Blogger templates

Minggu, 01 Juli 2012

Konsep Dasar Penyakit Dengue


 
a.      Pengertian
Dengue adalah infeksi arbovirus akut yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk spesies aides. Penyakit ini sering menyerang anak, remaja, dan dewasa yang ditandai dengan demam, nyeri otot dan sendi. Demam Berdarah Dengue sering disebut pula dengue haemoragic fever( DHF ). Dengue yang di sertai renjatan shock manifestasi perdarahan berkurangnya volume plasma yang diakibatkan peningkatan permeabelitas dinding dinding kaplier disebut pula dengue shock syndrome ( Mansjoer dkk, 2000 ).
Demam Berdarah Dengue menurut Nursalam dkk,(2005) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegpty.
Menurut uraian dia atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian dengue adalah demam berdarah dengue yang di tandai dengan demam,nyeri otot, dan sendi yang di diakibatkan oleh peningkatan permeabelitas kapiler yang di tularkan oleh vektor nyamuk aedes agypty.
.
b.      Klasifikasi Dengue
          Menurut WHO,( 1986 ) mengklasifikasikan DHF menurut derajat penyakitnya menjadi 4 golongan, yaitu :
1)        Derajat I
Demam disertai gejala klinis lain, tanpa perdarahan spontan. Panas 2-7 hari, Uji tourniquet positif, trombositipenia, dan hemokonsentrasi.
2)        Derajat II
Sama dengan derajat I, ditambah dengan gejala-gejala perdarahan spontan seperti petekie, ekimosis, hematemesis, melena, perdarahan gusi.
3)        Derajat III
Ditandai oleh gejala kegagalan peredaran darah seperti nadi lemah dan cepat (>120x/mnt) tekanan nadi sempit (£ 120 mmHg ), tekanan darah menurun, (120/80 ® 120/100 ® 120/110 ®90/70 ®80/70 ®80/0 ®0/0)
4)        Derajat IV
Nadi tidak teraba, tekanan darah tidak teatur (denyut jantung ³140x/mnt) anggota gerak teraba dingin, berkeringat dan kulit tampak biru.

c.       Anatomi dan Fisiologi
Sistem Hematologi
a)   Pengertian
Darah adalah suspensi dari partikel dalam larutan koloid cair yang mengandung elektrolit ( Silvia dkk, 1995).
Sel darah merah atau ertrosit adalah merupakan cabang bikonkaf yang tidak berinti yang kira – kira berdiameter 8ml, tebal bagian tepi 2ml pada bagian tengah tebalnya hanya 1ml atau kurang. Karena sel itu lunak dan lentur maka dalam perjalanannya melalui mikrosirkulasi konfigurasinya berubah. Stoma yang bagian luar mengandung protein terdiri dari antigen A dan B serta faktor Rh yang menentukan golongan darah seseorang.
Darah memiliki beberapa fungsi dari anatomi dan fisiologi tubuh meurut Setiadi,( 2007), yaitu :
1)    Fungsi yang menyangkut pernafasan:
Komponen sel darah merah adalah protein HB yang mengangkut O2 DAN CO2 dan mempertahankan Ph normal melalui serangkaian intraseluler. Yaitu: darah membawa O2 dari paru- paru ke jaringan – jaringan dan membawa CO2 dari jaringan – jaringan ke paru – paru untuk di keluarkan.
2)    Fungsi yang menyangkut Nutrisi
Darah mengangkut zat –zat makanan yang di absobsi dari usus halus atau di buat dalam tubuh ke sel – sel yang menggunakannya atau menyimpannya.
3)    Fungsi yang menyangkut Ekresi
Darah mengangkut sisa –sisa metabolisme dalam tubuh ke alat – alat ekresi dimana zat – zat tersebut di keluarkan.
4)    Fungsi yang menyangkut kekebalan ( Imun )
Darah mentranspotasi leukosit, antibodi dan subtansi protektip lainya.
5)   Fungsi yang berhubungan dengan keseimbangan air dalam tubuh
Darah mengatur keseimbangan air dalam tubuh yaitu dari oragan satu ke organ lainnya dan ke alat – alat pembuangan misalnya ginjal dan paru- paru.
6)    Fungsi yang berhubungan dengan suhu tubuh, yaitu:
Darah mengandung sejumlah panas, darah mengalir dengan cepat dan mendistribusikan panas tersebut dengan konsekwensi meratanya panas pada seluruh tubuh, mengatur panas kepermukaan tubuh, dimana panas itu diminimalisir dengan penguapan atau iradiasi,mensuplai air guna penguapan pada kulit dan paru-paru.


