Blogger templates

Selasa, 04 Juni 2013

Awas, Obat Penenang Bisa Bikin Mr P Loyo

Jakarta, Konon obat-obatan tertentu seperti obat penurun tekanan darah dapat meningkatkan risiko disfungsi ereksi pada pria. Namun belakangan pernyataan tersebut dibantah sebuah studi baru dari AS. Menurut peneliti, obat penenang dan beberapa jenis h yang antidepresanla bisa menyebabkan impotensi.

Bahkan studi sebelumnya menyatakan bahwa konsumsi obat-obatan apapun dapat meningkatkan risiko disfungsi ereksi pada pria. Untuk itu, demi memastikan ada tidaknya keterkaitan antara risiko disfungsi ereksi dengan jenis pengobatan yang dikonsumsi masing-masing individu, sekelompok peneliti yang dipimpin oleh Varant Kupelian dari New England Research Institutes, Watertown, Massachusetts melakukan survei terhadap 2.301 pria dan menanyai tentang obat-obatan resep yang mereka gunakan dan fungsi seksual responden.

Hasilnya, satu dari lima responden diketahui mengidap impotensi. Impotensi atau disfungsi ereksi didefinisikan sebagai skor yang diberikan seorang pria terkait ketegangan, kehandalan dan kepuasan dari ereksinya sendiri. Skor tertingginya adalah 25 dan jika seorang pria mengalami impotensi maka biasanya skornya mencapai 17 ke bawah.

Separuh dari 60 responden yang diketahui mengonsumsi tricyclic antidepressant (TCA) yaitu amitryptyline selama satu bulan terakhir juga tergolong ke dalam kelompok responden yang mengidap impotensi. Namun setelah mempertimbangkan faktor risiko impotensi lainnya, misalnya usia dan penyakit jantung yang diidapnya, peneliti menemukan bahwa pria yang mengonsumsi TCA berisiko tiga kali lipat mengidap disfungsi ereksi.

Begitu pula dengan responden yang mengonsumsi tranquillisers atau obat penenang yaitu benzodiazepines seperti Valium, Xanax, Klonopin dan Ativan. Responden-responden ini juga diketahui berisiko dua kali lebih tinggi untuk mengalami disfungsi ereksi. Serupa dengan responden yang mengonsumsi TCA, hampir separuh responden yang mengonsumsi benzodiazepine sebulan belakangan juga kerap mengalami impotensi.

Sayangnya studi ini tak dapat memastikan apakah benar obat-obatan itu yang menyebabkan gangguan seksual, atau disfungsi ereksi yang berkontribusi terhadap kondisi psikiatri responden atau apakah kedua masalah itu memiliki akar persoalan yang sama.

"Kami benar-benar tak dapat mengatakan ada apa di balik hubungan sebab-akibat ini. Yang tidak kami sangka pria yang mengonsumsi obat-obatan hipertensi justru tidak mengalami risiko impotensi yang lebih tinggi, karena kami menyangka sebaliknya," terang Kupelian seperti dilansir Health24, Senin (3/6/2013).

Untuk itu, Kupelian menambahkan bahwa temuan ini tidaklah ditujukan untuk membuat rekomendasi terkait obat-obatan tertentu. "Kalaupun pria mengkhawatirkan obat-obatan yang dikonsumsinya, sebaiknya mereka konsultasikan hal itu kepada dokter," tutupnya.

7 Strategi Jaga Penglihatan Tetap Sehat


 Ungkapan "mata adalah jendela dunia" mungkin tepat, karena mata merupakan organ yang penting untuk menyaksikan kejadian-kejadian yang terjadi di dunia. Untuk memiliki penglihatan yang sehat tentu kita harus melakukan upaya-upaya untuk melindunginya,bagi anda yang membutuhkan alat-alat kesehatan untuk membantu memonitor kesehatan sehari hari anda silahkan berkunjung disini

Simaklah tujuh strategi berikut guna mendapat penglihatan yang sehat.

1. Makan sayuran hijau
Sayuran hijau seperti bayam atau kangkung mengandung lutein dan zeaxanthin, dua karotenoid yang berfungsi mengurangi risiko mengembangkan katarak dan degenerasi makular.

2. Konsumsi antioksidan
Makanan yang mengandung antioksidan, seperti buah berry, jeruk, atau ceri dapat mengurangi kerusakan akibat radikal bebas dari lingkungan. Radikal bebas dari lingkungan didapat dari polusi dan radikal bebas. Radikal bebas dapat mempercepat pengerasan lensa mata serta katarak dan degenerasi makular.

3. Minum multivitamin
National Eye Institute menunjukkan bahwa suplemen dengan antioksidan seperti vitamin C, E, beta-karoten, serta mineral seperti zat besi dapat memperlambat degenerasi makular pada mereka yang berrisiko tinggi mengalaminya.

4. Makan omega-3
Omega-3 yang ditemukan di ikan tertentu seperti salmon dan tuna mungkin baik untuk perkembangan otak dan jantung, namun ternyata asam lemak ini juga baik untuk mata. Omega-3 dapat mengurangi mata kering, bahkan mencegah katarak.

 Baca juga : alat kesehatan murah berkualitas dan terpercaya

5. Makan wortel
Wortel dan sayuran lain seperti labu mengandung beta karoten, karotenoid yang menjaga kesehatan mata.

6. Gunakan kaca mata pelindung
Sinar ultraviolet dari paparan matahari dapat mempercepat pengerasan lensa mata dan pengembangan katarak serta degenerasi makular. Maka menggunakan kaca mata pelindung merupakan salah satu sarana untuk melindungi mata dari dampak buruk sinar tersebut.

7. Lakukan aerobik
Beberapa penelitian mengindikasikan latihan aerobik dapat mengurangi tekanan di dalam mata sehingga membantu mengurangi risiko glaukoma.

Studi: Pepohonan Bisa Buat Ibu Hamil Lahirkan Bayi Lebih Cerdas


Jakarta, Taman hijau yang penuh dengan pepohonan dapat mengurangi detak jantung dan mengurangi stres. Tak hanya itu, studi terbaru menemukan bahwa ibu hamil yang sering menghabiskan waktu dengan berjalan-jalan di taman dan menghirup udara alami pepohonan dapat meningkatkan kesehatan janinnya.

Menurut para peneliti dari Spanyol, menghabiskan waktu di ruang hijau selama kehamilan dapat membantu menghasilkan anak yang cerdas dan sehat, seperti dilansir Rodale, Selasa (4/6/2013).

Untuk penelitian ini, para peneliti menganalisis kebiasaan sekitar 2.400 wanita hamil. Setelah disesuaikan dengan faktor-faktor lain, ditemukan bahwa ibu hamil yang menghabiskan waktu lebih banyak di daerah dengan banyak tanaman hijau dan pepohonan nantinya akan melahirkan bayi dengan berat lahir dan lingkar kepala yang lebih besar.

Temuan ini penting karena ukuran kepala yang lebih besar berhubungan dengan otak yang lebih besar dan nilai IQ pada tahun ke depannya. Mencegah bayi lahir dengan berat badan lahir rendah juga akan mengurangi risiko memiliki penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan resistensi insulin di kemudian hari.

Tidak hanya saat hamil, membiasakan anak untuk menghabiskan lebih banyak waktu di ruang hijau dan dikelilingi pepohonan, tanaman, dan bunga dapat membantu Anda dan anak lebih sehat, serta menstabilkan suasana hati.

