Blogger templates

Tampilkan postingan dengan label Ilmu Ekonomi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ilmu Ekonomi. Tampilkan semua postingan

Rabu, 11 Juli 2012

ETIKA EKONOMI DALAM DISTRIBUSI BARANG DAN JASA

Dalam distribusi barang dan jasa, para pelaku harus memperhatikan etika ekonomi yakni :

a)         Pemerataan
1.         Pemerataan ke berbagai daerah, distribusi harus merata ke berbagai daerah yang membutuhkan.
2.         Pemerataan kesempatan usaha, produsen besar harus memberikan kesempatan kepada pedagang eceran dan agen untuk berusaha.
b)         Keadilan

1.         Keadilan terhadap produsen sejenis.

Dalam memasarkan produk, tidak boleh saling menjatuhkan satu sama lain. Boleh memamerkan keunggulan, tetapi tidak boleh menjelekan produk lain.

2.         Keadilan terhadap konsumen.

Produsen sebaiknya memberikan informasi yang jelas, sehingga konsumen tidak dirugikan. Contoh : setiap kemasan dituliskan masa kadaluarsa dan lebel halal.

c)         Ketapan waktu dan kwalitas.

Dalam pendistribusian barang sangat diperlukan ketepatan waktu terutama yang masa kadaluarsanya singkat. Demikian juga  dengan kwalitas yang harus terjaga dalam pendistribusian sat barang disalurkan, diupayakan tidak ada kerusakan, kerusakan barang berpengaruh pada harga yang sampai pada konsumen.

LEMBAGA DISTRIBUSI

Untuk menyalurkan barang/jasa secara tidak langsung diperlukan badan perantara/lembaga distribusi, yaitu:

a)         Pedagang

Pedagang adalah orang yang membeli barang dari produsen dan menjualnya kepada konsumen. Para pedagang memiliki tempat berjualan dan tempat penyimpanan barang.

Ada macam-macam jenis, yakni:

1.         Pedagang Besar/Grosir (Whole Seller)

Pedagang yang menjualbeli barang secara banyak, ia membeli barang langsung dari produsen. Ia membeli barang secara banyak dan menjual secara banyak pula kepada para pedagang lain. Agar berjalan lancar ia harus memiliki langganan.

2.         Pedagang Kecil

Ia menjual beli barang secara kecil kepada pedagang besar dan menjualnya ke konsumen secara kecil/eceran

3.         Pedagang Barang-barang Khusus

Ia menjual barang-barang tertentu saja, misalnya barang antik dan perhiasan.

4.         Pedagang Jasa/Biro Jasa

Ia memberikan layanan atau angkutan atau pelayanan lainnya seperti asuransi dan bank.
b)         Agen
Merupakan orang yang bertugas menjual barang milik produsen atau mempertemukannya. Agen tidak mendapatkan untung tapi ia mendapat komisi dari produsen maupun konsumen.
Ada macam-macam kegiatan keagenan, yakni:
1.         Agen Penjualan
Menjual barang milik produsen kepada konsumen/pedagang. Dalam kegiatan ini agen mendapat komisi dari produsen. Semakin banyak barang yang dijual komisinya semakin tinggi.
2.       Agen pembelian
Membeli barang dari produsen untuk para pedagang/konsumen, disuatu daerah tertentu.
c)         Makelar
Makelar adalah orang yang menjadi perantara yang kegiatanya menjual/menbeli atas nama pemilik atau pembeli barang yang dijualnya. Hasil ini berbentuk kurtase artinya prosentase keuntungan penjualan. Tugas makelar adalah mencari pembeli. Sehingga pemilik hanya menunggu menerima hasil penjualan.

d)         Komisioner
Komisioner adalah orang yang berperan sebagai perantara dalam perdagangan yang menjual/membeli barang atas nama diri sendiri, tetapi untuk orang lain. Hasil ini disebut komisi.
e)         Lembaga-lembaga Distribusi Lain
Lembaga di masyarakat saat ini seperti koperasi, supermarket, toko, swalayan, PKL, biro jasa, angkutan dan lain-lain.
f)           Eksportir dan Importir
Eksportir merupakan lembaga yang mengirim barang keluar negeri. Importir adalah lembaga yang mendatangkan barang dari luar negeri ke dalam negeri. Merupakan kegiatan dalam perdagangan internasional.

DEFINISI & TUJUAN DISTRIBUSI

Konsumen adalah seseorang yang membutuhkan barang, dan produsen merupakan orang yang membuat barang, dikarenakan jarak kemungkinan kegiatan ekonomi akan terganggu. Oleh karena itu, dibutuhkan penyalur barang yang disebut distribusi

1.         DEFINISI DISTRIBUSI
Para pedagang menjual barang ke konsumen, para pedagang inilah yang disebut distributor.Kegiatan inilah yang disebut distribusi. Distribusi yaitu rangkaian kegiatan yang berhubungan dengan usaha penyampaian/penyaluran barang atau jasa produsen kepada konsumen. Sedangkan orang yang melakukan distribusi disebut ditributor.

