Blogger templates

Senin, 10 Juni 2013

Sukses Berkarir Bikin Perempuan Lebih Rentan Kanker Payudara


Jakarta, Bekerja keras untuk mengejar sukses dalam berkarir sudah menjadi gaya hidup kebanyakan perempuan urban masa kini. Kecenderungan ini bukan tanpa risiko, sebab penelitian menunjukkan perempuan yang sukses lebih rentan kanker payudara.

Penelitian yang dilakukan selama 55 tahun membuktikan adanya hubungan antara stres dalam bekerja dengan risiko kanker, khususnya kanker payudara. Makin tinggi jabatan seorang perempuan, makin besar pula risiko kanker yang mungkin akan dihadapi.

Dalam penelitian itu, perempuan usia 30-an tahun yang menempati posisi manajerial di tahun 1970 memiliki tingkat stres yang sama seperti para perempuan karir di masa kini. Dalam posisi yang tentunya dihadapkan pada banyak tuntutan profesional, risiko kanker payudara naik hingga 70 persen.

"Perempuan yang menempati posisi manajerial di tahun 1970-an mengalami prasangka dan diskriminasi karena budaya saat itu menganggap laki-laki sebagai lebih bisa memimpin," kata Dr Tetyana Pudrovska yang memimpin penelitian tersebut seperti dikutip dari The Independent, Senin (10/6/2013).

Di lingkungan kerja yang bias gender, perempuan dengan jabatan tinggi mengalami stres yang lebih tinggi. Diskriminasi dan perlawanan dari anak buah maupun kolega sering muncul karena perempuan sering dianggap tidak lebih layak memimpin dibanding laki-laki.

"Kami meyakini bahwa perempuan masih menghadapi stres semacam ini, dan karenanya peningkatan risiko (kanker) masih teramati hingga sekarang," kata Dr Pudrovska yang dalam penelitian ini melibatkan hampir 4.000 orang, yang pada 1975 seluruhnya berusia 36 tahun.

Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker paling mematikan pada perempuan selain kanker serviks. Penyebabnya multifaktor, mulai dari stres, genetik hingga kebiasaan merokok yang secara tidak langsung bisa memicu mutasi pada DNA (Deoxyribo Nucleic Acid).

Rutin Makan Ikan Cegah Alergi pada Anak

JAKARTA- Ikan merupakan sumber protein dan asam lemak omega-3 yang baik. Jika konsumsi ikan ini dibiasakan sejak dini, manfaatnya bahkan bisa mencegah timbulnya alergi.

Menurut sebuah penelitian, bayi yang sudah diberikan ikan sejak usia setahun pertama risikonya terkena alergi lebih kecil saat ia besar.

Studi yang dilakukan selama 12 tahun ini menemukan, bayi yang rutin makan ikan bisa terbebas dari alergi hingga anak berusia 12 tahun. Alergi yang bisa dicegah antara lain eksim dan rhinitis alergi. Kedua jenis alergi ini akan meningkatkan risiko asma.

Temuan ini dipublikasikan di American Journal of Clinical Nutrition. Riset ini merekomendasikan untuk memberi ikan pada anak, sedikitnya dua sampai tiga kali sebulan. Konsumsi ini cukup untuk menghindarkan anak dari alergi.

Tim peneliti dari Karolinska Institute di Stockholm, Swedia melibatkan 3.285 bayi sebagai responden. Tim meneliti asupan anak saat berusia 1, 2, 4, 8, dan 12 tahun. Mereka juga ingin mengetahui bagaimana perkembangan alergi pada anak.

Orang Swedia pada umumnya memang senang makan ikan. Anak-anak di negara tersebut makan ikan sedikitnya dua kali dalam sebulan.

Namun dalam penelitian ini memang tidak disebutkan ikan apa yang sebaiknya dikonsumsi.

Ini Gejala Awal Lupus


Ruam merah di pipi menyerupai kupu-kupu kerap menjadi penanda awal penyakit lupus
Ruam merah di pipi menyerupai kupu-kupu kerap menjadi penanda awal penyakit lupus
 Beberapa gejala awal yang dialami pasien Lupus, antara lain sakit pada sendi dan tulang, demam berkepanjangan bukan karena infeksi, anemia, dan cepat lelah.

Gejala yang dialami pasien pada tahap lanjut penyakit Lupus, di antaranya bercak merah berbentuk seperti kupu-kupu (butterfly rash), ujung jari berwarna pucat kebiruan, kejang, sakit kepala, stroke, dan keguguran pada ibu hamil.

"Apabila empat dari gejala tersebut terdapat pada seseorang maka segera periksa ke dokter. Jika tidak diketahui sejak dini, Lupus sama berbahayanya dengan kanker, penyakit jantung, maupun AIDS dan bisa menyebakan kematian," ujar Prof Dr Zubairi Djoerban, seorang ahli penyakit dalam dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Hal itu karena Lupus dapat menyerang organ tubuh vital seseorang dengan sangat mudah, seperti jantung, ginjal, hati, dan paru-paru. Selain itu, akibat sifat dan gejala dari Lupus yang menyerupai penyakit umum lain, diagnosa penyakit ini biasanya diperoleh setelah dokter secara bertahap mempelajari riwayat kesehatan pasien dan menggabungkan berbagai keluhan pasien.

Dokter juga harus menganalisa hasil pemeriksaan laboratorium dan melakukan beberapa pemeriksaan yang berhubungan dengan kekebalan tubuh. "Sayangnya sampai saat ini belum ada pemeriksaan tunggal yang bisa digunakan untuk menentukan seseorang menderita Lupus atau tidak," tutur Dr Zubairi.

Namun, dia mengatakan sebagian besar masyarakat Indonesia belum menyadari keberadaan dan bahaya dari penyakit Lupus karena banyak orang tidak mengetahui pasti tentang penyakit ini. "Banyak juga yang beranggapan Lupus merupakan penyakit langka dan jumlah pasiennya sedikit. Faktanya, pasien penyakit ini cukup banyak dan semakin meningkat," katanya.

Oleh karena itu, menurut dia, sosialisasi tentang penyakit Lupus kepada masyarakat sangat diperlukan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit ini sehingga si penderita segera mendapat pengobatan atau perawatan yang diperlukan.

Menderita Lupus, Apa yang Harus Dilakukan?


Penyakit lupus.
Penyakit lupus.
Saya belum lama ini saya didiagnosis menderita lupus. Rasanya semua harapan dan cita-cita saya hancur sekali. Apa bisa disembuhkan ya dok? 
Intan (28 tahun)
Jakarta