Berikut 3 cara untuk mendapatkan lebih banyak manfaat dari ruang hijau dalam kehidupan Anda:

1. Lebih sering jalan-jalan keluar rumah
Jika biasanya Anda melakukan yoga di ruang tamu atau hanya makan di dapur, maka gantilah lokasinya. Banyak hal yang Anda lakukan di dalam rumah, namun sebenarnya bisa dilakukan di luar rumah.

Lakukan peregangan di halaman, makan malam di teras atau beranda, sambil merasakan udara luar dan menghirup udara dari pepohonan.

2. Sarankan pertemuan di luar
Jika Anda merasa saat bekerja atau meeting terlalu sering di dalam ruangan, cobalah meminta atasan untuk melakukan pertemuan di luar ruangan.

Pergi keluar dan aktif berjalan sambil bekerja dapat membantu Anda berhubungan dengan alam. Pada akhirnya, ide kreatif akan lebih banyak muncul dibandingkan jika hanya terpaku di dalam sebuah ruangan saja.

3. Jadikan taman sebagai tempat rekreasi keluarga
Perhatikan sekeliling lingkungan rumah Anda, apakah terdapat taman kota? Pertimbangkan untuk melakukan jalan-jalan rutin ke taman, misalnya saat akhir pekan. Pergilah ke taman bersama dengan pasangan dan anak Anda. Meskipun terlihat sederhana, namun cara ini dapat membantu meningkatkan frekuensi Anda dan keluarga untuk menghirup udara segar dari pepohonan.

Para peneliti menyimpulkan, dokter harus mulai meresepkan pasien ibu hamil untuk lebih banyak menghabiskan waktu di ruang hijau agar bayinya lebih sehat.

Serangan Jantung, Pilih "Bypass" atau Pasang Ring?


JAKARTA— Serangan jantung dan gangguan jantung lainnya dapat terjadi akibat penyempitan atau tersumbatnya arteri koroner yang memasok darah ke otot jantung. Karena itu, perlu dilakukan tindakan untuk memberi jalan agar darah kembali menuju otot jantung.

Baik bedah bypass atau pemasangan ring (stent) sama-sama bertujuan untuk melancarkan aliran darah ke bagian jantung. "Keduanya bisa dilakukan tergantung pada kondisi kesehatan pasien," kata dr Ronald Winardi, spesialis bedah jantung.

Pemasangan ring (stent) dilakukan melalui kateter yang diarahkan ke bagian arteri yang mengalami penyempitan. Kemudian balon dikembangkan sehingga arteri pun melebar.

Sementara itu, bypass merupakan prosedur untuk menyediakan jalan pintas. "Jalan pintas ini memiliki rute dari pembuluh darah arteri yang terhalang timbunan lemak ke aorta," kata Ronald.

Kebanyakan arteri yang dipakai diambil dari bagian tubuh lain. "Biasanya berasal dari betis," imbuhnya.

Pemasangan ring pada dasarnya lebih cocok pada pasien yang mengalami sumbatan pada satu atau dua pembuluh darah, sementara pasien yang beberapa arterinya tersumbat lebih baik dilakukan tindakan bypass.

Dibandingkan dengan pemasangan ring, tindakan bedah bypass lebih sering dilakukan. Hasil studi Arterial Revascularization Therapy Studi tahun 2011 menunjukkan, 16,8 persen pasien yang melakukan pemasangan ring harus menjalani operasi yang kedua kalinya. Sedangkan pada kelompok yang mendapatkan bedah bypass hanya 3,5 persen.

Adapun kelompok yang menjalani bedah bypass memiliki angka harapan hidup 87,8 persen, sementara yang melakukan pemasangan ring sekitar 73,8 persen dalam setahun pasca-tindakan.

"Bedah bypass memiliki peluang menutup kembalinya pembuluh darah lebih kecil,

Jumat, 31 Mei 2013

Ditemukan Virus H7N9 yang Kebal Tamiflu


JAKATRA_Para ilmuwan di Cina mengidentifikasi kasus pertama penyakit flu burung H7N9 yang kebal obat Tamiflu, yang merupakan obat standar saat terjadinya wabah flu.


Menurut BBC, sejauh ini terdapat 131 kasus flu "burung" baru pada manusia, dengan korban meninggal mencapai 36 orang. Dalam dua minggu terakhir tidak ditemukan adanya kasus baru.

Dalam laporan terbaru yang dimuat dalam edisi online The Lancet, 3 contoh virus yang diambil dari 14 pasien terinfeksi H7N9 yang dirawat di rumah sakit Shanghai, Cina, positif resisten pada obat Tamiflu. Ketiga pasien ini juga menderita penyakit yang parah, dua diantaranya emnigngal, dan yang ketiga masih menggunakan mesin ventilator.

"Kondisi ini harus dimonitor dengan hati-hati karena dikhawatirkan akan terjadi pandemi. Para petugas kesehatan harus menyiapkan rencana jika terjadi pandemi," kata ketua peneliti Dr.Zhenghong Yuan dari Shanghai Medical College of Fudan University, Cina, dan Dr.Malik Peiris dari Universitas Hong Kong.

Dari 14 pasien yang diteliti, para dokter terus memonitor perkembangan virus melalui contoh darah, feses, urin, dan lendir tenggorokan. Seluruh pasien mengalami komplikasi radang paru, dan 7 diantaranya harus menggunakan mesin ventilator agar cukup mendapat oksigen.

Analisa virus menunjukkan tiga dari kasus terparah kebal terhadap obat-obatan flu, termasuk Tamiflu. Pasien yang responsif pada obat flu mengalami pemulihan lebih cepat.

Pasien yang kebal pada Tamiflu tersebut diduga terinfeksi virus yang bermutasi. Satu orang pasien mengalami mutasi virus setelah diobati Tamiflu, sehingga H7N9 mungkin bermutasi karena pengaruh obat.

Kasihan, Tak Ikut Bakar Rokok Tapi Kena Jatah Kanker Paru


IJakarta, Bisakah Anda membayangkan bagaimana rasanya menanggung beban atas suatu hal yang tak pernah dilakukan? Misalnya pada kasus salah tangkap. Tentu menyedihkan sekali. Begitu pula nasib para perokok pasif atau secondhand smoker, ikut menanggung penyakit walau tak ikut menyalakan rokok.

Menurut data Kementerian Kesehatan, diperkirakan ada sekitar 61,4 juta perokok aktif di Indonesia. Sekitar sekitar 97 juta warga Indonesia yang tidak merokok terpaksa berisiko ikut terkena penyakit karena menghirup asap rokok. Pada anak-anak, yang terpapar asap rokok jumlahnya sekitar 43 juta. Sebanyak 11,4 juta di antaranya masih berusia 0 - 4 tahun.

"Pada perokok aktif, kemungkinannya untuk mengidap kanker adalah 13,6 kali lebih besar ketimbang yang non perokok. Sedangkan pada perokok pasif, kemungkinannya untuk berkembang menjadi kanker 4 kali lipat lebih besar ketimbang yang non perokok," kata Dr. Sita Andarini, SpP(k), PhD, spesialis paru di RSUP Persahabatan kepada detikHealth, Kamis (30/5/2013).

Asap rokok yang dibakar dan meracuni sekitar dapat terhirup oleh orang-orang di sekitarnya. Inilah yang membuat perokok pasif pada akhirnya berisiko juga terkena kanker. Dr Sita menjelaskan, ada 2 jenis asap yang dihasilkan saat seseorang membakar rokok, yaitu asap mainstream dan sidestream.

Asap mainstream adalah asap rokok yang dihisap dan dihembuskan kembali oleh perokok. Sedangkan asap sidestream adalah asap hasil pembakaran rokok. Dari segi kandungan senyawa kimia, ternyata di dalam asap sidestream konsentrasi senyawa berbahayanya lebih banyak ketimbang asap mainstream.

