kejang demam atau step (stuip) adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal/anus di atas 38 derajat celsius) tanpa disertai adanya infeksi susunan saraf pusat, gangguan elektrolit (misalnya, akibat diare/muntah yang hebat) atau gangguan metabolik (misalnya akibat kadar glukosa dalam darah turun). Kondisi ini umum terjadi pada anak usia 6 bulan sampai 5 tahun. Akan tetapi kejang yang disertai demam pada bayi yang berusia kurang dari 1 bulan tidak termasuk dalam kejang demam.

    Sedangkan epilepsi atau ayan adalah suatu kondisi gangguan kronik yang ditandai oleh berulangnya bangkitan epilepsi berupa manifestasi klinis/gejala akibat lepasnya muatan listrik yang berlebihan dan hipersinkron dari sel neuron di otak.



    Kenali Penyebabnya!
    Yang perlu diketahui, epilepsi tidak selalu bergejala berupa kejang seperti yang dikenal awam selama ini. Epilepsi tertentu dapat bergejala bengong atau penurunan kesadaran.

    Kejang Demam

    • Demam, usia toddler sangat rentan terhadap penyakit infeksi, seperti ISPA (batuk, pilek) dan infeksi telinga yang dapat menimbulkan demam. Namun nilai ambang ketahanan anak terhadap demam berbeda, ada yang sudah mengalami kejang pada suhu 38 derajat celsius namun ada juga yang baru kejang saat suhunya mencapai 40 derajat celsius.
    • Ketidakmatangan otak dan termoregulator (pengaturan suhu) tubuh.
    • Genetik/keturunan, ada riwayat keluarga yang mengalami kejang demam atau bahkan epilepsi.



    Epilepsi

    • Idiopatik, yaitu golongan yang belum atau tidak diketahui penyebabnya - termasuk faktor keturunan.
    • Simtomatik adalah golongan yang diketahui penyebabnya, misalnya kelainan metabolik, trauma kepala, tumor kepala, stroke, infeksi otak, kelainan otak bawaan sejak lahir, dan sebagainya.



    Dapat Berisiko Epilepsi
    Untuk kejang demam sederhana, Moms tidak perlu khawatir. Biasanya setelah kejang selama tidak mengalami trauma saat kejang - tidak meninggalkan gejala sisa dan akan menghilang setelah usia 5 tahun.

    Namun kejang demam kompleks dapat menjadi salah satu faktor risiko munculnya epilepsi. Kejang demam dapat terulang kembali, jika:

    1. Riwayat kejang demam pada keluarga
    2. Usia si kecil kurang dari 12 bulan
    3. Suhu tubuh rendah saat kejang, misal 38 derajat celsius sudah demam
    4. Cepatnya si kecil kejang saat demam



    Pengobatan
    Untuk kejang demam, biasa dokter akan melakukan:

    1. Mengatasi kejang secepat mungkin, dengan memberikan obat anti kejang.
    2. Pada bayi mengalami kejang demam pertama kali saat berusia kurang dari 12 bulan dianjurkan pemeriksaan cairan sumsum tulang belakang, untuk mengetahui apakan si kecil mengalami meningitis.
    3. Pencegahan, biasanya dokter akan memberikan obat penurun panas dan anti kejang yang dapat diberikan jika si kecil mengalami demam lagi.


    Sedangkan untuk epilepsi akan diberikan obat yang diminum secara teratur untuk mengurangi intensitas dan frekuensi serangan epilepsi. Idealnya sampai tidak ada serangan (zero seizure) selama 2 tahun.


    Jika Janin Terlalu Aktif Bergerak

    SEKARANG Anda sedang mengandung anak kedua (5 bulan). Anda merasakan si kecil dalam kandungan ini begitu aktif bergerak. Apakah kondisi seperti ini dapat dikatakan baik-baik saja atau bagaimana?

    Apa yang menyebabkan janin bisa seaktif itu? Banyak yang beranggapan jika janin terlalu banyak bergerak dapat mengakibatkan terlilit tali pusat. Apakah benar? Apa antisipasinya?

    dr M. Andalas, SpOG dari RSU dr. Zainoel Abidin menjelaskan, gerakan janin akan membuat bumil merasa takjub. Hanya saja, gerakan pertama janin yang dirasakan tiap bumil berbeda. Untuk yang baru mengalami kehamilan pertama kali, biasanya gerakan janin baru dirasakan saat 1618 minggu usia kehamilan. Sedangkan untuk yang menjalankan kehamilan kedua atau lebih, gerakan janin akan terasa pada 1820 minggu usia kehamilan.



    Sebagai Pemantau Kesejahteraan Janin

    Gerakan aktif bayi menunjukkan bayi dalam keadaan sehat. Bahkan gerakan ini menjadi suatu alat monitoring pemantauan kesejahteraan janin secara sederhana yang dapat dilakukan ibu.

    Saat usia kehamilan antara 30-42 minggu bila dirasakan gerakan bayi 2 kali dalam 30 menit dijamin bayi sehat. Bila gerakan kurang dari 2 kali maka ibu harus waspada dan perlu konsultasi ke dokter/bidan guna mendeteksi bunyi jantung janin. Denyut normalnya adalah antara 120-160 kali per menit.