Jawaban:
Untuk Mbak Intan disana, semoga selalu berkuat hati dan jangan menyerah ya. Terkait dengan kondisi yang dialami, maka perlu diketahui bahwa lupus dikenal sebagai penyakit autoimun di mana terdapat situasi tubuh menjadi alergi terhadap diri sendiri.
Pada lupus, tubuh melakukan reaksi yang berlebihan terhadap stimulus asing dan memproduksi banyak antibody atau protein yang melawan jaringan tubuh.Pada lupus yang ringan bisa disembuhkan dan terkadang bisa sembuh sendiri, tetapi pada lupus sistemik tidak.
Penyakit ini akan naik turun, gejalanya datang dan pergi tak menentu, terutama adanya faktor pemicu yang memunculkan kembali gejalanya. Tanda dan gejalanya beragam, antara lain demam, lesu, penurunan berat badan, rambut rontok, fotosensitifitas, adanya ruam kupu-kupu (butterfly rash), discoid rush, luka di mulut, radang sendi yang berpindah-pindah, radang paru, gangguan ginjal, gangguan saraf, kelainan darah, dan ditegakkan dengan pemeriksaan laboratorium antibodi positif.
Pengobatannya adalah dengan tindakan fisik serta obat-obatan penghambat penyakit yang secara medis diberikan oleh dokter. Tindakan fisik antara lain dengan menghindari faktor pemicunya, seperti stress, infeksi, obat-obatan, paparan sinar matahari yang berlebihan, merokok. Dapat diberikan makanan yang bergizi, adanya olahraga rutin (dengan menilik kemampuan individu).
Pada seseorang dengan adanya riwayat keluarga penderita lupus sebaiknya segera memeriksakan diri apabila muncul keluhan-keluhan yang mengarah ke penyakit lupus. Mbak Intan yang terhormat, ini bukan akhir dunia, berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter kemudian berbicara mengenai bagaimana mekanisme pengobatan adalah hal yang terbaik. Jangan pernah hilang harapan, karena semangat positif yang akan menguatkan diri kita. Salam. (Yovi)

dr Yovita Mulyakusuma, MSc, SpPD
Spesialis Penyakit Dalam di RS Meilia Cibubur

Minggu, 09 Juni 2013

Bunda, Jangan Sepelekan Diare Pada Anak



Jakarta, Diare merupakan gangguan di mana tinja atau feses berubah menjadi lembek atau cair setidaknya 3 kali dalam 24 jam. Penyakit ini cukup berbahaya bila dialami oleh anak kecil, sebab jika tidak ditangani dengan tepat dapat menimbulkan dehidrasi berat, bahkan hingga kematian.

Lalu, apa saja penyebab munculnya diare pada anak? Ada beberapa hal, misalnya keracunan makanan, mengonsumsi makanan tertentu, salah minum obat, stres, infeksi bakteri dan lain-lain.

"Untuk anak yang sudah mulai sekolah, bisa jadi anak tersebut malas mencuci tangan sebelum makan. Selain itu bisa juga karena ia sering jajan sembarangan," imbuh dr Emma Nurhema, SpA, dokter spesialis anak RSUP Persahabatan, saat dihubungi detikHealth dan ditulis pada Rabu (5/6/2013).

Bila penderita masih mau minum, maka cairan tubuh yang hilang dapat tergantikan. Tetapi bila penderita tidak mau minum dan sering muntah, maka cairan tubuhnya akan cepat hilang dan terjadilah gejala dehidrasi.
Dan untuk menjaga serta memonitor kesehatan anak anda silahkan buka tautan ini.
"Jika kondisi diare terus-menerus berlangsung, maka anak bisa mengalami dehidrasi berat. Pada akhirnya, kondisi ini jika semakin parah bahkan bisa menyebabkan anak meninggal," lanjut dr Emma.

Untuk menangani diare pada anak, dapat dilakukan pertolongan sebagai berikut:

1. Berikan Air Campuran Gula dan Garam

Anak akan kehilangan garam dalam tubuhnya yang keluar melalui diare. Oleh karena itu, sebaiknya berikanlah air campuran gula dan garam pada anak Anda. Mungkin Anda perlu sedikit memaksa anak untuk minum campuran ini, sebab rasanya yang kurang enak.

"Campuran ini diberikan sebagai pengganti cairan elektrolitnya yang hilang dari tubuhnya," imbuh dr Emma.

2. Tetap Berikan Makanan

Sama seperti kehilangan cairan elektrolit, anak yang mengalami diare juga akan kehilangan nutrisi. Berikan ia makanan seperti biasa untuk menggantikan nutrisinya yang hilang. Jika anak enggan untuk makan makanan biasa, berikan mereka makanan lunak yang Anda masak sendiri seperti bubur, apel kukus, atau pisang.

"Banyak orang tua yang enggan memberikan makanan padat untuk anaknya saat mengidap diare. Namun sebaiknya tetap berikan makanan untuk menggantikan nutrisi anak yang hilang," ujar dr Emma.

3. Jangan Hanya Berikan Air Putih

Saat diare, anak memang kehilangan banyak cairan tubuh. Seringkali orang tua hanya memberikan air putih saja, padahal anak juga butuh nutrisi lain.

"Berikan juga teh manis. Sebab, air putih saja tidak menggantikan elektrolit tubuh yang hilang," imbuh dr Emma.

4. Segera Bawa ke Dokter

Bila diare berlangsung lama, misalnya 1 -2 hari dan kencing berkurang jumlah dan frekuensinya, segera bawa anak ke rumah sakit karena ada kemungkinan terkena dehidrasi.

Pentingnya Menjaga Berat Badan Semasa Kehamilan


Pentingnya Menjaga Berat Badan Semasa Kehamilan
Jakarta - Menjaga berat badan selama kehamilan tak hanya menjaga penampilan tubuh si ibu. Pasalnya, berat badan yang berlebihan pada masa kehamilan akan membahayakan kesehatan ibu dan anak dan kensekuensi ini dapat bertahan seumur hidup pada keduanya.

"Obesitas pada anak dapat dimulai dari rumah pertamanya, yakni rahim," tulis Mark Banschick, M.D, seorang psikiater dan advokat anak dalam situs Psychology Today, Rabu, 5 Juni 2013. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa komposisi tubuh ibu, nutrisi, dan berat badan selama kehamilan memiliki efek jangka panjang pada kesehatan bayi.
Pada lebih dari setengah kehamilan, ibu mengalami berat badan berlebih. Berat badan berlebih ini tidak hanya berpengaruh semasa kehamilan. Berat badan berlebih akan menjadi tonggak awal kesehatan bayi dan ibunya. Untuk itu, Banschick meminta calon ibu untuk selalu mengingat 4 hal di bawah ini:

1. Anak yang lahir dari ibu obesitas selama kehamilan akan berisiko 4 kali lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang lahir dari ibu berberat badan optimal selama kehamilan.

2. Delapan dari 10 anak obesitas akan menjadi gemuk saat dewasa.

3. Anak yang dilahirkan dari ibu obesitas selama kehamilan akan berisiko memiliki tekanan darah tinggi ketika dewasa nanti.

4. Dan tentunya, semakin berlebihnya berat badan ibu hamil, semakin sulit ia beraktivitas dengan lancar.

Oleh sebab itu, ibu hamil hendaknya menyadari bahwa 9 bulan ini merupakan awal untuk sehatnya hidup. Tidak hanya bagi si jabang bayi. Bagi ibu, masa ini juga begitu berarti.

Setelah 66 Tahun, Baru Terungkap Pria Ini Ternyata Wanita


Ilustrasi.
Jakarta— Setelah 66 tahun hidup sebagai seorang "pria", dokter mengungkap bahwa sesungguhnya pria tersebut terlahir sebagai wanita. Diagnosis itu terkuak setelah pria asal Hongkong tersebut memeriksakan diri karena perutnya membesar. Berdasarkan pemeriksaan, ternyata penyakitnya itu berasal dari pembesaran kista ovarium. Dengan kata lain, sebenarnya ia memiliki organ reproduksi perempuan.

Laporan yang dimuat dalam Hong Kong Medical Journal menyebutkan, keanehan kondisi pria tersebut disebabkan dua kelainan genetik. Ia menderita sindrom Turner, yang biasanya dialami anak perempuan akibat kelainan kromosom.