7)    Fungsi yang berhubungan dengan tekanan osmotik
8)   Fungsi yang berhubungan dengan keseimbangan asam dan basa
9)    Fungsi yang berhubungan dengan tekanan darah.
Depkes RI, (1989 ).

b)   Komponen cairan darah
1)    Plasma darah
Komponen cairan darah yang disebut plasma terdiri dari 91% - 92% air yang berperan sebagai medium transpor, dan 7% - 9% terdiri dari zat padat (Sylvia, 1995). Zat – zat padat itu adalah protein –protein seperti albumin, globulin, dan fibrinogen.
(a) Unsur anorganik : natrium, kalsium, kalium, kalium, fosfor, besi dan iodium.
(b) Unsur organik : berupa zat –zat nitrogen non protein, urea, asam urat, xantin, kreatinin, asam amino, lemak netral, fosfolipid, kolesterol, glukosa dan berbagai enzim seperti amilase, protease, dan lipase.
2)    Sel – sel darah
1. Eritrosit
Sel darah merah mengandung protein hemoglobin yang mengangkut sebagian besar O2 yang di ambil di paru ke sel – sel seluruh tubuh
2. Leukosit
Sel darah putih untuk pertahanan tubuh melawan infeksi atau benda asing ( kuman – kuman ) yang menyerang tubuh. Ada beberapa peranan leukosit, yaitu:
a. Monosit
Terbentuk di sumsum tulang masuk ke dalam sirkulasi dalam bentuk imatur dan mengalami proses pematangan menjadi makrofag setelah masuk jaringan.
b. Makrofag
Dapat tetap berdiam di jaringan atau di gunakan dalam reaksi peradangan segera setelah sel ini matang.
c. Neutrofil, Basofil,  dan Eusinofil
Sel – sel darah putih yang tampak granular yang membantu respon peradangan. Semuanya berfungsi sebagai fagosit untuk mencerna dan menghancurkan mikroorganisme dan sisa – sisa sel. Selain itu, Basofil bekerja seperti sel mas dan mengeluarkan peptida – peptida vasoaktif.

3. Trombosit
Trombosit berperan penting untuk pembekuan darah. Fungsinya untuk mengubah bentuk dan kualitas setelah berikatan dengan pembuluh yang cedera. Trombosit tersebut menjadi lengket dan menggumpal bersama membentuk sumbat trombosit. Sumbat trombosit itu efektif untuk menambal daerah yang luka.
Pembatasan fungsi trombosit adalah untuk mencegah pembentukan emboli, maka trombosit – trombosit tersebut mengeluarkan bahan – bahan yang membatasi luas penggumpalan mereka sendiri. Bahan utama yang di keluarkan oleh trombosit untuk membatasi pembekuan mereka adalah prostalglandin tromboksan A2. Tromboksan A2 merangsang penguraian trombosit dan menyebabkan vasokontriksi lebih lanjut pada pembuluh darah.
Trombositopenia adalah penurunan jumlah trombosit dalam sirkulasi. Kelainan ini berkaitan dengan peningkatan risiko perdarahan hebat, bahkan hanya dengan cidera ringan atau atau perdarahan spontan kecil ( Corwin, 2001). Batasan trombosit normal adalah 150.000 – 450.000 /mm3 (arry yulianita, 2007).
Trombositopenia merupakan kelainan hematologis yang di temukan pada sebagian besar kasus DBD. Nilai trombosit mulai menurun pada masa demam dan mencapai nilai terendah pada masa syok. Jumlah trombosit secara cepat meningkat pada masa konvalesens dan nilai normal biasanya tercapai 7-10 hari sejak pemulaan sakit. Trombositopernia yang di hubungkan dengan meningkatnya megakariosit muda dalam sum sum tulang dan pendeknya masa hidup trombosit dan diduga akibat meningkatnya dekstruksi trombosit. Maka, dugaan mekanisme lain trombositopenia ialah depresi megakariosit, yaitu peningkatan dekstruksi trombosit dengan penyebab virus dengue,komponen aktif sistem komplemen, kerusakan sistem endotel dan aktivasi sistem pembekuan darah secara bersamaan atau secara terpisah. Fungsi trombosit pada DBD terbukti menurun disebabkan proses imunologis terbukti ditemui kompleks imun dalam peredaran darah. Trombositopenia dan gangguan fungsi trombosit di anggap sebagai penyebab utama terjadinya perdarahan pada DBD (Soedarmo dkk,2008).
d.      Etiologi
Virus dengue di bawa oleh nyamuk  Aedes Aegpty dan Aedes Albopictus  sebagai vektor ke tubuh manusia melalui gigitan nyamuk tersebut. Apabila oranng itu mendapatkan infeksi berulang oleh tipe virus dengue yang berlainan akan menimbulakan reaksi yang berbeda. DBD dapat terjadi bila seseorang yang telah terinfeksi dengue  pertama kali, mendapat virus berulang virus dengue lainnya. Virus dapat berepleksi di nodus limpfatikus regional dan menyebar ke jaringan lain terutama ke sistem retikuloendotelial dan kulit secara bronkogen  hematogen. Tubuh akan membentuk kompleks virus –. antibody dalam sirkulasi darah sehingga akan mngaktivasi sistem komplemen yang berakibat dilepaskannya anafilatoksin C3a dan C5a sehingga permeabelitas dinding pembuluh darah meningkat. Akan terjadi juga agregasi trombosit yang melepaskan ADP, trombosit melepaskan vasoaktif  yang bersifat meningakatkan permeabelitas kapiler dan melepaskan trombosit faktor 3 yang merangsang koagulasi intravaskular. Terjadinya faktor hageman faktor (XII) akan menyebabkan pembekuan intravaskular yang meluas dan meningkatkan permeabelitas didnding pembuluh darah ( Mansjoer, 2001 )