"Di dalam asap sidestream, partikel-partikelnya lebih kecil dan halus, sedangkan dalam asap mainstream partikel-partikelnya lebih besar. Nah, pada perokok pasif, kebanyakan yang masuk adalah partikel sidestream yang lebih kecil dan halus. Inilah yang memicu kanker. Makanya pada perokok pasif kanker parunya biasanya di daerah tepi," terang dr Sita.

Dr Sita menambahkan, selain terkandung tar dan nikotin, ada lebih dari 4000 zat kimia dan 60 zat pemicu kanker dalam sebatang rokok. Dengan partikel rokok yang lebih halus dan kecil, tak heran jika perokok pasif ikut berisiko terserang kanker paru.

Kamis, 30 Mei 2013

Mau Harmonis? Kenali Tahapan Pernikahan Berikut


JAKARTA- Membangun pernikahan harmonis adalah impian setiap pasangan, tapi sekaligus menjadi tantangan seumur hidup. Sama seperti usia biologis manusia, pernikahanpun ada fase atau tahapannya. Memahami perbedaan fase-fase dalam pernikahan akan membantu kita membangun hubungan yang lebih sehat dan berkualitas.

Ada 7 fase atau tahapan pernikahan yang perlu kita pahami untuk menghasilkan hubungan yang lebih harmonis

Tahap 1 : Passion/Gairah


Ini adalah tahap bulan madu, 0-2 tahun. Masa ini rasa saling tertarik begitu kuat menyatukan Anda dengan pasangan. Rasa tertarik ini membawa kita menuju komitmen untuk saling berbagi. Tapi tahap ini umumnya sangat pendek, sekitar 2 tahun. Setelah itu sebagian pasangan mulai merasakan kehilangan daya tarik 'magis' tersebut.

Pada tahap ini, gairah sangatlah kuat seperti sebuah gelombang perasaan yang amat menyenangkan. Sampai-sampai dunia ini serasa milik berdua. Persis seperti pertama jatuh cinta dan pacaran.  Pada tahapan ini, intimasi mulai terbangun, demikian juga saling menghormati satu sama lain.

Tahap 2 : Realistis


Pada tahap ini, bulan madu mulai berakhir. Masing-masing mulai realistis melihat keadaan pasangan dan menatap masa depan. Mulai muncul kekecewaan karena menemukan bahwa pasangan banyak kekurangan yang tadinya tak terlihat. Misal, Anda mulai menemukan istri lupa merapikan dapur atau tidak menurunkan tutup toilet dengan baik. Anda menemukan pasangan malas mandi atau sembarangan menaruh barang.

Kekecewaan mulai menumpuk di hati anda. Inilah permulaan konflik yang tak terhindarkan. Pada masa ini, Anda berdua perlu belajar untuk menerima pasangan apa adanya. Dengan segala kelebihan dan kekurangannya.  Butuh mengembangkan kasih dan penerimaan tak bersyarat. Buahnya ialah tetap bisa respek meski menemukan kelemahan pasangan.

Sikap lain ialah, Anda perlu belajar mengkomunikasikan secara asertif perasaan sebenarnya. Menyampaikan hal yang anda inginkan dari pasangan. Sambil belajar berempati dan mendengarkan kebutuhan terdalam pasangan. Ini menciptakan fondasi yang kuat, dengan saling mendukung di tahun-tahun yang mulai sulit membangun intimasi

Komunikasi asertif adalah menyampaikan perasaan sesungguhnya, terutama emosi negatif tanpa menyerang mitra bicara. Sebagian kita, umumnya segan menyatakan perasaan seperti marah, sedih dan kecewa, lalu memilih menekan/ menyimpannya

Memendam emosi seperti marah dan kecewa apalagi dalam waktu lama hanya melukai diri sendiri. Tak ada yang salah dengan kesedihan atau kemarahan asal ada alasan dan menyampaikan dengan cara yang tepat. Sampaikanlah kemarahan dengan ekspresi, pilihan kata yang tepat dan pada waktu yang tepat.

Misal: "Pa, boleh kita membicarakan sesuatu yang penting diantara kita, kapan waktu yang enak buat Papa?"

Contoh marah asertif: "Pa, saya kecewa dan merasa marah karena Papa lupa kemarin saya ulangtahun…"

Bandingkan marah yg provokatif: "Itulah, emang sifat Papa itu egois selalu lupa sama istri. Kau tak pernah peduli ulang tahunku"

Marah asertif membuat kita lega, karena tidak perlu menekan kemarahan. Tapi tanpa perlu menyerang pribadi pasangan kita. Komunikasi tetap terjaga baik

Tahap 3: Pemberontakan


Pada tahapan ini pasangan anda mulai kangen dengan teman-temannya. Istri Anda mulai sering arisan atau sekedar reunian. Suka berlama-lama nongkrong dan belanja di mal.  Sementara suami Anda lebih memilih asyik dengan hobinya. Ada yang suka memancing, tak sedikit menghabiskan waktu untuk berolahraga usai kantor. Tak sedikit tiba di rumah malah asyik chatting. Kadang tiba sampai rumah sudah larut malam tanpa kirim kabar dan tanpa rasa bersalah. Anda mulai jengkel, karena merasa pasanganmu sudah berubah, cuek.

Sama seperti remaja puber yang ogah jalan dengan orangtuanya, si istri ingin jalan-jalan ke mal tapi sang suami memilih bermain badminton dengan konconya. Yang paling berat ialah saat masing-masing dari mereka ingin membangun karier sendiri. Istri mulai merasa tidak puas hanya di rumah mengurus anak. Gengsi hanya menerima uang bulanan dari suami. Istri mulai usaha dan punya uang sendiri, mulai timbul perasaan disaingi.

Karena sudah punya karier dan uang sendiri tanpa disadari dan tak terhindarkan suami merasa istri mulai mendominasi percakapan. Mulailah saat bertempur atau konflik. Cinta di tengah situasi ini makin tak mudah. Seiring bertambahnya umur, alih-alih mengalah malah keduanya merasa diri benar, dan menuding pasangannyalah yang salah. Menyalahkan pasangan sebagai penyebab rumahtangga tidak bahagia.

Perasaan tersinggung makin menumpuk, dan mulai cenderung berpikir negatif terhadap pasangan. Mind-reading atau membaca pikiran suami. "Jangan-jangan dia sudah ….."

Akibatnya, semua yang baik daripasangan tidak terlihat, semua jadi negatif. Mulailah masing-masing menutup diri, marah jika dikritik pasangan

Tahap ini bagaimanapun tak terhindarkan. Di masa ini anda perlu mempelajari seni mengelola konflik. (Baca buku Ketrampilan Perkawinan)

Seringkali masalah timbul karena isi dari konflik itu sendiri. Sumbernya justru karena punya kemarahan tersembunyi dan sudah merasa frustrasi terhadap pasangan. Inilah yang membuat perasaan anda menjadi negatif meski pasangan berbuat baik.

Untuk menunjukkan kemarahan anda memilih dengan tindakan yang berlawanan dengan keinginan pasangan. Misal, suami anda minta hemat ehh Anda malah boros. Istri anda minta anda setia ehhh andanya malah selingkuh. Diam-diam Anda pindah kerja. Ini bisa menjadi awal petaka perkawinan termasuk perceraian.

Tahap 4: Kerjasama


Sementara pernikahan mengalami progres dia juga menjadi semakin rumit. Karier menanjak, rumah bertambah besar, komitmen personal bertambah dalam dengan munculnya anak-anak.