Sindrom Turner menyebabkan seseorang mengalami perawakan pendek dan juga gangguan kesuburan. Pria tersebut memiliki tinggi 1,37 meter. Ia adalah yatim piatu. Tubuhnya berhenti tumbuh setelah usia pubertas dan ia juga diketahui tidak memiliki testis.
Untuk membantu memelihara kesehatan anda silahkan buka tautan ini

Menurut tim dokter, pria tersebut memutuskan untuk meneruskan identitasnya sebagai pria dan akan diberikan suntikan testosteron.

Kelainan genetik lain yang dialami pria tersebut adalah kelainan bawaan adrenal hyperplasia, suatu kondisi yang menyebabkan peningkatan hormon pria sehingga ia memiliki janggut dan penis yang sangat kecil. Tak heran jika selama ini ia dianggap sebagai pria.

"Jika ia tidak mengalami pembesaran kista, mungkin kelainan genetik yang dialaminya tak akan pernah ketahuan," kata tim dokter dari dua rumah sakit di Hongkong yang menanganinya.

Dokter menyebutkan, sejauh ini dalam literatur medis baru ditemukan tujuh kasus kelainan genetik seperti yang dialami pria tersebut.

Sindrom Turner sendiri diperkirakan diderita satu dari 2.500-3.000 perempuan. Pria memiliki kromosom X dan Y, sedangkan perempuan memiliki sepasang kromosom X. Namun, orang dengan sindrom Turner hanya memiliki kromosom X atau kehilangan sebagian kromosom X.

Tiga dari Empat Anak Terpapar Iklan Rokok




, New Delhi - Badan Kesehatan Dunia WHO merilis peringatan iklan rokok untuk anak-anak. Menurut organisasi ini, tiga dari empat anak usia 13-15 tahun telah terpapar iklan rokok di lingkungan mereka. 

Iklan rokok ini terbukti sangat efektif mempengaruhi remaja ini untuk mulai merokok. Biasanya iklan rokok dan tembakau ini ditempatkan pada kegiatan hiburan, olahraga dan sebagainya.

Organisasi dunia ini mendesak negara-negara untuk melarang iklan, promosi dan sponsor dari produk tembakau dan rokok. Mereka juga meminta mereka membuat undang-undang yang lebih tegas dan penegakan hukum yang kuat untuk mencegah kematian akibat produk tembakau ini. Diperkirakan 1,3 juta orang di Asia meninggal setiap tahunnya karena penyakit yang berhubungan dengan tembakau.

"Statistik menunjukkan pelarangan iklan rokok dan sponsor adalah salah satu cara yang paling efektif untuk mengurangi permintaan tembakau hingga tujuh persen," kata Dr Samlee Plianbangchang, Direktur Regional WHO untuk Asia Tenggara dalam siaran persnya kepada Tempo. "Di beberapa negara bahkan bisa sampai 16 persen, kami fokus untuk mencegah pengaruh ini kepada para pemuda."

Meskipun sebagian negara Asia Tenggara sudah mempunyai undang-undang pengendalian tembakau, larangan terhadap iklan produk tembakau juga harus ditegakkan. Plianbangchang juga mengatakan pentingnya pemantauan yang efektif, penegakan dan sanksi serta kesadaran masyarakat yang tinggi untuk pelarangan iklan, sponsor dan promosi rokok.

Mereka juga memaparkan penelitian, satu dari 10 siswa telah mengenal logo merek rokok dan ditawari rokok gratis oleh perusahaan rokok. Sebanyak tujuh dari 10 siswa juga mengaku melihat merek rokok ketika menonton acara olahraga di televisi. "Data ini mengkhawatirkan, karena menunjukkan industri tembakau menggunakan segala cara untuk memikat remaja agar merokok," ujarnya lagi.

Beberapa negara di Asia Tenggara telah mengadopsi dan meratifikasi undang-undang pengendalian tembakau yang kuat untuk melindungi masyarakatnya seperti di Bangladesh, India melarang penjualan gutka produk tembakau, Thailand dan Myanmar meningkatkan tarif pajak segala bentuk produk tembakau, Srilanka dan Thailand telah mengadopsi aturan peringatan bergambar—Thailand bahkan 85 persen bungkus rokok akan diberi peringatan bergambar. Sedangkan Indonesia telah menyederhanakan struktur pajak dan meningkatkan tarif pajak pada rokok.

Sabtu, 08 Juni 2013

Bahaya Kesehatan yang Mengintai di Balik Nikmatnya Mi Instan


Ilustrasi (Foto: thinkstock)

Jakarta, Mi instan sudah menjadi makanan yang umum di Indonesia, terutama bagi anak kos. Cara masak yang mudah dan rasa yang nikmat membuat makanan cepat saji ini digemari banyak orang. Tapi jangan keseringan, karena ada bahaya kesehatan yang mengintai di balik nikmatnya semangkuk mi instan.

Mi instan memang bisa meredam rasa lapar, tapi makanan cepat saji ini tidak bisa menggantikan nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Ditambah lagi dengan bumbu buatan dan pengawet kimia, yang semakin membahayakan kesehatan tubuh.

Berikut beberapa bahaya kesehatan yang mengancam bila Anda terlalu sering makan mi instan, seperti dilansir Boldsky, Sabtu (8/6/2013):

1. Terganggunya penyerapan nutrisi
Mi instan dapat menghambat kemampuan anak di bawah 5 tahun untuk menyerap nutrisi. Setelah sering mengonsumsi mi instan, banyak anak-anak balita mengalami kesulitan menyerap nutrisi dari makanan yang tepat.

2. Kanker
Selain dengan bungkus plastik, ada juga mi instan yang dikemas dengan bungkus yang mengandung styrofoam dan bisa langsung diseduh. Padahal styrofoam dikenal sebagai agen penyebab kanker.

3. Keguguran
Sejumlah wanita hamil yang makan mi instan selama kehamilan mengalami keguguran. Hal ini karena kandungan bumbu dan pengawet pada mi instan dapat mempengaruhi perkembangan janin.

4. Gangguan metabolisme
Konsumsi mi instan jangka panjang dapat mempengaruhi metabolisme tubuh. Hal ini disebabkan akumulasi dari zat-zat kimia beracun seperti pewarna makanan, pengawet dan aditif dalam mi.

5. Kerusakan organ
Mi instan mengandung propylene glycol, bahan anti-beku yang mencegah mi dari pengeringan dengan mempertahankan kelembaban. Tubuh menyerap zat tersebut dengan mudah dan terakumulasi di jantung, hati dan ginjal. Hal ini menyebabkan kerusakan dan kelainan organ, dan juga melemahkan sistem kekebalan tubuh.dan untuk membantu memelihara kesehatan anda silahkan klik disini
6. Gangguan pencernaan
Mi instan dapat mengganggu sistem pencernaan. Konsumsi lanjutan dari mi instan mengakibatkan kembung, sembelit atau tidak teraturnya gerakan usus.

7. Obesitas
Mi instan adalah salah satu penyebab utama obesitas. Hindari mi instan karena mengandung sejumlah besar lemak dan natrium yang menyebabkan retensi air dalam tubuh.