e.       Patofisiologi
Setelah virus dengue masuk ke dalam tubuh, pasien akan mengalami keluhan dan gejala karena viremia, seperti demam, sakit kepala, mual, nyeri otot, pegal seluruh badan, hiperemi ditenggorokan, timbulnya ruam dan kelainan yang mungkin muncul pada system retikuloendotelial seperti pembesaran kelenjar-kelenjar getah bening, hati dan limpa. Ruam pada DHF disebabkan karena kongesti pembuluh darah dibawah kulit.
Fenomena patofisiologi utama yang menentukan berat penyakit dan membedakan DF dan DHF ialah meningginya permeabilitas dinding kapiler karena pelepasan zat anafilaktosin, histamin dan serotonin serta aktivasi system kalikreain yang berakibat ekstravasasi cairan intravaskuler. Hal ini berakibat berkurangnya volume plama, terjadinya hipotensi, hemokonsentrasi, hipoproteinemia, efusi dan renjatan. Fungsi agregasi trombosit menurun mungkin disebabkan proses imunologis terbukti dengan terdapatnya kompleks imun dalam peredaran darah.
Adanya kebocoran plasma ke daerah ekstravaskuler dibuktikan dengan ditemukannya cairan dalam rongga serosa, yaitu dalam rongga peritoneum, pleura dan perikard. Renjatan hipovolemik yang terjadi sebagai akibat kehilangan plasma, bila tidak segera teratasi akan terjadi anoxia jaringan, asidosis metabolic dan kematian. Sebab lain kematian pada DHF adalah perdarahan hebat. Perdarahan umumnya dihubungkan dengan trombositopenia, gangguan fungsi trombosit dan kelainan fungsi trombosit.
Kelainan system koagulasi disebabkan diantaranya oleh kerusakan hati yang fungsinya memang tebukti terganggu oleh aktifasi system koagulasi. Masalah terjadi tidaknya DIC pada DHF/DSS, terutama pada pasien dengan perdarahan hebat (Mansjoer dkk,2001).







f.       Manifetasi Klinis
Demam tinggi mendadak dan terus menerus selama 2-7 hari.
a)      Manifestasi perdarahan, uji tourniquet positif dan salah satu bentuk perdarahan lain (petekia, purpura, ekimosis, epitaksis, perdarahan gusi), hematemesis dan atau melena.
b)      Pembesaran hati
c)      Syok yang ditandai oleh nadi lemah dan cepat di sertai dengan tekanan darah menurun (tekanan sistolik < 80 mmhg) disertai kulit yang teraba dingin dan lembab terutama pada ujung hidung, jari dan kak, pasien menjadi gelisah dan timbul sianosis di sekitar mulut (Soedarmo dkk,2008).
g.      Penatalaksanaan
Penatalaksanaan DBD tanpa penyulit adalah:
a)    Tirah Baring
b)   Makanan lunak dan bila belum nafsu makan di beri minum 1,5 – 2 liter dalam 24 jam ( susu, air dengan gula, atau sirop )atau air tawar di tambah garam.
c)    Antibiotik di berikan bila terdapat kemungkinan terjadi infeksi sekunder.
Pada pasien dengan tanda renjatan dilakukan, yaitu :
a)    Pemasangan infus dan di pertahankan selama 12 – 48 jam setelah renjatan diatasi.
b)    Observasi keadaan umum, nadi tekanan darah,suhu dan pernafasan tiap jam, serta HB dan HT tiap 4 – 6 jam pada hari pertama selanjutnya tiap 24 jam.
c)    Pada pasien DSS diberi cairan intervena yang diberikan dengan di guyur, seperti NaCl, RL yang di pertahankan selama 12 – 48 jam setelah renjatan teratasi. Bila tak tampak perbaikan dapat di berikan plasma atau plasma ekspander atau dekstran atau preparat hemasel sejumlah 15 – 29 ml/kg berat badan dan di pertahankan selama 12 – 48 jam setelah renjatan teratasi. Bila pada pemeriksaan didapatkan penurunan kadar HB dan HT maka di beri trnsfusi darah (Mansjoer dkk, 2000 ).