    Cara lain memantau kesejahteraan janin yang lebih mudah adalah dengan memantau gerakan janin dalam 12 jam, bila kurang dari 10 kali memberi gambaran klinis bayi tidak sehat. Andaikan lebih dari 10 kali berarti bayi sehat secara klinis.

    Perlu diingat, bayi dikandungan juga ada fase tidur layaknya individu hidup dengan lama masa tidur antara 20 sampai 70 menit. Pada fase tidur ini gerak janin tidak ada tapi denyut jantung tetap ada.

    Gerakan bayi yang kadangkala terasa berlebihan dikarenakan pengaruh rangsangan perut ibu yang dipegang atau sang ibu habis makan akibat efek metabolisme tubuh. Umumnya gerakan ini dirasakan aktif saat usia kehamilan trimestes 2 sampai awal trimester 3 dimana cairan ketuban ibu relatif banyak. Sedangkan janin masih dalam ukuran kecil. Gerakan akan semakin terbatas dengan meningkatnya usia kehamilan.

    Jangan Takut Terlilit Tali Pusat

    Memang secara logika dapat dibenarkan bila janin terlalu aktif bergerak - utamanya saat usia kehamilan muda -, dapat mengakibatkan terlilit tali pusat. Tapi jangan takut, setelah itu bisa terlepas lagi. Kecuali lilitan terjadi saat usia kehamilan lanjut, biasanya akan menetap lilitan bisa 2-3 kali. Dan jika panjang tali pusat Moms normal, melahirkan secara normal tetap ada.

    Pada keadaan tertentu akibat tali pusat pendek (kasus seperti ini jarang terjadi), lilitan tersebut bisa membuat kepala bayi tidak turun. Membuat masa persalinan memanjang sehingga harus dilakukan operasi cesar.

    Banyak Istirahat

    Janin yang terlalu aktif kadang membuat Moms menjadi risih, geli, atau kesakitan utamanya pada kehamilan kedua atau lebih. Juga pada kelompok Moms yang tergolong kurus karena lemak tubuh kurang sehingga gerakan janin bisa dirasakan langsung.

    Tak ada cara khusus untuk mengantisipasi aktifnya gerakan janin. Hanya cukup istriahat. Obat-obatan anti kontraksi rahim tidak dianjurkan. Namun, jika hal itu dirasakan sangat menggangu, bisa mengonsumsi obat golongan barbiturate (penenang) agar gerakan anak berkurang. Dan ini harus sepengetahuan dokter obgin Anda!


    Tanamkan Budaya Hidup Bersih Sejak Dini

    Mengajarkan anak untuk hidup sehat harus ditanamkan sejak dini. Kebiasaan hidup sehat ini akan membuat generasi penerus bangsa tetap sehat.

    Menginformasikan arti penting nya menjaga kebersihan dan merawat diri menjadi bagian yang harus diajarkan orang tua dalam masa pertumbuhan anak. Jika diajarkan sejak dini, anak akan terbiasa menjaga lingkungannya tetap bersih dan kesehatannya tetap terjaga.

    Beberapa cara membiasakan anak untuk hidup bersih yakni mengajarkannya untuk selalu membuang sampah ke tempatnya dan mencuci tangan memakai sabun. Dalam membiasakan hidup bersih ini, orang tua memang membutuhkan teknik tersendiri. Cara yang paling utama adalah dengan menciptakan lingkungan, keadaan, dan kegiatan yang menyenangkan bagi si anak.



    Menanamkan budaya hidup bersih juga dapat digunakan sebagai satu media pembelajaran untuk penerapan disiplin. Bagaimana cara mengajarkannya? Orang tua harus menjadi contoh. Anak perlu dibiasakan untuk melakukan hal-hal yang bisa diawali dengan teladan dari orang tua.

    Penanaman budaya perilaku hidup bersih sehat (PHBS) sejak dini diyakini akan membawa pengaruh positif bagi internalisasi dan implementasi budaya kesehatan dengan pendekatan promotif di Indonesia, kata dr Handrawan Nadesul selaku penggiat Dokter Kecil dan edukator PHBS pada Kamp Dokter Kecil Lifebuoy.

    Selain orang tua, yang bisa memberikan motivasi dan dorongan hidup bersih kepada anak adalah teman seumurannya. Karena itu, peran Dokter Kecil di sekolah menjadi penting. Bisa dibilang, mereka ini merupakan penggerak kesehatan di lingkungan sekolah. Revitalisasi Dokter Kecil merupakan program yang sangat implementatif karena terjangkau dan termonitor secara berkelanjutan dalam institusi sekolah, kata Handrawan.

    Sejarah memang pernah mengungkapkan peran Dokter Kecil yang merupakan ujung tombak program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dalam memperhatikan kesehatan anak sekolah.