8. MSG
Monosodium glutamate (MSG) digunakan untuk meningkatkan rasa mi. Sekitar 1-2 persen dari populasi alergi terhadap MSG. Ketika orang-orang yang alergi terhadap MSG mengonsumsinya, maka akan dapat menyebabkan rasa terbakar, panas di dada, kemerahan pada wajah, atau nyeri dan sakit kepala.

9. Tinggi natrium
Mi instan juga mengandung jumlah natrium yang tinggi. Kelebihan konsumsi natrium bisa menyebabkan hipertensi, penyakit jantung, stroke dan kerusakan ginjal. Jadi, hindari konsumsi mi instan berlebihan.

10. Junk food
Mi instan hanya dapat dianggap sebagai junk food dan tidak pernah menggantikan makanan bernutrisi. Hal ini karena mengandung sejumlah besar karbohidrat tetapi tidak ada vitamin, mineral atau serat. Mi instan juga mengandung banyak lemak jenuh dan lemak trans. Ini padat kalori dan memberikan efek negatif pada kesehatan.

Selain Pola Makan, Kerja Malam Juga Menyumbang Risiko Sakit Gula


(Foto: Thinkstock)

 Jakarta, Kena jatah shift malam? Waspada dengan kondisi kesehatan Anda. Pekerjaan ini telah lama diketahui bisa membuat pola tidur seseorang menjadi berantakan. Sebuah studi baru menyebut bahwa pekerja shift malam juga berisiko mengidap diabetes tipe 2.

Hal ini dikemukakan sebuah studi yang dilakukan tim peneliti dari Brigham & Women's Hospital dan Harvard Medical School, AS.

Seperti dilansir Timesofindia, Jumat (7/6/2013), dalam studi ini, peneliti melibatkan 13 partisipan dewasa yang sehat dan tidak obesitas serta tidak mempunyai riwayat perubahan shift kerja. Partisipan diminta menyelesaikan dua macam simulasi; kerja di siang hari dan kerja di malam hari masing-masing selama delapan hari. Simulasi ini dimulai dengan empat hari kerja biasa, kemudian diikuti dengan satu hari shift kerja siang atau shift malam secara acak.

Menu makan yang digunakan partisipan bersifat isokalori (jumlah kalorinya sama namun jenis dan susunan makanannya berbeda), termasuk makanan standar pada hari pertama dan ketiga shift siang/malam untuk mengetahui kadar serum glukosa partisipan berikut respons insulinnya.

Setiap partisipan mulai makan pada pukul 8 pagi (shift siang) atau 8 malam (shift malam) dan diharuskan menyelesaikan makan dalam waktu 20 menit. Sampel fasting blood sugar (kadar gula darah setelah berpuasa atau tak makan apapun semalaman) partisipan juga diambil sebelum makan. Lalu sampel gula darah berikutnya juga diambil setiap 10 menit selama 90 menit, kemudian setiap 30 menit selama 90 menit.

Hasilnya, peneliti menemukan bahwa kadar glukosa puncak pada pekerja shift malam 16 persen lebih tinggi dalam semalam dibandingkan dengan seharian kerja shift siang. Selain itu, ketika dibandingkan dengan kadar insulin selama shift siang, kadar insulin selama shift malam 40-50 persen lebih tinggi dalam kurun waktu 80-90 menit setelah makan.

"Begitu mengejutkan ketika kami mengetahui bahwa shift malam sekali saja sudah dapat mengganggu toleransi glukosa seseorang secara signifikan sehingga meningkatkan kadar insulinnya," kata ketua tim peneliti Christopher Morris, peneliti dari Medical Chronobiology Program of the Division of Sleep Medicine, Brigham & Women's Hospital.

"Namun temuan ini dirasa penting karena mendemonstrasikan, di bawah kondisi lab yang sangat terkontrol, bahwa paparan akut dari kerja shift malam dapat mengganggu toleransi glukosa seseorang. Padahal gangguan toleransi glukosa kronis cenderung menyebabkan munculnya penyakit diabetes tipe 2," lanjutnya.

Pada tahun 2009, tim peneliti dari Faculty of Medicine, Universite Laval, Kanada menemukan bahwa orang yang terlalu banyak tidur atau kurang tidur berisiko lebih tinggi untuk mengidap diabetes tipe 2 atau gangguan toleransi glukosa. Bahkan risikonya 2,5 kali lebih tinggi pada orang yang tidur kurang dari tujuh jam atau lebih dari 8 jam setiap malamnya.
dan untuk selalu memelihara kesehatan anda silahkan membuka tautan ini.
Studi yang baru saja dipresentasikan dalam pertemuan tahunan ke-27 Associated Professional Sleep Societies LLC ini juga telah dipublikasikan dalam jurnal Sleep.

Hindari Sayur Bayam yang Sudah Menghitam



Jika sayur bayam sudah mulai menghitam, sebaiknya jangan lagi menyantapnya.
Jakarta- Sayuran hijau memang terbukti memberikan banyak manfaat untuk kesehatan. Sayuran hijau mengandung banyak vitamin, mineral, dan serat yang tinggi. Sayuran menyumbang antioksidan, dan membantu Anda untuk menurunkan berat badan. Namun, tahukah Anda bahwa ada jenis sayuran yang ternyata berbahaya jika dikonsumsi setelah lama dimasak? Sayuran ini adalah bayam.
"Banyak orangtua yang mengatakan untuk tidak makan sayur bayam kalau sudah lama dimasak (lebih dari empat jam), karena bisa berbahaya untuk kesehatan," jelas dr Eva Kurniawati, ahli gizi dari RSCM kepada Kompas Female, saat peluncuran bakery di Bogor, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
dan untuk selalu memelihara kesehatan anda silahkan membuka tautan ini.

Selain tidak boleh dimakan dalam jangka waktu lama setelah dimasak, sayur bayam juga tidak boleh dimakan jika sudah dipanaskan berulang-ulang. Bahaya sayur bayam terjadi karena adanya proses oksidasi yang terjadi antara udara dan bayam. Sayur bayam merupakan sumber zat besi yang tinggi untuk tubuh, namun ketika terlalu banyak bereaksi dengan udara, zat besi akan berubah menjadi senyawa Ferro. Jika zat besi ini bermanfaat untuk tubuh, maka zat ferro ini bersifat racun (oksidan) bagi tubuh. "Kita makan sayur agar sayur bisa menjadi antioksidan, tapi ketika makan sayur bayam yang sudah teroksidasi sama saja kita memasukkan racun ke dalam tubuh," katanya.
Selain itu, bayam juga mengandung senyawa nitrat (NO3) yang ketika teroksidasi akan berubah menjadi nitrit (NO2) yang juga bersifat racun. "Tidak ada batasan waktu yang pasti tentang berapa waktu yang aman untuk menyantap sayur bayam. Hanya saja, tanda sayur ini tak layak dikonsumsi lagi adalah saat sayur yang tadinya berwarna hijau sudah berubah menjadi hitam," tambah Eva.
Eva menambahkan bahwa, sebenarnya dalam proses pemasakan awal dan pendinginan sayur (sekalipun ditutup), proses oksidasi sudah mulai terjadi. Maka perlahan-lahan, daun sayur ini akan berubah menjadi kehitaman dalam waktu antara 4-5 jam setelah dimasak. Hanya saja, bahaya menyantap sayur bayam yang sudah teroksidasi ini tidak akan langsung terasa. Namun, berbagai residu ini akan menumpuk dalam tubuh dan penyakitnya baru akan muncul setelah beberapa lama. Salah satu hal yang paling berbahaya adalah penyakit Sianosis (ketidakmampuan hemoglobin untuk mengikat oksigen, sehingga seluruh jaringan tubuh akan terasa lemas karena kekurangan oksigen).
"Maka kalau ingin masak sayur, terutama sayur bayam ada baiknya untuk masak hanya dengan ukuran sekali makan," sarannya.