Dalam tahap kerjasama, pernikahan membutuhkan sifat seperti bisnis. Singkirkan dulu semua cinta-cintaan, emosi, dan hal-hal realisasi pribadi. Ada biaya-biaya bulanan yang harus dibayar, investasi untuk diurus, kesehatan untuk diperhatikan, dan yang terutama, biaya anak-anak sekolah.

Tahap 5: Reuni


Jika anda memiliki anak-anak, tahap kerjasama ini bisa berlangsung 10-20 tahun, dan akan menghilang tiba-tiba. Komitmen parenting akan berkurang, masalah finansial stabil, karir sudah diset, dan tagihan apapun bisa dibayar. Lalu bagaimana? Untuk pasangan yang bahagia, ini adalah saatnya untuk saling mengapresiasi satu sama lain kembali. Bukan sebagai orangtua atau penyedia, tetapi sebagai kekasih dan sahabat. Capailah tahap ini untuk kedamaian, kebahagiaan dan rekonsiliasi.

Semua itu terdengar indah tetapi seringkali sulit untuk dicapai. Api gairah harus distok ulang; kekecewaan serta jarak dari usia paruh baya harus diatur; peran dan ekspektasi dari pernikahan butuh untuk dibangun ulang.

Tahap 6: Ledakan

Pencetusnya ialah hilangnya pekerjaan, masalah kesehatan, atau perpindahan ke kota yang baru. Bisa jadi adanya masalah finansial, penyakit, hingga meninggalnya orangtua. Ini terjadi selagi anda menjalani hidup paruh baya dan menuju usia lansia. Dalam tahap ini, antara anda atau pasangan akan berhadapan dengan kejadian-kejadian besar yang dapat mempengaruhi hubungan Anda selama sehari, setahun atau seumur hidup. Sementara keenam tahap lainnya cenderung untuk muncul secara berurutan, tahap ledakan ini dapat terjadi kapan saja dalam masa pernikahan Anda. Terutama di usia 40 hingga 50 tahun.

Ketika dihadapkan dengan krisis pribadi, pernikahan justru dapat menjadi sumber penghibur. Sebaliknya bisa juga menjadi sumber ketakutan yang baru. Tugas melewati tahapan ledakan ini adalah: hadapi dengan sebaik-baiknya tantangan dan perubahan hidup yang ada. Jaga diri agar tetap bahagia dan sehat, tidak ditentukan situasi sekitar. Pernikahan tetap bisa menjadi sumber kebahagiaan setiap hari, asalkan anda cakap mengelola stres.

Tahap 7: Penyempurnaan

Survey menemukan bahwa kebahagiaan pernikahan muncul setelah beberapa dekade, melewati jalan panjang. Kebahagiaan memang bukan tujuan pernikahan. Kebahagiaan dikaruniakan di tengah perjalanan pernikahan. Setelah melewati pelbagai suka dan duka, untung dan malang. Dengan bertambah besarnya anak-anak dan pasangan sudah mengenal diri masing-masing maka makin bisa menikmati pernikahan. Setelah tinggal bersama sekian lama dapat mentolerir sikap, dan memahami kebutuhan masing-masing. Dalam tahap penyempurnaan ini saling "mengenal" satu sama lain menjadi kunci.

Penting pula diingat, jika ingin tetap bahagia jangan sampai anda kehilangan sifat kekanak-anakanberapapun umur dan berapapun banyak keriput yang anda miliki. Belajarlah humor dan bercanda hingga di usia senja.

Mempertahankan cinta sepanjang kehidupan menjadi kunci untuk menikmati hubungan yang penuh berkat. Meski banyak pengalaman buruk di masa lalu, hiduplah dimasa kini, dan bukan di masa lalu. Tak ada pasangan yang sempurna. Setiap pasangan dipanggil saling menyempurnakan sampai ajal memanggil.

Penutup

Membangun pernikahan yang sukses adalah tantangan seumur hidup. Mengerti fase pernikahan yang berbeda dapat membantu anda membangun hubungan yang lebih kuat dan lebih baik

Obat Pereda Nyeri Dosis Tinggi Bahayakan Jantung


JAKARTA- Penggunaan obat pereda nyeri dosis tinggi dan dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko serangan jantung. Di lain pihak, obat tersebut juga memiliki manfaat.

Obat pereda nyeri golongan nonsteroid (NSAIDs) dosis tinggi diketahui akan meningkatkan risiko gangguan jantung, seperti serangan jantung, stroke, atau kematian akibat penyakit jantung.

Namun dalam penelitian berskala besar diketahui orang yang minum obat pereda nyeri dosis tinggi setiap hari selama setahun, sekitar sepertiganya justru terlindung dari serangan jantung.
bagi anda yang membutuhkan alat-alat kesehatan untuk membantu memonitor kesehatan anda silahkan berkunjung disini

"Bisa dikatakan bahwa obat-obatan pereda nyeri memiliki faktor risiko dan manfaat yang hampir sama," kata Colin Baigent dari Universitas Oxford yang memimpin uji klinik obat tersebut.

Ia menekankan bahwa risiko penyakit jantung secara umum cukup tinggi pada orang yang menderita nyeri kronik, misalnya saja pasien artritis yang harus minum pereda nyeri dalam dosis tinggi.

"Tetapi obat pereda nyeri dosis rendah, misalnya untuk nyeri otot, yang dibeli secara bebas dan dipakai dalam jangka pendek tidak berbahaya," katanya.

Penelitian yang dilakukan Baigent dan timnya ini mengumpulkan data dari 639 uji coba bersifat random mengenai obat golongan NSAIDs.

Meski begitu pasien diminta tidak menghentikan pengobatan tanpa berkonsultasi dengan dokter.

"Untuk pasien artritis, NSAIDs mengurangi nyeri sendi dan pembengkakan secara efektif. Penggunaan obat tersebut meningkatkan kualitas hidup pasien," katanya.

Dengan kata lain, kendati obat pereda nyeri dosis tinggi memiliki risiko tapi manfaatnya juga besar

Tujuh Gaya Berbusana Muslim yang Salah Kaprah!

JAKARTA— Baju muslim kini memang tampil dengan banyak variasi. Namun, para Muslimah harus hati-hati jangan sampai terjebak pada gaya berbusana muslim yang justru menunjukkan aurat. Selama ini, banyak perempuan Indonesia yang salah kaprah akan model baju muslim yang syar'i (menutup aurat dan tak membentuk lekuk tubuh).


Apa saja model busana muslim yang salah kaprah? Pendiri World Muslimah Foundation Rofi Eka Shanty mengungkapkan, setidaknya ada tujuh gaya berbusana muslim yang salah kaprah:

1. Baju muslim dengan padu padan kerudung yang dililitkan di leher dan tidak menutup dada.
2. Pakaian berpotongan.
3. Lengan pendek sehingga menunjukkan lengan.
4. Pakaian tidak menyentuh tanah sehingga kaki terbuka.
5. Menggunakan pakaian ketat sehingga memperlihatkan lekuk tubuh.
6. Menggunakan celana jeans yang juga memperlihatkan lekuk tubuh.
7. Menggunakan rok dengan belahan sehingga aurat akan bisa tersingkap.

Rofi memaparkan, sebaiknya para Muslimah menggunakan pakaian yang longgar, dengan bermain variasi pada kerudung atau pun motif baju gamis. Rofi mengaku sudah berkonsultasi dengan fashion stylist Indonesia yang kini menetap di Perancis, Hary Bisma.