h.      Komplikasi
Komplikasi yang terjadi pada dengue adalah shock, resiko kerusakan ginjal,  edema paru oliguri, anemia, kegagalan sirkulasi,asidosis metabolik, kematian (Soedarmo dan Mansjoer dkk,2008:2000).
i.        Pemeriksaan Laboraturium dan Diagnostik
1)   Pemeriksaan Darah
(a) Trombositopeni (£100.000/mm3)
(b) Hb dan PCV meningkat (³ 20%)
(c) Hipoproteinemia
(d) Leukopeni (mungkin normal atau lekositosis)
(e) Ig G Dengue Positif
2)   Serologi (Uji H): respon titer antibody sekunder
3)   Pada renjatan yang berat, periksa : Hb, PCV berulang kali (setiap jam atau 4-6 jam apabila sudah menunjukkan tanda perbaikan), Faal hemostasis, FDP, EKG, Foto dada, BUN, creatinin serum.
4)        Isolasi virus yang di periksa adalah darah pasien dan jaringan (Mansjoer dkk,2000).

j.        Terapi Diet
Penderita diberikan makanan yang lunak dan makanan yang mudah di cerna, rendah serat dan tidak mengandung bumbu yang merangsang makanan yang boleh diberikan :
1. Beras tim, bubur kentang direbus, roti, puding (sumber hidrat)
2. Daging sapi, ikan rebus, telur, keju, susu ( protein hewani )
3. Tahu, tempe direbus, kacang – kacang panjang buncis, tomat, kembang kol ( sayuran )
4. Buah –buahan, pisang, pepaya, jeruk, mangga, alpukat, jambu biji ( buah – buahan ).

DAFTAR PUSTAKA
Corwin, E. (2001). Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC
Dr. Soetjiningsih, SPAK. (1995). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC
Dongoes, E. Marilyn,(2000) Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3.ISBN
Setiadi. (2007). Anatomi Fisiologi Manusia.Yogyakarta: Graha Ilmu
Johnson ,Morrison, (2000). Nursing Outcome Classification.Mosby Year Book
Philadelphia.
Mc. Closkey, Joanne, (2004) Nursing Intervention Classification Mosby Year
Book Philadelphia.
Joyce, E. (2009). Pengkajian Pediatrik Edisi 4. Jakarta: EGC
NANDA, (2005). Nursing Diagnose:Definition and Classification. NANDA
international.
Nursalam, et al.(2007). Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak . Jakarta: EGC.
Mansjoer, et al.(2001).Kapita Selekta Kedokteran Volume 1Edisi 3. Jakarta: Media Aesculapius
Wong, D, et al.(2008).Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Edisi 6 volume
2.Jakarta:EGC
Wong, D.(2004).Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik Edisi 4.Jakarta:EGC
Soedarmo,et al.(2008).Buku Ajar Infeksi & Pediatri Tropis Edisi 2.Jakarta:Ilmu Kesehatan Anak FKUI
Rd. Arry yulianita, D.(2007). Buku Saku Keperawatan. Bandung:
Yusi Sofiyah.(2007).Cat Kuliah Anak.  Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan. Jakarta: Universitas Indonesia.
Sylvia. A Price.(1995). Patofisiologi Edisi 4. Jakarta: EGC.
Effendy, N.(1998). Dasar – dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Edisi 2. Jakarta : EGC.

Jumat, 29 Juni 2012

Berat Badan Ideal pada Masa Kehamilan

Saat sedang hamil, setiap wanita akan terlihat gemuk. Namun bagaimana jika wanita bertubuh gemuk hamil?

Ketika sudah tidak mengalami morning sickness sehingga bisa makan dengan lancar, berat badan akan mudah melonjak. Bagaimana jika kondisi ini terus bertambah tak terkendali sehingga memengaruhi janin. Bagaimana saya menjaga kenaikan BB saat hamil agar tetap seimbang?

Menjawab kondisi tersebut, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi RSIA Hermina Jatinegara, dr Rino Bonti Tri Hadma Shanti, SpOG memberikan pemaparannya.

Kenaikan berat badan (BB) yang dianjurkan saat hamil bergantung dari berat badan Ibu sebelum hamil. Sayang Ibu tidak menyebutkan tinggi badan Ibu untuk mengetahui Indeks Massa Tubuh (IMT).

Lewat IMT, bisa diketahui berapa kenaikan BB ideal saat hamil, yaitu dengan rumus: IMT= BB (dalam kg)/Tinggi Badan (dalam m).

Seandainya IMT Ibu berkisar antara 25,0 29,9 maka Ibu termasuk dalam golongan BB berlebih. Untuk itu, total kenaikan berat badan sampai akhir kehamilan idealnya adalah 6,8 11,3 kg (Lihat tabel) atau kenaikan berat badan per bulan 1,2 kg saja.

