Pasien asma dan alergi debu tidak disarankan untuk tidur menggunakan kipas angin karena dapat menyebabkan kekambuhan serangan asma.
"Kipas angin membuat debu dan tungau dalam ruangan terus berputar, nantinya debu terhirup lagi dan menyebabkan batuk atau asmanya kambuh. Ini bisa menjadi lingkaran setan," kata dr.Iris Rengganis Sp.PD dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Ciptomangunkusumo (FKUI/RSCM) dalam acara seminar bertajuk 'Waspadai Penyakit di Musim Pancaroba' di Jakarta (30/3/2011).
Untuk menyejukkan udara di ruangan, Iris merekomendasikan penggunaan pendingin ruangan atau AC dengan suhu yang tidak terlalu dingin. "Set suhu sekitar 25 derajat. Pada suhu ini tungau tidak suka," katanya.
Asma merupakan gangguan inflamasi kronik pada saluran napas dan disertai hipersensitivas bronkus terhadap bermacam rangsangan. Pasien asma sebaiknya mengenal dan mewaspadai pencetus alergi guna menghindari serangan.
"Selama masih ada alergen, asma akan terus timbul. Oleh karena itu, kenali dan hindari pencetusnya," paparnya.
Selain tungau debu, penderita asma juga sensitif terhadap udara dingin, bulu binatang, asap rokok, dan masih banyak lagi.
Kompas
Tiens Produk untuk terapi asma :
Tiens Cell Rejuvenation Capsules