"Ternyata ketika pasal dan ayat dalam Al Quran coba kami sandingkan dengan pemahaman mode dari Perancis, ternyata memang berkesinambungan," ucap Rofi.

Menurut Rofi, ketika sebuah baju gamis longgar dikenakan seorang perempuan, maka harus dipadupadankan dengan kerudung yang menutup dada. Pasalnya, jika mengenakan kerudung model lilit yang menunjukkan bagian leher justru terlihat aneh. "Terkesan tidak seimbang jadi seperti jarum pentul. Makanya harus dicari kerudung yang juga longgar," tutur Rofi.

Supaya terlihat trendi, Rofi menyarankan kerudung bisa dibuat model lilitan bertumpuk-tumpuk seperti layer sehingga tidak ketat di leher. "Di negara-negara Muslim pun kalau dilihat mereka cenderung menonjolkan eksposur pada kerudung dan juga payet pada baju gamisnya," kata Rofi. Intinya, lanjut Rofi, mengenakan pakaian muslim tidak harus berlebihan. Model simpel bisa menjadi cantik mana kala dipakai dengan benar.

Obat Migrain Saat Hamil Kurangi Kecerdasan Bayi


JAKARTA_ Penggunaan obat untuk mengatasi migrain saat hamil sebaiknya lebih berhati-hati. Badan Pengawas Makanan dan Obat Amerika Serikat (FDA) memperingatkan, obat migrain yang mengandung asam valproat sebaiknya tidak diminum saat hamil karena dapat menurunkan kecerdasan bayi.

Direktur Divisi Produk Neurologi FDA Dr. Russell Katz mengatakan, obat-obatan yang mengandung asam valproat seharusnya tidak boleh dikonsumsi oleh wanita hamil sebagai pencegahan migrain. Risiko dari penggunaan obat-obatan ini lebih besar ketimbang manfaatnya.untuk menangani masalah kesehatan kita agar bisa memonitor kesehatan kita silahkan berkunjung http://www.toko-alkes.com/disini

Obat-obatan yang mengandung asam valproat telah disetujui FDA untuk tujuan pengobatan beberapa penyakit, seperti migrain, epilepsi, dan gangguan bipolar.

Peringatan dari FDA ini baru dibuat setelah terjadinya kasus anak-anak yang memiliki angka IQ yang lebih rendah 11 poin saat berusia 6 tahun. Setelah ditelusuri, ibu mereka mengonsumsi obat yang mengandung asam valproat saat hamil.

Masih belum diketahui kapan tepatnya pada periode kehamilan obat mengandung asam valproat berpengaruh pada penurunan kecerdasan bayi. Namun pada studi yang dilakukan FDA ini, para wanita yang diteliti mengonsumi obat asam valproat sepanjang kehamilan mereka.

Kendati demikian, obat-obatan mengandung asam valproat tetap boleh dikonsumsi saat kehamilan apabila pengobatan lainnya tidak mampu untuk mengatasi gejala epilepsi atau gangguan bipolar pada sang ibu.

FDA mengatakan, wanita hamil boleh mengonsumsi obat-obatan asam valproat dengan tujuan pengobatan, bukan pencegahan. Saat dalam pengobatan dan terjadi kehamilan, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui apabila penggunaan obat bisa dihentikan sementara waktu.
 Ada beberapa cara alamiah yang bisa dilakukan calon ibu untuk mengatasi migrain, antara lain beristirahat cukup, rileksasi, sampai teknik pijatan tertentu.

Tampil Beda dengan Tiga Gaya Alis


Bentuk alis Anda dengan gaya Korea, lebar di bagian pangkal dengan warna gelap.
Alis adalah bingkai wajah. Membentuk alis bisa membuat wajah Anda terlihat berbeda. Berikut tiga inspirasi gaya alis yang bisa Anda tiru.

1. Korean's style.
Bentuk alis ini sedang in. Bentuknya melebar di bagian pangkal dan berwarna agak gelap. http://www.toko-alkes.com/Alis ala Korean's style ini bisa menjadi inspirasi gaya dandanan terkini. Sempurnakan riasan dengan lip gloss warna baby pink.

2. Natural look.
Bentuk alis tak berbeda jauh dengan gaya Korea, perbedaannya terletak pada pewarnaan. Rapikan rambut alis dengan sikat alis. Bagian pangkal diberi garis natural untuk kesan alami. Lalu tambahkan baluran eye shadow warna coklat. Terakhir, akhiri dengan polesan lipstik warna nude.

3. Ala 50's.
Bentuklah alis melengkung dan berujung runcing dengan alis warna coklat tua. Lalu balurkan highlight warna beige agar http://www.toko-alkes.com/alis lebih menonjol dan memukau. Tambahkan lipstik kemerahan yang cocok untuk gaya penampilan ala era 50-an yang mewah.

Biaya Penyakit Gaya Hidup Bakal Melonjak


Jakarta— Alokasi biaya kesehatan untuk penyakit degeneratif akibat gaya hidup tidak sehat diperkirakan akan membebani negara melalui Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang akan digulirkan pada tahun 2014 mendatang. Dibandingkan dengan penyakit infeksi, penyakit tidak menular akibat gaya hidup membutuhkan perawatan seumur hidup.

Menurut Hannah Nawi, Associate Director Healthcare Practice Asia Pasific Frost & Sullivan, penyakit "lifestyle" seperti kanker atau stroke membutuhkan perawatan seumur hidup. "Pengobatan penyakit "lifestyle" tidak dapat sekali berobat langsung sembuh, tetapi bertahap seumur hidup," tuturnya dalam acara Media Briefing bertajuk "Prediksi Industri Kesehatan Indonesia 2013" beberapa waktu lalu di Jakarta.

Melalui SJSN, biaya pengobatan akan ditanggung pemerintah, khususnya bagi masyarakat yang tidak mampu membayar premi. "Maka tentu saja penambahan penderita penyakit 'lifestyle' akan membebani biaya kesehatan yang ditanggung pemerintah," ujarnya.

Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia Sutoto mengatakan, rumah sakit seharusnya tidak melihat SJSN sebagai ancaman, tetapi peluang. "Dengan adanya SJSN, 8,5 juta masyarakat miskin yang tadinya tidak punya akses jadi terfasilitasi dan dibayar preminya oleh pemerintah," ujarnya.

Selain memfokuskan untuk mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat untuk mengurangi beban biaya pemerintah, Sutoto mengatakan, perbaikan tenaga kesehatan juga perlu dilakukan. Indonesia memiliki rasio 3 dokter berbanding 10.000 pasien. Adapun Malaysia 9 dokter berbanding 10.000 pasien.

"Dengan menambah jumlah dokter serta rumah sakit yang dapat memberikan biaya pengobatan yang lebih efektif dan efisien, SJSN akan berjalan dengan baik," katanya

Rabu, 29 Mei 2013

Tanpa Penis, Pria Masih Bisa Punya Anak



KOMPAS.com — Perkembangan ilmu kedokteran dalam bidang teknologi reproduksi memungkinkan seorang pria memiliki keturunan yang berasal dari darah dagingnya sendiri meski tanpa melakukan hubungan seksual.

Karena itulah, AM (22), pria yang penisnya dipotong, kelak tetap bisa memiliki anak sendiri melalui proses inseminasi atau program bayi tabung.

"Memiliki keturunan dengan fungsi seks adalah dua hal yang berbeda. Meski tidak bisa ereksi, asalkan seorang pria masih memiliki sel sperma, tetap bisa dilakukan pembuahan," kata Prof Wimpie Pangkahila, Sp And, seksolog dari Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Bali, saat dihubungi Kompas.com.