Jaga pola makan


Perlu diingat bahwa anggapan bumil harus makan dua kali lipat dari porsi biasanya adalah keliru! Penambahan porsi makanan untuk bumil adalah 300 kalori dari saat tidak hamil. Misal, ibu biasanya makan sebanyak 1.800-2.000 kalori per hari. Setelah hamil menjadi 2.100-2.300 kalori. Jadi bukan dua kali lipat dari porsi biasa. Misalnya, satu gelas susu hamil mengandung 150 kalori, bila diminum dua kali sehari maka setara dengan 300 kalori.

Namun karena biasanya vitamin dari dokter sudah cukup, disarankan susu hamil yang juga mengandung tinggi vitamin dan zat besi- cukup diminum satu kali saja. Sisa kalori tambahan dapat diperoleh dari sumber lain seperti susu UHT, es krim, atau snack yang lain.

Agar lebih jelas mengetahui jumlah dan jenis makanan sesuai kalori yang dibutuhkan, konsultasikan dengan ahli gizi.

Jaga asupan makan bumil


Agar berat badan ibu tetap terkendali, sebaiknya kurangi makanan tinggi kolesterol seperti jeroan, gorengan, kuah santan, emping dan makanan berkolesterol tinggi lainnya serta makanan yang mengandung gula tinggi. 
Pilihlah makanan seimbang yang bergizi tinggi, rendah kolesterol atau lemak. Lakukanlah pola makan yang benar sesuai anjuran dokter kandungan atau ahli gizi.

Risiko berat badan berlebih


Kenaikan berat badan saat hamil penting untuk diperhatikan. Pasalnya kenaikan BB yang sangat berlebih saat hamil bisa menimbulkan beberapa risiko antara lain: janin menjadi terlalu besar sehingga memerlukan persalinan secara cesar, timbulnya preeklampsia serta diabetes mellitus gestasional (kencing manis dalam kehamilan).

Selain itu, Kenaikan berat badan berlebih dapat menyebabkan janin lebih besar dari normal dan terdapat kecenderungan untuk menjadi anak dengan berat badan berlebih juga. Hal ini tentu tak baik bagi anak sebab memiliki risiko penyakit seperti diabetes serta jantung. Oleh sebab itu, sangat penting untuk menjaga berat badan saat hamil.

Namun, bumil tidak diperbolehkan mengurangi asupan makanan dengan tujuan mengurangi berat badan. Yang diperlukan adalah mengatur kenaikan berat badannya.

Distribusi kenaikan berat badan


Kenaikan berat badan bumil tidaklah 100 persen dialokasikan pada berat badan bayi, namun didistribusikan sebagai berikut: BB bayi (3-4 kg), plasenta (ari-ari) 500-700 gr, peningkatan cairan tubuh (12 kg), pembesaran uterus (rahim): 1 kg, penumpukan lemak dan lain-lain (2-3 kg), pembesaran payudara (0,5-1 kg), dan air ketuban (1 kg).

Bumil, berapa kenaikan berat badan ideal Anda?


Rekomendasi terbaru untuk Berat Rata-rata dan Total Penambahan Berat Badan Selama Hamil.

Indeks Massa Tubuh (IMT)    IMT + (kg/m2)    Total Kenaikan    Kenaikan BB
Sebelum Hamil    WHO    BB Selama Hamil (kg)    Per bulan (kg)
          
BB Kurang (Underweight)    <18.5    12,7 - 18,1  2
BB Normal    18,5 - 24,9    11,3 - 15,9     2
BB Berlebih (Overweight)    25,0 - 29,9    6.8 - 11,3    1,2
Obesitas (Sangat Berlebih)  = 30,09    5 - 9,1   0,8

Sumber: Prepregnancy Body Mass Index - Institute of Medicine of the National Academies


Sumber: okezone.com

Persyaratan Air Bersih Sentra Makanan Jajanan

Standar Fasilitas Sanitasi Air Bersih pada Sentra Makanan Jajanan

Secara prinsip beberapa kegiatan yang harus dilakukan pada usaha pengawasan tempat pengelolaan makanan meliputi antara lain pengawasan sanitasi tempat pengolahan dan dan peralatan yang digunakan, pengawasan kebersihan, Kesehatan, cara pengolahan dan pelayanan serta pengawasan terhadap kualitas makanan dan minuman sebagai hasil akhir dari pengolahan yang siap dihidangkan.

Tempat pengelolaan makanan jajanan yang baik, berdasarkan aspek lokasi tempat usaha, harus berada pada lingkungan yang cukup jauh dari sumber pencemaran makanan seperti pembuangan sampah terbuka, tempat pengolahan limbah, rumah potong hewan, jalan yang ramai dan arus cukup tinggi. Untuk penjamah makanan harus memenuhi persyaratan yaitu harus sehat, bersih, berperilaku hidup sehat, dan tidak menderita penyakit menular. Makanan yang disajikan pada makanan jajanan dipilih dari bahan makanan mentah yang segar dalam keadaan baik mutunya dan tidak dalam keadaan rusak. Untuk bahan makanan olahan dalam kemasan yang diolah menjadi makanan jajanan harus bahan olahan yang terdaftar di depkes, tidak kadaluwarsa, tidak cacat dan, tidak rusak.