Kontestan Miss World Tak Akan Berbikini di Bali



Miss World 2012 dari China, Yu Wenxia (tengah), bersama Runner-up I Sophie Elizabeth Mould dari Wales (kiri), dan Runner-up II Jessica Michelle Kahawaty dari Australia.
Bali - Demi menghargai adat istiadat dan nilai-nilai kesantunan yang berlaku di Indonesia, penyelenggara Miss World bersedia menghilangkan bikini sebagai salah satu pakaian yang perlu dikenakan dalam rangkaian acara. Malam final Miss World 2013 rencananya akan digelar di Bali pada 28 September mendatang.
Sebanyak 137 kontestan akan diminta mengenakan sarung pantai khas bali untuk mengganti bikini yang menjadi bagian sejarah dari kompetisi ini, demikian menurut Adjie S. Soeratmadjie dari RCTI, yang menjadi penyelenggara lokal dan pemegang hak siar Miss World 2013.

"Tidak akan ada bikini dalam ajang Miss World tahun ini untuk menghargai adat dan nilai-nilai tradisi kami," papar Adjie pada Associated Press. "Ini isu yang sensitif di Indonesia. Kami telah mendiskusikannya sejak tahun lalu, dan mereka (Organisasi Miss World, RED.) setuju."

Chairwoman dari Organisasi Miss World, Julia Morley, membenarkan bahwa tak satu pun dari para kontestan yang akan mengenakan bikini. Menurutnya, panitia dari Indonesia saat ini sedang merancang one-piece beachwear secara khusus untuk para kontestan. Kontes yang pertama digelar pada tahun 1950-an ini juga akan menggelar peragaan beachwear.

"Saya kira Indonesia bukan satu-satunya negara yang memiliki budaya," ujar Morley. "Tapi kami bersedia bekerja dengan menghargai setiap negara, dan saya rasa ketika berkunjung ke suatu negara, tidak ada alasan untuk tidak berperilaku menghargai (tata cara tersebut)."

Miss World bukan satu-satunya kegiatan yang bersedia berkompromi dengan peraturan mengenai berbusana di Indonesia. Desember lalu, Jennifer Lopez menggelar konser di Jakarta dengan kostum yang dibuat tidak seseksi biasanya, dan konser tersebut tetap sukses.
Sebelumnya, berita mengenai penyelenggaraan Miss World di Indonesia memicu kontroversi. Beberapa pihak menyatakan penolakan untuk penyelenggaraannya di Indonesia. Para ulama dari Majelis Ulama Indonesia bersiap untuk mengirim surat kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menuntut pembatalan kontes kecantikan tersebut.
"Kontes itu hanya merupakan alasan untuk menunjukkan bagian tubuh wanita yang seharusnya tetap tertutup. Hal itu bertentangan dengan ajaran-ajaran Islam," ungkap Mukri Aji, ulama dari MUI cabang Jawa Barat.

Bahaya Kesehatan yang Mengintai di Balik Nikmatnya Mi Instan


Ilustrasi (Foto: thinkstock)

Jakarta, Mi instan sudah menjadi makanan yang umum di Indonesia, terutama bagi anak kos. Cara masak yang mudah dan rasa yang nikmat membuat makanan cepat saji ini digemari banyak orang. Tapi jangan keseringan, karena ada bahaya kesehatan yang mengintai di balik nikmatnya semangkuk mi instan.

Mi instan memang bisa meredam rasa lapar, tapi makanan cepat saji ini tidak bisa menggantikan nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Ditambah lagi dengan bumbu buatan dan pengawet kimia, yang semakin membahayakan kesehatan tubuh.

Berikut beberapa bahaya kesehatan yang mengancam bila Anda terlalu sering makan mi instan, seperti dilansir Boldsky, Sabtu (8/6/2013):

1. Terganggunya penyerapan nutrisi
Mi instan dapat menghambat kemampuan anak di bawah 5 tahun untuk menyerap nutrisi. Setelah sering mengonsumsi mi instan, banyak anak-anak balita mengalami kesulitan menyerap nutrisi dari makanan yang tepat.

2. Kanker
Selain dengan bungkus plastik, ada juga mi instan yang dikemas dengan bungkus yang mengandung styrofoam dan bisa langsung diseduh. Padahal styrofoam dikenal sebagai agen penyebab kanker.

3. Keguguran
Sejumlah wanita hamil yang makan mi instan selama kehamilan mengalami keguguran. Hal ini karena kandungan bumbu dan pengawet pada mi instan dapat mempengaruhi perkembangan janin.

4. Gangguan metabolisme
Konsumsi mi instan jangka panjang dapat mempengaruhi metabolisme tubuh. Hal ini disebabkan akumulasi dari zat-zat kimia beracun seperti pewarna makanan, pengawet dan aditif dalam mi.

5. Kerusakan organ
Mi instan mengandung propylene glycol, bahan anti-beku yang mencegah mi dari pengeringan dengan mempertahankan kelembaban. Tubuh menyerap zat tersebut dengan mudah dan terakumulasi di jantung, hati dan ginjal. Hal ini menyebabkan kerusakan dan kelainan organ, dan juga melemahkan sistem kekebalan tubuh.dan untuk membantu memelihara kesehatan anda silahkan klik disini
6. Gangguan pencernaan
Mi instan dapat mengganggu sistem pencernaan. Konsumsi lanjutan dari mi instan mengakibatkan kembung, sembelit atau tidak teraturnya gerakan usus.

7. Obesitas
Mi instan adalah salah satu penyebab utama obesitas. Hindari mi instan karena mengandung sejumlah besar lemak dan natrium yang menyebabkan retensi air dalam tubuh.

8. MSG
Monosodium glutamate (MSG) digunakan untuk meningkatkan rasa mi. Sekitar 1-2 persen dari populasi alergi terhadap MSG. Ketika orang-orang yang alergi terhadap MSG mengonsumsinya, maka akan dapat menyebabkan rasa terbakar, panas di dada, kemerahan pada wajah, atau nyeri dan sakit kepala.

9. Tinggi natrium
Mi instan juga mengandung jumlah natrium yang tinggi. Kelebihan konsumsi natrium bisa menyebabkan hipertensi, penyakit jantung, stroke dan kerusakan ginjal. Jadi, hindari konsumsi mi instan berlebihan.

10. Junk food
Mi instan hanya dapat dianggap sebagai junk food dan tidak pernah menggantikan makanan bernutrisi. Hal ini karena mengandung sejumlah besar karbohidrat tetapi tidak ada vitamin, mineral atau serat. Mi instan juga mengandung banyak lemak jenuh dan lemak trans. Ini padat kalori dan memberikan efek negatif pada kesehatan.

Jumat, 07 Juni 2013

Tinggi Rendahnya IQ Seseorang Dipengaruhi Pembuluh Darah di Matanya


Jakarta, Konon IQ (intelligence quotient) seseorang ditentukan dari besar kecilnya ukuran otak yang dimilikinya. Namun sebuah studi baru menemukan bahwa tinggi rendahnya IQ juga dipengaruhi oleh lebar sempitnya pembuluh darah di dalam retinanya.