Hal senada disampaikan spesialis urologi, dr Gideon Tampubolon. "Tidak ada hambatan untuk memiliki anak karena sel sperma bisa diambil dari testisnya langsung," kata dokter dari RS Premier Bintaro, Tangerang, ini.

Inseminasi buatan adalah proses pembuahan dengan cara memasukkan sperma ke dalam rahim. Kesempatan hamil dengan program ini 5 persen-25 persen. Faktor keberhasilan kehamilan tergantung pada berbagai hal, mulai dari usia ibu sampai kualitas sperma.

Teknik pengambilan sperma secara khusus akan dilakukan oleh dokter. Nantinya, sperma yang diambil akan disuntikkan langsung ke sel telur sehingga terjadi pembuahan dan kehamilan.

Inseminasi merupakan salah satu cara untuk mendapatkan kehamilan pada pasangan yang kurang subur. Sementara itu, bayi tabung merupakan opsi terakhir.

Untuk menjaga kualitas sperma tetap terjaga, seorang pria disarankan untuk menjaga pola hidupnya tetap sehat, antara lain dengan menghindari rokok dan alkohol, serta mengurangi paparan polusi

Hati-hati, Obat Ini Bisa Bikin Pria Jadi Impoten


Jakarta, Disfungsi ereksi alias impotensi bisa menjadi momok yang menakutkan bagi kebanyakan pria. Kondisi fisik dan psikis seringkali menjadi biang keladinya. Yang tak diduga, obat-obatan tertentu ternyata juga bisa menyebabkan pria impoten? Apa itu?

Dalam studi yang telah dipublikasikan dalam jurnal Spine, peneliti menemukan bahwa obat pereda nyeri bisa menyebabkan efek samping buruk pada pria. Dalam penelitian tersebut, peneliti melihat catatan kesehatan lebih dari 11.000 pria dengan nyeri punggung dan menemukan bahwa 19 persen dari orang-orang tersebut secara teratur mengonsumsi opioid dosis tinggi, antara lain hydrocodone, oxycodone, morfin. Selain mengonsumsi obat pereda nyeri, subjek juga menerima untuk obat-obatan disfungsi ereksi.

"Sudah diketahui bahwa opioid bisa menurunkan kadar testosteron dengan sangat cepat," jelas pemimpin dan penulis studi, Richard A. Deyo, M.D., MPH, dari Kaiser Permanente, seperti dilansir Menshealth, Senin (27/5/2013).

Dr Deyo menjelaskan, meski hubungan antara tingkat testosteron dan disfungsi ereksi masih longgar, itu masih menjadi penjelasan yang paling logis mengapa obat penghilang rasa sakit dapat mempengaruhi libido dan fungsi ereksi pada pria.

Kabar baiknya, tingkat testosteron pria bisa kembali normal begitu ia menghentikan rutinitasnya mengonsumsi pil opioid.

"Jadi, jika Anda hanya menggunakannya sesekali (orang dalam penelitian mengonsumsinya setiap hari selama 4 bulan) Anda mungkin tidak menyadari efek sampingnya terkait disfungsi ereksi," kata Dr Deyo.

Selain mengonsumsi dalam jangka waktu panjang, disfungsi ereksi juga terjadi karena pemberian obat dalam dosis tinggi. Menurut Dr Deyo, dosis yang ditentukan untuk opioid biasanya hanya 20 miligram (mg) per hari, bukan 120 mg seperti yang dianalisis dalam penelitian ini.

Jika Anda mengalami sakit punggung kronis dan secara teratur mengambil obat-obatan tersebut, Dr Deyo menyarankan agar berbicara dengan dokter Anda tentang cara-cara alternatif untuk meringankan sakit tersebut. Salah satu pilihannya adalah berkeringat.

"Ini mungkin terdengar berlawanan dengan intuisi, tapi ada penelitian yang menarik, yang menunjukkan latihan ketat yang juga disesuaikan dengan seseorang dengan masalah punggung dapat membuat perbedaan besar dalam rasa sakit kronis. Olahraga juga dapat melawan disfungsi ereksi," tutup Dr Deyo.

Hati-hati dengan Layanan Pembesar Alat Kelamin


KOMPAS.com Ukuran alat kelamin tak dimungkiri masih menjadi salah satu parameter penting dalam seksualitas pria. Hal itu pula yang membuat sebagian kaum Adam merasa "tak puas" selalu berupaya mencari cara untuk memperbaiki ukuran kelaminnya.

Meski demikian, minimnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi menyebabkan banyak pria terjebak pada prosedur pembesaran yang sembarangan terhadap alat kelamin. Tak semua prosedur pembesaran dapat memberikan hasil yang diharapkan, terutama pelayanan sembarangan yang tidak berdasarkan pada ilmu kedokteran. Alih-alih mendapat ukuran sesuai keinginan, layanan ini justru akan menyebabkan kerusakan permanen pada alat vital.

Spesialis urologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Rumah Sakit dr Cipto Mangunkusumo (FKUI/RSCM) dr Nur Rasyid mengingatkan, kaum pria sebaiknya tidak mencari upaya untuk membesarkan alat kelaminnya. Pasalnya, alat kelamin pria dewasa sebenarnya sudah mencapai ukuran yang maksimal sehingga tidak mungkin dapat diperbesar lagi.

Kecuali pada anak dalam usia prepubertal atau sebelum memasuki usia puber, alat kelamin pria masih dapat bertumbuh sehingga masih dapat dilakukan upaya pembesaran.

"Umumnya pria setelah berusia 21 tahun, organ vitalnya sudah mengalami pematangan sempurna," ujar Nur dalam seminar media bertajuk "Disfungsi Ereksi (DE): Mengapa Pria Enggan Membicarakan serta Mengonsultasikannya ke Dokter?" di Jakarta, Rabu (22/5/2013).

Hanya saja, ukuran organ vital pria dapat bertambah besar saat mengalami ereksi. Nur mengatakan, hal ini terjadi karena peningkatan suplai darah di pembuluh darah penis. Volume darah pada penis saat ereksi dapat mencapai empat kali volume darah saat penis tidak ereksi.

"Maka, jika ereksinya lancar, ukuran penis seharusnya tidak menjadi masalah karena akan membesar sendiri," kata Nur.

Sayangnya, imbuh Nur, tidak semua pria mengetahui ukuran penis yang normal. Masih banyak yang merasa ukuran yang dimilikinya kecil, padahal sebenarnya normal.

Kata Nur, ukuran penis rata-rata orang Indonesia yang dianggap cukup untuk memenuhi fungsi organ seksual mencapai 9 sentimeter saat ereksi. Maka dari itulah, pentingnya artinya kaum pria untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan reproduksi yang tepat.

Berbahaya

Nur mengingatkan masyarakat akan bahaya prosedur pembesaran alat kelamin yang masih banyak ditemukan.  Upaya pembesaran penis yang berbahaya di antaranya adalah dengan melakukan penyuntikan penambahan volume di bawah kulit penis. Penambahan volume dapat dilakukan dengan menyuntikkan silikon, bahkan hingga minyak tradisional.

Nur mengatakan, pengisian volume dengan bahan berbahaya mungkin terlihat baik pada awalnya. Namun, efeknya tidak akan lama. Paling lama sekitar enam sampai dua belas bulan. Setelahnya, bentuk dan kulit penis bisa mengalami kerusakan.