Sedangkan berdasar aspek fasilitas sarana sanitasi, khususnya air bersih, standar yang dipersyaratkan harus memperhatikan aspek sumber air bersih yang digunakan, prosedur pengambilan air berish, prosedur pengangkutan, tahap penyimpanan, serta tahap pemasakan air bersih.

Untuk memenuhi kebutuhan penyediaan air minum bagi usaha tempat-tempat umum yang paling baik kalau diambil dari penyediaan air minum kota (PDAM). Namun jika syarat ini belum bisa dipenuhi, sejauh sempurna dalam pengolahannya, bisa memanfaatkan air tanah, misalnya dengan membangun sumur. Persyaratan yang harus diperhatikan terkait hal ini meliputi aspek kecukupan dan kualitas air bersih. Kualitas air bersih harus memenuhi syarat Peraturan Menteri Kesehatan RI No.416/Menkes/Per/IX/1990.

Sedangkan tahap-tahap pemanfaatan air bersih yang harus diperhatikan antara lain :

Tahap pengambilan dari sarana air bersih :
Pengambilan air dari sarana air bersih ditentukan dari jenis sarana yang dimiliki. Hal ini berhubungan dengan alat pengambil yang dipakai, seperti timba untuk sumur gali, kran dengan selang air (untuk air perpipaan), pompa tangan, pompa listrik dan lain-lain. Penanganan terhadap peralatan pengambilan air yang dipakai sebagai berikut:
  • Timba;Timba yang pakai harus khusus (maksudnya hanya dipergunakan untuk menimba air saja) dengan perlengkapan tali yang selalu dijaga kebersihannya. Timba dan tali harus digantung setelah dipakai, jangan diletakkan dilantai.
  • Pompa tangan dan pompa listrik; Apabila menggunakan air untuk pancingan harus menggunakan air bersih. Sumur untuk pompa tangan harus dalam keadaan tertutup dan konstruksi yang sesuai dengan yang dipersyaratkan sehingga tidak memungkinkan terjadi pencemaran.
  • Kran air yang dilengkapi dengan slang; Slang diusahakan harus bersih dan dibebaskan dari sisasisa air bila telah selesai dipakai, untuk menghindari tumbuhnya lumut. Slang yang dipakai tidak boleh bocor dan hindarkan genangan air kotor dan lain-lain. Penyimpanan sebaiknya digulung dan digantung.
Tahap pengangkutan air.
Tempat air atau wadah yang digunakan untuk mengangkut air harus bersih dan mempunyai tutup. Penutup wadah air tidak boleh mempergunakan kain atau daun karena dapat mencemari air yang diangkut. Bila air diangkut dengan tangki air maka tangki air harus bersih dan dipakai khusus untuk mengangkut air.

Tahap penyimpanan air.
Wadah untuk tempat penampungan air bersih tertutup rapat dan sering dibersihkan secara rutin paling sedikit dua kali seminggu. Penempatan wadah penyimpanan air harus diletakkan sedemikian rupa sehingga tidak mempunyai risiko terhadap pencemaran.

Tahap pemasakan
Air sebaiknya dimasak menggunakan alat yang tidak mengandung bahan beracun dan berbahaya. Alat yang digunakan untuk memasak air tidak mudah berkarat.

Tahap penyimpanan air masak
Perlakuan terhadap air yang sudah dimasak harus lebih hatihati dibandingkan dengan air yang belum dimasak. Penyimpanan air masak biasanya pengawasannya berkurang, karena merasa bahwa air yang telah dimasak tidak mengandung bakteri atau cemaran lainnya. Persyaratan penyimpanan air masak adalah :
  1. Wadah atau tempat penyimpanan air harus selalu tertutup.
  2. Wadah atau tempat untuk menyimpan air harus selalu bersih
  3. Wadah atau tempat untuk menyimpan air harus diletakkan sedemikian rupa agar tidak mudah dicapai oleh serangga atau binatang lainnya.
Air bersih yang diperoleh dari sarana air bersih digunakan untuk berbagai kepentingan salah satunya untuk proses pengolahan makanan, pembersihan alat makan dan juga untuk kepentingan kebersihan yang lain. Air harus tersedia cukup untuk membersihkan bahan makanan dan alat makan dan air harus dalam keadaan mengalir. Air sangat erat hubungannya dengan makanan oleh karena air diperlukan dalam semua proses pengolahan makanan.