2.         TUJUAN DISTRIBUSI
Apabila kegiatan distribusi berhenti penyaluran barang tidak akan berjalan lancar dan harga barang-barang di daerah konsumen menjadi meningkat. Jadi kebutuhan tidak dapat terpenuhi dan masyarakat menjadi resah. Demikian produsen barang-barang akan menumpuk dan tidak laku produsen pun akan bangkrut. Distribusi bertujuan untuk:
a.         Pemerataan pemenuhan masyarakat di berbagai daerah,
b.         Menstabillkan harga barang/jasa,
c.         Menjaga kelangsungan hidup perusahasaan,
d.         Menjaga kesinambungan kegiatan produksi, serta
e.         Mempercepat sampainya produksi ke tangan konsumen

3.         SISTEM DISTRIBUSI DAN CARA DISTRIBUSI
Dalam melakukan distribusi, diperlukan sistem yang tepat. Berikut diuraikan macam-macam sistem distribusi serta cara pendistribusian di masyarakat.
A.        Sistem distribusi
Sistem distribusi adalah usaha yang ditempuh produsen maupun distributor melalui unsur-unsur yang terkait dalam penyaluran barang atau jasa agar sampai ke konsumen. Sistem distribusi dapat di bedakan menjadi 3 macam
1.         Distribusi langsung
Sistem distibusi langsung yaitu menjual atau menyalurkan barang maupun jasa secara langsung misalnya patani sayur menjual sayrunya tanpa menggunakan pedagang, dokter menjual jasanya langsung kepada pasiennya di tempat praktek jadi produsen langsung berhubungan langsung dengan konsumen.

Produsen
konsumen
Sistem distribusi langsung



                     



2.       Sistem distribusi semi langsung
Pada sistem distribusi ini produsen menjual hasil produksinya melalui toko miliknya sendiri


Sistem distribusi semi langsung

produsen
Toko milik produsen
konsumen
 



3.       Sistem distribusi tak langsung
Sistem distribusi tak langsung, yaitu produsen menjual barang atau jasa hasi produksinya ke konsumen melalui lembaga atau pedagang perantara misalnya melalui agen, pedagang besar atau grosir, dan pedangang eceran.


Sistem distribusi tak langsung

produsen
konsumen
pengecer
agen
 




B.        Cara-cara Distribusi
Untuk menyalurkan barang/jasa digunakan badan perantara. Yaitu :
1.         Penyaluran Barang/Jasa Melalui Pedagang.
Barang yang dibuat produsen disalurkan melalui pedagang besar, lalu pedagang besar menjualnya ke pedagang kecil atau eceran dan pedagang kecil menjualnya ke konsumen.
2.       Penyalur Barang/Jasa Melalui Koperasi
Koperasi berusaha memenuhi kebutuhan anggotanya/masyarakat disekelilingnya.
3.       Penyaluran Barang/Jasa Melalui Toko Milik Produsen Sendiri.
Produsen yang memiliki toko, dapat memenjual hasil produksinya kepada konsumen melalui toko tersebut.
4.       Penyaluran Barang/Jasa melalui penjualan Dari Rumah Kerumah.
Barang hasil produsen dijual oleh produsen dengan cara berkeliling dari rumah kerumah.
5.       Penyaluran Barang/Jasa Melalui Penjualan di Tempat Tertentu yang Ditetapkan Pemerintah.
Pemerintah juga membuat tepat untuk menyalurkan barang atau jasa hasil produksi tertentu, misalnya pasar, dan tempat pelelangan ikan.
6.       Tempat Lain yang Dipakai untuk Menyalurkan Barang/Jasa
Ada faktor yang mempengaruhi produsen memilih dan menentukan saluran distribusi, yakni:
a)         Sifat barang dan Jasa yang diperjualkan.
b)         Daerah penjualan
c)         Modal yang disediakan, yang berkait dengan hak dan kewajiban dalam perjualan barang.
d)         Alat komunikasi
e)         Biaya angkutan
f)          Keuntungan

PENGERTIAN PRODUKSI



Kegiatan produksi sangat berperan penting dalam kegiatan ekonomi karena menyangkut kebutuhan manusia. Tanpa adanya produksi persediaan konsumsi akan menjadi langka dan masyarakat akan mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhannya. Oleh sebab itu, manusia harus berusaha memproduksi barang dan jasa agar alat pemuas kebutuhannya terpenuhi.