"Mungkin mirip dengan penyuntikan silikon di dada atau wajah. Jika sembarangan, tentu akan buruk hasilnya. Melakukannya pada organ vital akan berakibat kerusakan fungsi dari alat vital," paparnya

Terpapar Polusi Sejak dalam Kandungan, Anak Rentan Kena Infeksi Pernapasan

Jakarta, Pernahkah Anda penasaran mengapa anak Anda rentan terkena infeksi pernapasan di usianya yang masih begitu muda? Menurut sebuah studi, hal ini bisa jadi dipengaruhi oleh paparan polusi kendaraan bermotor pada sang ibu selama masa prenatal (sebelum kelahiran).

Ketua tim peneliti, Mary Rice, MD., dari Massachusetts General Hospital dan Beth Israel Deaconess Medical Center, Boston mengatakan studi mereka menambah bukti temuan sebelumnya dengan memperlihatkan bahwa jarak tempat tinggal dengan jalan raya selama periode prenatal erat kaitannya dengan peningkatan risiko infeksi pernapasan pada anak-anak.

Studi ini melibatkan 1.271 pasangan ibu dan anak yang berpartisipasi sejak trimester kehamilan pertama, antara tahun 1999-2002 dalam sebuah riset yang bernama Project Viva di Massachusetts, AS. Jarak antara rumah partisipan dengan jalan raya terdekat di lingkungannya dihitung dengan menggunakan software sistem informasi geografis.
Infeksi pernafasan yang dimaksud dalam studi ini diantaranya pneumonia, bronchiolitis (peradangan yang terjadi pada bronchioles yaitu cabang-cabang kecil dari saluran pernafasan), croup (infeks yang disebabkan oleh virus pada saluran pernafasan bagian atas dan mengakibatkan pembengkakan dalam kerongkongan) atau infeksi pernafasan lainnya sejak lahir hingga partisipan berusia tiga tahun yang dilaporkan langsung oleh sang ibu setelah mendapat diagnosis dari dokter.

Analisis statistik dari kaitan antara paparan polusi dari jalan raya dan infeksi pernafasan pada anak juga telah disesuaikan dengan gender dan berat lahir si anak, tingkat pendidikan sang ibu, tingkat pendapatan keluarga, tingkat pendidikan dan pendapatan lingkungan sekitar atau tetangga, kebiasaan merokok sang ibu selama masa kehamilan, kebiasaan merokok anggota keluarga pasca persalinan, kebiasaan menyusui, tingkat kehadiran di tempat penitipan anak, keberadaan anak-anak lain dalam satu rumah tangga, hingga ke musim kelahiran.

Seperti dilansir Medindia, Senin (27/5/2013) dilaporkan bahwa dari 1.271 pasangan ibu-anak yang diamati, 6,4 persen diantaranya tinggal dengan jarak kurang dari 100 meter dari jalan raya; 6,5 persen tinggal 100-200 meter dari jalan raya; 33,7 persen tinggal 200-900 meter dari jalan raya; dan 53,4 persen tinggal 1000 meter lebih dari jalan raya.

Setelah disesuaikan dengan faktor-faktor di atas, termasuk faktor risiko infeksi pernafasannya, barulah diketahui bahwa anak yang ibunya tinggal dengan jarak kurang dari 100 meter dari jalan raya selama masa kehamilan berpeluang 1,74 kali lebih besar untuk mengidap infeksi pernafasan ketimbang anak yang ibunya tinggal 100 meter atau lebih dari jalan raya.

Sedangkan partisipan yang tinggal 100-200 meter dari jalan raya berpeluang 1,49 kali lebih besar untuk mengidap infeksi pernafasan. Dan benar saja ketika partisipan mencapai usia tiga tahun, sebanyak 678 anak (53,3 persen) didiagnosis mengidap sedikitnya satu jenis infeksi pernafasan.

Hal ini berarti semakin menguatkan dugaan peneliti bahwa ibu hamil yang tinggal di dekat jalan raya dan terpapar dengan polusi kendaraan dari jalanan tersebut berisiko menyebabkan infeksi pernafasan pada si jabang bayi yang dikandungnya.

Seberapa Sering Boleh Mengonsumsi Suplemen?

:
JAKARTA   .Kekurangan vitamin dapat mengurangi efektivitas kerja organ dan penurunan daya tahan tubuh. Tak heran bila beberapa orang disarankan mengkonsumsi suplemen vitamin, untuk mencukupi kebutuhan nutrisi tubuhnya.

Namun sebetulnya, seberapa banyak kita boleh mengonsumsi suplemen vitamin tiap harinya? Untuk mencegah efek merugikan suplemen vitamin, hindari kebiasaan mengonsumsi harian tanpa dosis tertentu. Suplemen yang menjanjikan keuntungan mencengangkan juga harus dihindari. Jangan lupa juga untuk selalu membaca kandungan suplemen sebelum penggunaan,maka dari itu untuk menjaga performa kesehatan kita kami anjurkan anda untuk berkunjung disini

Sebagian besar praktisi kesehatan, setuju makanan alami adalah sumber optimum nutrisi. Jika pola makan buruk atau kemampuan tubuh menyerap nutrisi rendah, saati itulah asupan nutrisi tambahan diperlukan.

Nutrisionis Lauren Schmitt merekomendasikan orang tua, wanita hamil, dan anak untuk mengkonsumsi ntuk wanita yang mengalami menstruasi hebat, vegetarian, dan hanya mengasup 1.600 kalori per hari.

Berbagai kondisi medis, seperti penyakit kronis multivitamin karena berisiko mengalami kekurangan nutrisi. Hal yang sama juga diberlakukan upendernaan dan alergi makanan, juga memerlukan asupan vitamin. Mengonsumsi nutrien berlimpah dari makanan langsung jarang menimbulkan masalah. Namun, hal yang sama tidak didapatkan bila asupan vitamin terbanyak justru dari suplemen.

Suplemen vitamin bisa mengakibatkan mual, diare, kram perut, dan mengurangi kemampuan kognitif, interaksi dengan beberapa obat malah berakibat kematian. Asupan berlebih suplemen vitamin A bisa mengakibatkan hypervitaminosis A. kondisi ini ditandai ketidaknormalan liver, berkurangnya kerapatan tulang, dan cacat lahir.

Kelebihan suplemen vitamin B 12 walaupun tidak mengakibatkan keracunan, dapat berinteraksi dengan obat seperti antibiotik dan anti diabetes. Kendati begitu, mengonsumsi makanan sehat dengan nutrisi seimbang, belum tentu menutup peluang kekurangan nutrisi pada tubuh. Oleh karena itu, sebelum memilih suplemen, pastikan mengetahui lebih dulu jenis vitamin yang kurang pada tubuh.

Uji yang dilakukan meliputi banyaknya sel darah, tingkat glukosa, elektrolit, dan fungsi organ. Dokter juga akan menanyakan pola makan dan gaya hidup. Kekurangan vitamin bisa diperiksa berdasarkan gejala yang ada dan dikonfirmasi dokter melalui pemeriksaan kesehatan keseluruhan dan kebiasaan pola makan.

Maksimalkan penyerapan vitamin
Sebaiknya, seseorang mengkonsumsi makanan dan suplemen dengan sifat sesuai. Misalnya, mengkonsumsi vitamin yang larut dalam lemak dengan lemak sehat. Hal ini dikarenakan vitamin yang larut dalam lemak seperti E dan K, akan memberikan hasil terbaik bila dibarengi konsumsi lemak sehat misalnya kacang, minyak ikan, dan minyak zaitun.

Mengkonsumsi vitamin dan makanan juga bisa mencegah terjadinya mual. Hal ini mungkin terjadi pada konsumsi vitamin D. Pengguna suplemen juga sebaiknya membagi dosis konsumsi. Memilih vitamin yang bisa dibagi dalam dua dosis lebih kecil bisa meningkatkan penyerapan.