    Dokter Kecil membuat anak sekolah jadi sadar sehat. Karena itu, Dokter Kecil di tingkat sekolah dasar akan direvitalisasi untuk bisa menjadi pahlawan kesehatan Indonesia.
    Tugas Dokter Kecil di antaranya memberikan pengetahuan tentang hidup sehat dan menginformasikan pengetahuan soal gizi di hadapan teman-temannya. Bukan hanya itu, para dokter cilik ini juga menjalani penyuluhan ke kantin sekolah dan memberikan pengetahuan kepada teman sekolahnya mengenai mana jajanan yang sehat dan yang tidak.

    Sebagai pembekalan Dokter Kecil untuk mempersiapkan diri menjadi agen perubahan dalam membudayakan PHBS yang berperan aktif dalam lingkungan sekolah dan sekitar, PT Unilever Indonesia Tbk, melalui salah satu mereknya, Lifebuoy, yang dikenal luas sebagai sabun kesehatan keluarga, menggelar Kamp Dokter Kecil Lifebuoy. Kamp ini yaitu suatu wahana edukasi dan bermain bagi para Dokter Kecil dari tingkat sekolah dasar (SD). Kamp ini akan dilaksanakan di empat kota, yaitu Bogor, Yogyakarta, Surabaya, dan Medan.

    Kamp Dokter Kecil Lifebuoy merupakan rangkaian program Revitalisasi Dokter Kecil yang dilaksanakan Lifebuoy bermitra dengan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pendidikan Nasional. Pergelaran pertama Kamp Dokter Kecil Lifebuoy ini diadakan di Kebun Wisata Pasirmukti, Citeureup, Bogor, pada Senin (28/6) lalu dan diikuti 226 Dokter Kecil dari 113 SD terpilih mewakili wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), Sukabumi, dan Bandung.

    Senior Brand Manager Lifebuoy Erwin Cahaya Adi mengatakan, Kamp Dokter Kecil Lifebuoy merupakan wahana edukasi dan bermain para Dokter Kecil binaan Lifebuoy. Dalam wahana ini, para Dokter Kecil akan menerima materi pembekalan edukasi PHBS sebagai bekal mereka sebelum menerapkannya di lingkungan sekolah dan sekitar mereka.

    Kegiatan ini kami lakukan karena kami yakin bahwa anakanak usia SD adalah usia yang tepat untuk memulai kebiasaan PHBS, sebutnya. Materi edukasi PHBS akan diberikan melalui pendekatan kesehatan promotif yang disajikan dalam bentuk yang kreatif. Pemberian materi pembekalan Dokter Kecil ini menggunakan analogi petualangan Dokter Kecil dalam misi untuk menyelamatkan dan membantu sebuah desa.

    Desa tersebut digambarkan awalnya adalah sebuah desa yang makmur dan sejahtera. Namun, pada suatu hari desa ini mengalami banyak bencana, seperti kelaparan, banjir, gempa bumi, dan kurang gizi. Para Dokter Kecil ini diminta untuk membangun kembali desa tersebut dengan menyosialisasikan edukasi PHBS di lingkungan desa. Untuk itu, para Dokter Kecil ini diajarkan untuk menguasai materi PHBS melalui empat misi.

    Pertama, misi Edukasi PHBS yaitu pendalaman materi perilaku hidup bersih dan sehat, serta penjelasan 5 cara hidup sehat Lifebuoy. Kedua, Misi Bersih Lingkungan adalah pemahaman bagaimana supaya menjaga dan membersihkan lingkungan sekitar.
    Ketiga, Misi Peduli Sekolahku yakni pemahaman tentang asupan gizi dalam makanan dan hubungannya dengan kesehatan tubuh. Keempat, Misi Selamatkan Temanku, merupakan pelatihan tindakan penanganan luka ringan di lingkungan sekolah. Pembelajaran yang diperoleh dalam Kamp Dokter Kecil Lifebuoy ini diharapkan dapat terus dilanjutkan para Dokter Kecil saat kembali ke lingkungannya.

    Erwin menuturkan, setelah Kamp Dokter Kecil ini, Lifebuoy akan menilai ktivitas para Dokter Kecil yang mengikuti Kamp Dokter Kecil dalam membudayakan PHBS di sekolah dan di lingkungan masing-masing.

    Adapun Lifebuoy merevitalisasi Dokter Kecil terkait populasi anak sekolah di Indonesia yang tergolong besar. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2009, Indonesia memiliki sekitar 79,4 juta anak berusia antara 8 sampai 18 tahun. Namun, upaya menjaga kesehatan mereka masih menjadi tantangan besar bagi semua pihak.

    Program Revitalisasi Dokter Kecil Lifebuoy diharapkan dapat menjadikan Dokter Kecil sebagai aktor PHBS yang dapat berperan membantu dalam mewujudkan visi Kesehatan 2010-2014 yang ditetapkan Kementerian Kesehatan yakni Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan. Dalam program Revitalisasi Dokter Kecil dan Kader Kesehatan, Lifebuoy dan para mitra menggelar serangkaian program yaitu diawali dengan menggelar pelatihan kepada para guru SD mengenai program Dokter Kecil.