Awalnya pakar psikologi, Idan Shalev dari Duke University, AS dan rekan-rekannya penasaran apakah intelijensia bisa dijadikan salah satu penanda kesehatan otak, atau secara spesifik sebagai indikator kesehatan sistem pembuluh darah yang menyediakan oksigen maupun nutrisi ke otak.

Untuk itu, peneliti menggunakan retinal imaging, teknologi non-invasif yang relatif baru dalam opthalmologi untuk mengamati pembuluh darah kapiler retina, yang berlokasi di belakang mata.untuk membantu memelihara kesehatan anda silahkan berkunjung disini

Sebelumnya peneliti telah memahami bahwa pembuluh darah retina mempunyai ukuran, struktur dan fungsi yang sama dengan pembuluh darah di dalam otak sehingga dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk mengetahui kondisi kesehatan otak pada manusia.

Lantas peneliti mengamati data dari partisipan yang ambil bagian dalam Dunedin Multidisciplinary Health and Development Study, yang melibatkan lebih dari 1.000 orang yang lahir antara bulan April 1972 hingga Maret 1973 di Dunedin, Selandia Baru.

Dari situ diketahui bahwa makin lebar pembuluh darah retina pada partisipan maka makin rendah skor IQ-nya ketika mencapai usia 38 tahun, bahkan setelah peneliti mempertimbangkan kondisi kesehatan organ lainnya, gaya hidup dan faktor risiko lingkungan yang bisa saja berperan di dalamnya.

Individu yang pembuluh darah retinanya lebih lebar juga dilaporkan mengalami penurunan kognitif karena skor pengukuran fungsi neuropsikologisnya seperti pemahaman verbal, penalaran persepsi, daya ingat, dan fungsi eksekutifnya terlihat lebih rendah.

Secara mengejutkan, studi ini juga menguak fakta bahwa orang-orang dengan pembuluh darah yang lebar pada usia 38 tahun memiliki IQ yang lebih rendah di masa kecil atau 25 tahun sebelumnya. Padahal menurut peneliti, generasi muda yang mempunyai skor tes IQ yang rendah cenderung memiliki kondisi kesehatan yang buruk serta jangka hidup (lifespan) yang lebih pendek.

Artinya, orang-orang dengan pembuluh darah retina yang lebar memiliki IQ yang rendah sekaligus angka harapan hidup yang pendek, begitu juga sebaliknya.

Kendati begitu, studi ini tidak memberikan penjelasan mekanisme yang spesifik di balik hubungan antara pembuluh darah retina dengan fungsi kognitif. Hanya saja peneliti menduga hal ini ada kaitannya dengan suplai oksigen ke otak.

"Dengan meningkatkan pemahaman tentang pembuluh darah retina, para pakar dapat dengan mudah mengembangkan diagnosis serta pengobatan yang lebih baik dalam rangka meningkatkan suplai oksigen ke dalam otak sehingga mencegah penurunan kemampuan kognitif seiring dengan bertambahnya usia seseorang," tutup Shalev seperti dilansir Health24, Kamis (6/6/2013).

Studi ini telah dipublikasikan dalam jurnal Psychological Science.

Beginilah Cara Rokok Merusak Jantung Anda.


Umumnya tak ada satu pun organ di dalam tubuh yang tidak dirusak oleh asap rokok, termasuk jantung. Hal ini karena di dalam satu batang rokok mengandung 4.000 senyawa kimia yang 40 diantaranya termasuk racun dan karsinogenik (bisa menyebabkan kanker).maka kita harus mengontrol dan mengecek kesehatan tubuh kita,untuk  mengontrol dan mengecek kesehatan tubuh anda

Untuk memahami bagaimana rokok merusak jantung Anda, penting terlebih dahulu mengetahui bagaimana cara kerja jantung . Jantung bertanggung jawab untuk melakukan berbagai fungsi, yang terpenting adalah fungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh.

Jantung menyediakan darah beroksigen ke jaringan dan organ tubuh. Oksigenasi dari darah pada dasarnya adalah proses penggabungan oksigen dengan darah, yang merupakan fungsi dari paru-paru.

Jantung sisi kanan mengambil darah yang tidak mengandung oksigen dan memompanya ke paru-paru untuk proses oksigenasi, dan jantung sisi kiri menerima darah kembali dari paru-paru yang telah mengandung oksigen. Kemudian darah yang mengandung oksigen ini akan dipompa oleh otot jantung ke seluruh tubuh untuk jaringan dan berbagai organ.

Baca juga : alat kesehatan murah berkualitas dan terpercaya

Nah, racun dalam rokok dapat merusak sistem kerja normal jantung tersebut. Ada dua bahan kimia perusak jantung yang terkandung dalam sebatang kecil rokok, yakni adalah karbon monoksida dan nikotin, seperti dilansir Onlymyhealth, Jumat (7/6/2013).

Karbon monoksida akan menempel pada hemoglobin darah, padahal diketahui bahwa hemoglobin bertanggung jawab untuk pengangkutan oksigen ke seluruh tubuh. Yang karbon monoksida dilakukan adalah mengurangi oksigen dan dengan demikian mengurangi kemampuan hemoglobin untuk mengangkut oksigen ke jantung dan seluruh organ tubuh manusia.

Nikotin di sisi lain merangsang produksi adrenalin dalam tubuh dan ini menyebabkan jantung berdetak lebih cepat dan meningkatkan tekanan darah.

Rokok juga mempengaruhi jantung dengan dampaknya terhadap produksi kolesterol. Merokok meningkatkan produksi LDL (low-density lipoprotein) yang merupakan kolesterol jahat, dan mengurangi produksi HDL (high-density lipoprotein) yang merupakan kolesterol baik.

Menjadi perokok aktif atau perokok pasif untuk jangka panjang dapat menimbulkan bahaya serius pada jantung Anda. Tekanan darah melonjak dan jantung harus bekerja lebih keras setiap hari.

Kolesterol menyebabkan penyempitan dan pengerasan pembuluh darah, dan kemudian mencegah aliran oksigen ke jantung dan seluruh tubuh. Oleh karena itu, jantung akan bekerja sangat ekstra hingga dapat menyebabkan serangan jantung.

Tak ingin jantung rusak? Matikan rokok Anda sekarang juga!

5 Gejala Gangguan Mental pada Anak dan Remaja


JAKARTA- Anak-anak akan melewati beberapa tahap perkembangan yang ikut memengaruhi perilaku mereka. Tak jarang perubahan perilaku yang dialami anak dianggap sebagai sebuah fase yang akan berlalu dengan sendirinya.  Padahal, beberapa perubahan perilaku itu bisa menjadi gejala dari adanya gangguan mental yang dialami anak.

Para peneliti dari Harvard Medical School menemukan bahwa separuh dari kasus gangguan mental dimulai dari usia sangat muda, 14 tahun dan tigaperempatnya terjadi sejak usia 24 tahun.  Karena kemunculannya yang sangat dini itu, maka terapi dan penanganannya harus dilakukan sejak awal pula.

Pusat pengendalian dan pencegahan penyakit AS (CDC) menemukan bahwa satu dari lima anak di AS mengalami gangguan mental. Gangguan pemusatan perhatian (ADHD), anak pemberontak (oppositional defiant disorder/OOD), spektrum autisme, gangguan mood dan kecemasan, depresi, adalah jenis gangguan mental yang paling banyak ditemui.untuk memelihara kesehatan anda silahkan berkunjung disini

Orangtua berperan besar dalam mengurangi keparahan gangguan tersebut dengan cara memberi perhatian pada perubahan perilaku anak. Orangtua juga bisa menggunakan intuisi mereka jika merasa "ada sesuatu yang salah" dengan anak mereka.