Pada tahap persiapan air digunakan untuk merendam, mencuci dan semua kegiatan membersihkan bahan makanan mentah. Pada tahap selanjutnya air digunakan untuk media penghantaran panas selama proses pemasakan, khususnya pada makanan yang diolah dengan teknik pengolahan panas, basah seperti merebus, mengukus, dan mengetim. Mengingat pentingnya peran air dalam pengolahan makanan maka air yang digunakan harus sesuai dengan persyaratan yang ditentukan.

Kita juga harus ingat bahwa air yang digunakanan untuk membersihkan bahan makanan dan alat makan tidak boleh mengandung bahan pencemar, karena air sangat erat hubungannya dengan makanan dan penularan penyakit melalui makanan.

Reference:
  • Permenkes RI 942/MENKES/SK/VII/2003 Tentang Pedoman Persyaratan Hygiene Sanitasi Makanan Jajanan.Prinsip-Prinsip Higiene Sanitasi Makanan. Ditjen PPM dan PLP Depkes. 1999
  • Modul Kursus Penyehatan Makanan bagi Pengusaha Makanan dan Minuman, Pencucian dan Penyimpanan Peralatan Pen golahan Makanan. Depkes RI. 2001
  • Kumpulan Modul Kursus Higiene Sanitasi Makanan dan Minuman. Ditjen PPM dan PLP Depkes RI.  2006

Selasa, 26 Juni 2012

10 Langkah Guna Menurunkan Kolesterol

Jutaan orang memiliki masalah kolesterol tinggi (di atas 200 mg/dL). Penyakit yang dapat menyumbat arteri, serangan jantung, serta stroke akan mampu dikendalikan lewat beberapa strategi. Kolesterol akan terus menjadi ancaman bila Anda tidak segera melakukan tindakan pengendaliannya.

Beberapa di antara pilihan menurunkan kolesterol, sebagian lebih baik daripada yang lain, beberapa lebih mudah, dan sebagian lainnya lebih murah. Berikut ini di antaranya, seperti dikutip dari Yahoo.

Statin

Keunggulan: Statin termasuk obat-obatan seperti Lipitor, Zocor, dan Crestor (semua nama yang disebut ini adalah generik statin), bisa menurunkan kolesterol jahat (Low Density Lipoprotein/LDL) yang telah 50 persen melebihi batas normal.

"Dari seluruh daftar nama obat terbaik, statin merupakan obat ajaib," kata Thomas Pearson dari Universitas Rochester di New York.

Kelemahan: Efek samping bisa serius, termasuk peradangan otot dan enzim hati meningkat. Biaya juga masalah, meskipun beberapa statin tersedia dalam bentuk generik, termasuk Lipitor, yang akan tersedia pada akhir 2011.

Diet rendah lemak

Kelebihan: Memilih makanan sehat seperti ikan dan sayuran lebih banyak daripada daging merah dan kentang goreng adalah relatif mudah. Cara ini diperkirakan bisa menurunkan kolesterol hingga 20 persen. Masyarakat dengan diet rendah lemak, seperti Jepang, memiliki tingkat rendah terhadap serangan jantung dan stroke.

Kelemahan: Sama seperti olahraga, diet rendah lemak membutuhkan usaha lebih besar karena kadang terasa berat untuk mengonsumsinya secara konsisten.

Serat fibrate

Kelebihan: Obat ini termasuk fenofibrate (Tricor dan nama merek lain) dan gemfibrozil (Lopid) dapat menurunkan trigliserida sebesar 25-50 persen dan meningkatkan kolesterol baik (High Density Lipoprotein/HDL) 10-35 persen.

Kelemahan: Obat ini tidak berbuat banyak dalam hal menurunkan kolesterol jahat, meskipun fibrate baru umumnya lebih baik daripada Lopid. Efek samping termasuk sakit kepala, buang-buang gas, dan sakit perut.

Sequestrant Asam empedu (Bile Acid Sequestrant)

Kelebihan: Obat-obatan seperti Questran (cholestyramine), Welchol (colesevelam), dan Colestid (colestipol) "menipu" tubuh dalam memproduksi empedu ekstra, yang menurunkan kolesterol kolesterol jahat 15-20 persen.

Kekurangan: Efek samping bisa termasuk sembelit, sakit perut, dan mual. Ini dapat mengikat obat lain, seperti kortikosteroid dan beberapa obat tekanan darah, membuatnya kurang efektif kecuali jika Anda meminumnya tiga jam sekali secara terpisah.

Makanan berserat

Kelebihan: Makanan berserat dapat ditemukan dalam kacang-kacangan, buah-buahan, dan makanan pengikat kolesterol, yang berfungsi menurunkan kadar kolesterol sekira 5 persen.

"Makanan berserat bagus untuk mengisi perut Anda agar tidak kehilangan kalori dan perut kosong. Makanan ini juga bisa disebut sebagai makanan tambahan sederhana untuk terapeutik rejimen. Serta murah dan mudah," tambah Dr Pearson.