''Untuk memaksimalkan manfaat, sebaiknya pilih vitamin yang terdiri atas 2 sampai 3 kapsul per hari, daripada 1 vitamin besar tapi ditelan sekaligus," kata praktisi kesehatan, Dr. Mahmet Oz.

Sebelum mengkonsumsi, pastikan belum lewat tanggal kedaluwarsa. Bila vitamin sudah kedaluwarsa, sebaiknya segera dibuang. Vitamin sebaiknya disimpan dalam kulkas untuk mengawetkan kesegaran dan efektivitasnya

HIV, Aids Nevirapine




Nevirapine adalah obat yang digunakan dengan obat HIV lain untuk membantu mengendalikan infeksi HIV. Obat ini membantu mengurangi jumlah HIV dalam tubuh sehingga sistem kekebalan tubuh dapat bekerja lebih baik. Penggunaan obat ini dapat menurunkan risiko komplikasi HIV (seperti infeksi baru, kanker) dan meningkatkan kualitas hidup.

Nevirapine milik kelas obat yang dikenal sebagai non-nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NNRTI). Tetapi, Nevirapine bukan obat untuk infeksi HIV melainkan hanya mengurangi risiko penyebaran penyakit HIV kepada orang lain.

Nevirapine tidak boleh digunakan untuk mencegah infeksi HIV setelah paparan yang disengaja (seperti jarum suntik, darah / kontak cairan tubuh). Berbeda dengan obat HIV yang digunakan untuk mencegah infeksi setelah paparan

Mariyuana, Obat Diabetes Masa Depan?

:
Para ilmuwan terus mengeksplorasi kemampuan tanaman mariyuana alias ganja dalam pengobatan. Studi teranyar menyebutkan, ganja mengandung komponen yang bisa membantu mengontrol gula darah.

Daun ganja juga memiliki kaitan yang kuat dengan berat badan. Selain meningkatkan nafsu makan, daun ganja ternyata bisa membantu seseorang untuk tetap langsing.

Tiga studi terakhir menunjukkan, para pengguna mariyuana mempunyai risiko lebih kecil mengalami kegemukan. Selain itu, mereka juga memiliki risiko diabetes lebih rendah dan nilai indeks massa tubuhnya lebih kecil. Ketiga manfaat tersebut didapatkan meski para pengguna ganja mengasup lebih banyak kalori.

Bagaimana hal tersebut terjadi? Salah satu alasannya adalah karena pengguna mariyuana memiliki metabolisme karbohidrat lebih baik.

"Level insulin puasa mereka juga lebih rendah dan mereka juga memiliki risiko lebih rendah mengalami resistensi insulin (kondisi yang memicu diabetes) akibat kemampuan tubuh mereka dalam menjaga kadar gula darah normal," kata Murray Mittleman, peneliti dari Harvard Medical School.

Penelitian yang dilakukan Mittleman itu meliputi 4.600 pria dan wanita yang berpartisipasi dalam National Health and Nutrition Examination Survey antara tahun 2005-2010.

Dari para responden tersebut, 48 persen pernah mengisap mariyuana paling tidak sekali dalam hidup mereka dan 12 persen masih mengisap sampai sekarang.

Para peneliti mengontrol faktor risiko lain yang berpengaruh pada risiko diabetes, seperti usia, jenis kelamin, penggunaan akohol, kebiasaan merokok, dan aktivitas fisik.

Kendati faktor-faktor risiko itu diperhitungkan, para pengguna mariyuana sampai sekarang memiliki level insulin puasa 16 persen lebih rendah dibanding orang yang tidak pernah mengisap atau sudah tidak mengisap lagi. Para pengisap ganja itu juga mendapatkan penurunan kadar resistensi insulin sekitar 17 persen.

Level insulin puasa dan juga kadar resistensi insulin terkait erat dengan terjadinya diabetes tipe dua serta obesitas.

Para pengguna mariyuana ternyata juga memiliki kadar kolesterol baik lebih tinggi, yang bisa melindungi tubuh dari penyakit jantung. Secara umum, mereka juga memiliki lingkar pinggang lebih kecil.

Para peneliti belum memahami dengan jelas kaitan tersebut karena penelitian ini bukanlah studi kontrol. Belum diketahui pula apakah mariyuana atau faktor gaya hidup lain yang dimiliki para responden yang menyebabkan mereka mendapat sejumlah keuntungan kesehatan tersebut.

Salah satu dugaan adalah pengaruh mariyuana pada reseptor tertentu di otak yang berkaitan dengan nafsu makan dan metabolisme

Ini Pentingnya Pakai Gigi Palsu Meski Masih Muda

Jakarta, Gigi tiruan merupakan gigi pengganti jika ada gigi yang tanggal, namun penggunaannya masih dianggap hanya untuk lansia. Padahal orang dewasa usia muda pun butuh gigi tiruan jika ada giginya yang tanggal. Mengapa demikian?

"Gigi memiliki fungsi estetika, pengunyahan makanan, dan pengucapan. Jika gigi tidak lengkap, seseorang akan kesulitan dalam mengunyah makanan dan berbicara," imbuh Prof. Dr. Lindawati. S Kusdhany, drg., Sp.Pros (K), yang kerap disapa Prof Linda, seorang dokter gigi spesialis prostodonsia, dalam acara talkshow yang diadakan di Restoran Penang Bistro, Jl Kebon Sirih, Menteng, Jakarta, Selasa (28/5/2013).

Selain mengganggu proses mengunyah dan berbicara, gigi yang tidak lengkap juga bisa berpengaruh terjadinya pergeseran pada gigi yang tersisa di sekitar gigi tanggal tersebut.

"Saat gigi tanggal, maka jaringan di sekitar gigi yang tanggal tersebut semakin lama semakin menghilang. Akibatnya, pertumbuhan gigi akan bergeser," ujar Prof Linda.

Pergeseran ini pada akhirnya akan menyebabkan makanan menjadi sering terselip. Bukan tidak mungkin, ini akan menyebabkan nyeri pada orang tersebut. Selain itu, tidak lengkapnya gigi akan membuat seseorang terbiasa mengunyah hanya di satu sisi saja.

Menurut Prof Linda, kebiasaan hanya mengunyah di satu sisi akan menimbulkan efek buruk lain. Salah satunya kelainan sendi pada rahang. Ini akan menimbulkan nyeri yang sangat heba.

"Sebaiknya maksimal 1 bulan setelah gigi tanggal, segera kontrol ke dokter gigi. Sebab jika terlalu lama maka perubahan pada struktur gigi akan terjadi lebih dulu sebelum dokter gigi bisa menemukan solusinya," ungkap Prof Linda, yang kini juga aktif sebagai Guru Besar Tetap di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia.

Kepercayaan diri seseorang juga akan menurun ketika giginya sudah ada yang tanggal. Ini dikarenakan gigi yang tanggal, apalagi jika jumlahnya cukup banyak, akan berpengaruh pada tinggi wajah. Tinggi wajah akan mengalami penurunan. Akibatnya, wajah seseorang akan terlihat lebih tua.

"Ini tentu akan membuat seseorang menjadi tidak percaya diri untuk berbicara, tertawa, atau bahkan sekadar berbincang-bincang," ungkap Prof Linda.

Jika sudah dipasangkan gigi tiruan, maka sosialisasinya akan kembali seperti semula. Segeralah kontrol ke dokter gigi jika Anda mengalami gigi tanggal, agar dapat segera ditangani dan diberikan perawatan yang tepat.