Berikut adalah 5 gejala yang perlu diwaspadai dari anak-anak dan remaja Anda.

1. Perubahan mood yang berlangsung lama

Perubahan mood yang berlangsung lebih dari dua minggu adalah indikator kuat adanya gangguan mental pada anak. Perubahan mood ini bisa bervariasi mulai dari hiperaktif sampai terlalu melankolis tanpa alasan yang kuat.

Menurut The National Institute of Mental Health, perilaku "sangat gembira" atau mania dan perasaan "down" atau depresi bisa menjadi tanda adanya gejala gangguan bipolar. Tetapi, perilaku hiperaktif pada anak yang tidak diikuti dengan gejala lesu setelahnya adalah karateristik normal pada anak.

2. Cemas dan takut berlebihan

Takut dan khawatir adalah hal yang wajar dialami anak usia dini. Normal saja mereka merasa takut pada gelap, membayangkan sosok monster, atau takut berpisah dengan orangtua. Untuk anak usia sekolah, cemas sebelum tampil di sekolah atau takut tak diterima teman-temannya, adalah respon yang sehat.

Namun, berhati-hatilah jika rasa takut yang dialami anak sudah berlebihan sehingga mengganggu aktivitas mereka. Mungkin sudah saatnya Anda melakukan intervensi.

3. Perubahan perilaku ekstrem

Mulai membangkang juga adalah fase yang akan dilalui dalam tahap perkembangan emosional anak untuk menuju kemandiriannya. Tetapi ada perilaku pembangkangan yang sangat ekstrem yang disebut dengan OOD. Biasanya gangguan ini dimulai saat anak berusia 8 tahun atau sebelum masuk usia remaja. Salah satu contoh perilaku tersebut adalah membeli beberapa games tanpa ada minat untuk memainkannya.

Gangguan mental yang erat kaitannya dengan perubahan perilaku adalah ADHD, kecemasan, depresi, atau gangguan bipolar.

4. Perubahan fisik, berat badan naik atau turun drastis

Diperkirakan 80 persen orang yang mengalami gangguan mental mengalami obesitas atau kegemukan. Perubahan fisik yang mendadak yang tidak terkait dengan pubertas bisa menjadi indikator anak menderita gangguan. Demikian pula halnya jika anak tampak tidak nafsu makan, bisa menjadi gejala depresi.

Perubahan fisik yang disebabkan oleh penggunaan alkohol atau obat terlarang juga merupakan gejala depresi pada anak. Para pakar menyebutkan, risiko anak menderita depresi lebih besar jika salah satu atau kedua orangtua juga menderita depresi.

5. Kurang konsentrasi

Anak yang sangat sulit berkonsentrasi juga perlu dicurigai mengalami gangguan mental. Tapi orangtua juga perlu membedakan anak yang memang ingin menonton TV ketimbang mengerjakan PR, dengan anak yang tidak mampu fokus pada acara favoritnya di TV.

Ketidakmampuan untuk berkonsentrasi pada tugas sederhana adalah gejala dari ADHD atau depresi. Kurang fokus juga bisa disebabkan karena pikiran mereka terpusat pada rasa malu, bersalah, atau kematian. Kurang konsentrasi pada anak akan tampak nyata pengaruhnya pada nilai akademik atau pergaulannya.

Bayi Juga Bisa Kena Penyakit Jantung, Ini Tanda-tandanya


Jakarta, Penyakit jantung sering diidentikkan dengan orang yang sudah berumur atau minimal berusia paruh baya. Banyak yang tidak tahu bahwa penyakit jantung juga bisa menyerang anak-anak. Hanya saja, penyebabnya berbeda dengan penyakit jantung pada orang dewasa.

Pada anak, sebagian besar penyakit jantungnya adalah kelainan bawaan, namun ada juga yang disebabkan oleh infeksi. Keparahannya bisa berkisar dari yang ringan hingga berat. Kelainan yang paling banyak ditemui adalah kelainan atau kebocoran pada bilik jantung.

"Paling banyak penyebabnya bocor di bilik, itu 30 persen. Kalau yang pembuluh darahnya terbalik itu 5 persen dari seluruh penyakit jantung," kata DR. Dr. Mulyadi M. Djer. SpA(K)

Dr Mulyadi menuturkan ada banyak faktor risiko yang dapat memicu kelainan jantung pada bayi, yaitu ibu yang merokok saat hamil atau minum obat di luar resep dokter, bisa juga akibat terkena radiasi atau terkena penyakit. Bisa juga karena masalah genetik atau keturunan.dan untuk membantu memelihara dan memonitor kesehatan anda silahkan berkunjung disini

Untungnya, kelainan jantung yang parah umumnya sudah dapat dideteksi dengan USG. Sedangkan kelainan-kelainan yang ringan biasanya tak terdeteksi hingga bayi dilahirkan. Bahkan ada yang baru diketahui setelah berusia 2 - 3 minggu, padahal bayi perlu penanganan segera. Lantas bagaimana cara mendeteksinya?

"Bibirnya biru, lidahnya biru, lalu napasnya sesak. Biasanya ketahuannya dari situ. Kalau yang kelainannya berat, dari lahir sudah kelihatan. Tapi kalau yang ringan terkadang nggak kelihatan, bahkan ada yang baru terdeteksi waktu berumur 50 tahun," terang dr Mulyadi.

Untuk mengurangi risiko terjadinya kelainan jantung pada bayi, ibu perlu memperhatikan kondisi kehamilannya, terutama saat berusia 12 minggu. Pada saat ini, jantung bayi sudah terbentuk. Kesalahan yang muncul akan menyebabkan kelainan.

Kamis, 06 Juni 2013

Pil KB Pria, Pilihan Kontrasepsi Terbaru


KOMPAS.com - Mencegah kehamilan dengan menggunakan alat kontrasepsi sejatinya bukan hanya tugas dan kewajiban kaum wanita saja. Pasalnya ketika pria mau dan dapat menggunakan kontrasepsi, kemungkinan kehamilan tak terencana dapat ditekan.

Sayangnya, jenis kontrasepsi yang diperuntukkan bagi pria tidak sebanyak yang tersedia untuk wanita. Selama ini kontrasepsi yang tersedia bagi pria antara lain kondom dan vesektomi. Sisanya, Kaum Adam hanya dapat mengandalkan kontrasepsi paling konservatif yaitu menarik penisnya sebelum terjadi ejakulasi saat berhubungan seks.

Beruntunglah kini kita semakin dekat dengan pilihan kontrasepsi baru untuk pria yaitu pil KB khusus pria. Para peneliti mengatakan, pil KB pria dapat menjadi pilihan darurat yang cukup menjanjikan. Pil KB untuk pria bekerja dengan cara  memberikan dosis hormon tiruan ke aliran darah pria. Hormon ini  berperan untuk menghambat produksi sperma.

Sama halnya dengan pil KB wanita, sifat pil KB pria juga hanya sementara. Dan sama halnya seperti pil hormonal lainnya, salah satu penulis studi sekaligus anggota departemen kesehatan di Imperial College di London Deborah A. Garside mengatakan, pil KB pria memiliki efek samping seperti dapat menimbulkan jerawat, penambahan berat badan, bahkan perubahan kadar testosteron dapat memicu penurunan gairah seksual.