Kelemahan: Meskipun mudah didapat dan murah, makanan berserat jarang dikonsumsi kebanyakan orang. Padahal, para ahli merekomendasikan 25-35 gram serat per hari, namun kebanyakan orang dewasa hanya mendapatkan sekira 12 gram.

Niacin

Keunggulan: Niasin adalah vitamin B yang baik untuk menurunkan kolesterol jahat (Low Density Lipoprotein/LDL) dan trigliserida, lemak yang bisa berbahaya pada tingkat tinggi. Ini juga meningkatkan kolesterol baik (High Density Lipoprotein/HDL). Muncul dalam tablet yang dikonsumsi dua atau tiga kali sehari, atau dalam formula yang lebih besar, hanya perlu dikonsumsi sekali sehari.

Kelemahan: Niasin harus diberikan hanya di bawah pengawasan dokter karena dosis tinggi untuk menurunkan kolesterol justru dapat meningkatkan risiko masalah gout dan hati. Orang dengan diabetes tipe 2 perlu berhati-hati karena obat ini dapat meningkatkan gula darah.

Zetia (ezetimibe)

Kelebihan: Obat ini dapat mencegah penyerapan kolesterol di usus. Obat dapat menghasilkan sekira 20 persen pengurangan kolesterol dan dapat diambil dalam kombinasi dengan statin, yang tidak baik untuk obat lainnya.

Kelemahan: Zetia tidak sekuat statin dan tidak tersedia dalam bentuk generik.

Olahraga

Kelebihan: Olahraga adalah cara terbaik untuk meningkatkan kolesterol baik. Orang yang mengalami serangan jantung dapat mengurangi risiko kematian 25 persen dengan berolahraga dibandingkan dengan perawatan biasa.

Kekurangan: olahraga membutuhkan usaha lebih daripada sekadar minum pil.

Red Yeast Rice

Kelebihan: Suplemen makanan ini berasal dari jamur yang tumbuh di beras dan mengandung sejumlah kecil lovastatin (Mevacor). Makanan ini dapat efektif pada orang yang tidak dapat mengonsumsi statin.

Kekurangan: Suplemen diet yang tidak diatur secara ketat di Amerika Serikat, tidak seperti obat diet sehingga memicu kebingungan tentang konsentrasi yang terkandung di dalamnya secara tepat serta berapa dosis yang baiknya dikonsumsi.

Lovaza

Kelebihan: Makan ikan baik untuk jantung. Resep ini memberikan asam lemak omega-3, asam lemak sehat yang ditemukan dalam ikan dan minyak ikan dalam dosis terkonsentrasi. Ini dapat membantu menurunkan trigliserida pada orang dengan tingkat yang sangat tinggi.

Kelemahan: Efek samping bisa termasuk sendawa, infeksi, gejala seperti flu, sakit perut, dan berkurangnya kemampuan mengecap rasa. Pastikan untuk berbicara dengan dokter Anda sebelum mengambil Lovaza jika Anda memiliki alergi ikan atau sedang hamil, berencana untuk hamil, atau menyusui.


Label: Kolesterol dan Makanan, Kolesterol dan Olah Raga, Kolesterol dan Stroke, Pengobatan Alternatif Lain
Sumber: okezone.com

Senin, 25 Juni 2012

LP Malabsorpsi


Malabsorpsi merupakan suatu keadaan dimana terdapat gangguan absorpsi mukosa usus terhadap satu atau banyak zat gizi, mengakibatkan dikeluarkannya zat gizi tersebut ke dalam feses.

Penyebab :
·          pembedahan ( gastrektomi, piloroplasti, pagotomi)
·         Gangguan pankreas
·         Penyakit hepatobilier
·         Penyakit usus halus
·         Penyakit sistemik yang menyerang usus
·         Gangguan heriditer (defisiensi laktase primer)
·         Malabsorpsi akibat obat (neomisin, dilantin)

Manifestasi sindrom malabsorpsi :
·         Berat badan turun
·         Diare
·         Steatore (kelebihan lemak dalam feses)
·         Flatulen
·         Nokturia
·         Lemah dan mudah lelah
·         Edema
·         Amenorhea
·         Anemia defisiensi Fe, defisiensi folat, defisiensi B12
·         Glositis dan keilosis
·         Neurophaty perifer (defisiensi B1)
·         Mudah memar dan berdarah (malabsorpsi Vitamin K dan Ca)
·         Sakit tulang (hipokalsemia)
·         Tetani, parestesia (hipokalsemia, hipomagnisemia)
·          

Penatalaksanaan :
·         Rawat di rumah sakit
·         Atasi penyebab
·         Pembedahan untuk obstruksi empedu dan atau pankreas
·         Dekompresi saluran cerna
·         Intake B12 per infus
·         Puasa bila pankreatitis
·         Diit per enteral
·         Atasi komplikas