Garside mengatakan, teknik non-hormonal juga sedang dikembangkan, khususnya vaksin yang mengimunisasai antibodi pria yang menghentikan produksi sperma. Teknik ini lebih efektif daripada pil karena langsung menargetkan pada hormon yang berhubungan dengan produksi sperma. Teknik ini juga tidak menurunkan kadar testosteron sehingga libido bisa terjaga. Teknik tersebut juga bersifat sementara karena hanya berefek dalam periode waktu tertentu.

Di Indonesia, pil KB khusus pria dikabarkan sudah siap diproduksi oleh PT Indofarma Tbk. Pil KB di Indonesia diciptakan dan dikembangkan oleh peneliti asal Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya bekerja sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Pil KB pria tersebut terbuat dari ekstrak daun tanaman Gendarussa yang memiliki kemampuan untuk melemahkan sperma membuahi sel telur di samping menaikan vitalitas pria itu sendiri. Pihak peneliti mengatakan, pil KB pria sudah melewati uji klinis dan siap diproduksi massal di tahun 2014.

Risiko di Balik Menyambung Bulu Mata


JAKARTA — Mata yang terbuka lebar dengan bulu mata lentik memang membuat penampilan lebih ekspresif. Tak heran jika tren bulu mata palsu atau pun menyambung (extention) bulu mata menjadi tren yang banyak diminati.


Ekstensi bulu mata dianggap lebih praktis karena tak perlu repot mencopot dan memasang bulu mata palsu. Biasanya dilakukan di salon-salon menggunakan helaian bulu mata sintetis atau cerpelai yang dijalin satu per satu ke bulu mata asli.

Proses yang memakan waktu sekitar dua jam ini akan membuat bulu mata yang disambung bisa bertahan selama tiga minggu sebelum bulu mata tumbuh sehingga ekstensi bulu mata harus dilepas atau diganti.

The American Academy of Ophthalmology (AAO) merekomendasikan bahwa bulu mata palsu atau ekstensi bulu mata di salon bisa menimbulkan infeksi kornea dan kelopak mata. Risiko lain adalah dermatitis kontak akibat reaksi alergi dari lem yang dipakai untuk menyambung bulu mata.

"Semakin banyak pasien yang mengalami gangguan mata akibat ekstensi, beberapa di antaranya sampai merusak penglihatan," kata Rebecca Taylor, dokter mata dan juru bicara AAO.

Bahaya lain yang mungkin timbul adalah rontoknya bulu mata asli. Hal tersebut terjadi jika proses penyambungan merusak folikel bulu mata atau sambungannya terlalu berat sehingga bulu mata menjadi pecah-pecah.

"Bulu mata memiliki fungsi yang penting, antara lain melindungi mata dari debu dan mempertajam penglihatan. Jika kerusakan hanya sementara tidak masalah, yang perlu dikhawatirkan jika kerusakannya permanen," kata Taylor.

Untuk menghindari risiko tersebut, ia menyarankan agar Anda memilih salon yang bersih dan berpengalaman melakukan ekstensi bulu mata.

Sebaiknya hindari lem yang mengandung formaldehyde karena bisa memicu reaksi alergi sehingga timbul rasa gatal, terbakar, dan bengkak pada mata.

Jika bulu mata sudah disambung, perhatikan tanda-tanda alergi, seperti rasa nyeri, gatal, atau kemerahan. Jika timbul gejala tersebut hindari menggaruknya karena bisa membuatnya bertambah parah. Segeralah periksa ke dokter mata untuk mendapat pengobatan yang diperlukan.

Untuk melepas sambungan bulu mata, sebaiknya dikerjakan oleh tenaga profesional.

Jangan Sepelekan, 8 Hal Ini Bisa Jadi Pembunuh Sistem Imun Tubuh


Jakarta, Virus dan bakteri bukan satu-satunya aktor buruk yang menguji sistem kekebalan tubuh Anda. Sel T atau juga dikenal sebagai pasukan imun diuji selama 24 jam selama 7 hari oleh hal-hal yang mungkin tidak Anda duga. Bahkan hal sepele di sekitar Anda juga bisa jadi pembunuh sistem imun.

Berikut hal-hal sepele yang dapat membunuh pasukan imun di tubuh, seperti dilansir Rodale, Rabu (5/6/2013):

1. Kesepian
Sel imun manusia bersifat sosial dan mereka juga ingin si empunya tubuh bersosialisasi. Sel T akan memindai tubuh terhadap penyakit dan kemudian berbagi informasi seperti yang dilakukan lebah madu. Tapi jika Anda tidak begitu sosial, hal ini dapat mempengaruhi kemampuan sel imun untuk melawan penyakit.

2. Kurang tidur
Kurang tidur dapat menurunkan jumlah sel-sel pembunuh yang dibutuhkan tubuh untuk melawan infeksi. Sebuah studi University of Chicago menemukan bahwa tidur hanya empat jam semalam selama seminggu sudah dapat mengurangi jumlah antibodi pelawan flu di tubuh Anda.

3. Antibiotik
antibiotik dapat memangkas tingkat sitokin, yakni utusan hormon sistem kekebalan tubuh yang dikeluarkan selama Anda sakit. Untuk itu, jangan sembarangan mengonsumsi antibiotik. Perlu diketahui, antibiotik hanya bisa memerangi bakteri, sehingga tidak diperlukan bila Anda diserang penyakit yang disebabkan oleh virus, seperti flu.

4. Makanan kaleng
Bisphenol A atau BPA, melapisi lapisan dalam kebanyakan makanan kaleng. Pada tahun 2010, peneliti dari University of Michigan School of Public Health menemukan bahwa orang dewasa dengan tingkat BPA tinggi juga memiliki kadar antibodi cytomegalovirus yang lebih tinggi, yang menunjukkan bahwa sel pada sistem kekebalan tubuhnya rusak.

5. Gula
Mengonsumsi 100 gram gula (setara dengan sebotol soda atau permen) secara signifikan menurunkan kemampuan sel darah putih untuk membunuh bakteri hingga lima jam, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition.

6. Dehidrasi
Cairan membantu menyiram racun yang dapat merusak kekebalan tubuh dan membawa nutrisi ke bagian-bagian yang mengalami infeksi. Sayangnya, banyak orang yang tidak menyadari bahwa tubuhnya sudah mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan.

7. Sabun antibakteri
Para peneliti di Johns Hopkins Children Center menemukan bahwa anak-anak yang terkena bahan kimia antibakteri lebih rentan terhadap alergi makanan dan lingkungan.

Anak-anak dengan tingkat tinggi paparan antibakteri dalam urine mengalami kadar antibodi IgE darah yang lebih tinggi. Jumlah antibodi tinggi merupakan sinyal respons terhadap alergen. Para peneliti percaya bahwa bahan kimia antibakteri mengubah perkembangan sistem kekebalan tubuh yang sehat.

8. Polusi udara
Penelitian mutakhir menggali hubungan antara polusi udara khususnya polycyclic aromatic hydrocarbons (PAH) dan rusaknya sistem kekebalan tubuh. PAH mengalir dari pipa knalpot dan meracuni jalanan, taman bermain dan tempat parkir, yang kemudian masuk ke tubuh Anda