1.         PENGERTIAN PRODUKSI
A.        Pengertian produksi dalam Arti sehari-hari
Setiap hari manusia selalu menggunakan barang untuk memenuhi kebutuhanya. Barang-barang tersebut tidak akan tersedia apabila tidak ada yang menghasilkanya. Contoh: Di daerah pedesaan para petani mengolah sawah atau ladangnya untuk menghasilkan barang-barang hasil pertanian seperti padi, jagung, keledai, tebu, dll.
Contoh kegiatan diatas disebut Produksi. Jadi, produksi adalah kegiatan menghasilkan barang atau jasa.
B.        Pengertian produksi menurut ilmu ekonomi
Menurut ilmu ekonomi, produksi tidak terbatas pada kegiatan menghasilkan barang atau jasa, tetapi juga kegiatan yang sifatnya menambah nilai atau kegunaan barang yang sudah ada menjadi lebih tinggi nilainya. Perhatikan contoh berikut.
a.         Tukang kayu yang mengecat kursi hasil buatanya.
b.         Pedagang yang membeli sepeda bekas lalu ia bersihkan, perbaiki, dan dicat kembali lalu dijual
Berdasarkan uraian di atas, produksi menurut ilmu ekonomi adalah setiap kegiatan yang dilakukan manusia untuk menghasilkan/menaikan nilai kegunaan barang/jasa.

2.         TUJUAN PRODUKSI
Tujuan kegiatan produksi, antara lain:
a.         Menghasilkan/menciptakan suatu barang.
b.         Menambah serta meningkatkan nilai guna barang yang sudah ada.
c.         Memenuhi kebutuhan manusia.
d.         Memperoleh tambahan penghasil untuk mendapatkan alat pemuas lainya.

3.         JENIS-JENIS USAHA YANG MEMERLUKAN PRODUKSI
a.         Usaha ekstraktif
Yaitu usaha yang dilakukan dengan cara mengambil langsung sumber daya alam tanpa mengubah wujud barang produksi tersebut.
b.         Usaha jasa
Merupakan merupakan kegiatan produksi alat pemenuhan kebutuhan berupa jasa tertentu, seperti, salon kecantikan, asuransi, penginapan, dan aneka produk jasa lainya
c.         Usaha Agraris
adalah usaha yang bergerak dengan cara mengelola tanah dan hewan untuk menghasilkan alat pemenuh kebutuhan manusia contohnya perkebunan.


d.         Usaha Perdagangan
Merupakan usaha mencari keuntungan dengan cara memperjualbelikan barang dagangan tanpa mengubah wujud barang tersebut.
e.         Usaha industri
Merupakan usaha yang menghasilkan barang/jasa dengan cara mengolah bahan mentah yang diproses menjadi bahan jadi

PENGERTIAN KONSUMSI

 

1.    PENGERTIAN KONSUMSI

Manusia memiliki kebutuhan yang beraneka ragam . manusia menginginkan agar semua kebutuhannya dapat terpenuhi.alat pemuas kebutuhan manusia yang terdiri dari barang dan jasa sangat terbatas jumlahnya. “konsumsi adalah setiap kegiatan memakai, menggunakan, atau menikmati barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan.”
Adapun pengertian konsumsi dapat digolongkan dalam dua bagian, yaitu konsumsi langsung dan konsumsi tak langsung. Konsumsi langsung merupakan pengkonsumsian barang yang langsung dilakukan oleh penggguna barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya. Contohnya, makanan, minuman, dan pakaian yang langsung dipakaioleh pengguna sementara itu, konsumsi tak langsung merupakan pemakaina benda konsumsi berupa barang dan jasa yang tidak secara langsung digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengguna barang contohnya, pembelian bahan baku pabrik yang akan diproses lebih lanjut untuk keperluan penciptaan barang. Pembelian bahan baku dapat dikategorikan sebagai tindakan konsumsi, tetapi bukan merupakan konsumsi langsung.

2.    JENIS SERTA JUMLAH BARANG KONSUMSI SISWA DAN KELUARGA

Antara orang yang satu dengan orang lainnya pasti mempunyai keinginan dan kepentingan yang berbeda-beda jenis dan jumlah barang yang dikonsumsi. Demikian jugajenis dan jumlah barang yang dikonsumsi rumah tangga keluarga, tentu juga tidak sama.
Secara umum contoh barang atau jasa yang biasanya dikonsumsi siswa dan keluarga antara lain buku tulis, buku peljaran, pensil, pulpen, penghapus, spidol, alat kecantikan, jasa dokter, telepon, dan listrik.
Keluarga yang memiliki pola konsumsi yang khas sesuai dengan kemampuan ekonomi dan kebutuhan yang. Jenis kebutuhan keluarga, antara lain jumlah anggota keluarga, umur rata-rata angota keluarga, latar belakang sosial, budaya maupun agama dalam sebuah keluarga, tingkat pendidikan, dan juga tingkat kemampuan perekonomian keluarga tersebut.
Umur anggota keluarga berperan dalam penentuan jenis kebutuhan yang diperlukan.
Latar belakang sosial budaya maupun agama berpengaruh pada macam kebutuhan yang diminati oleh suatu keluarga. Misalnya, suatu keluarga dengan kultural daerah tertentu biasanya akan memiliki makanan favorit sesuai dengan masakan daerahnya dan kebutuhan peribadatan sesuai dengan agama masing-masing.
Tingkat pendidikan dan perekonomian keluarga juga akan membedakan jenis kebutuhan yang diperlukan keluarga. Demikian pula tingkat pendidikan keluarga yang memiliki anak-anak yang bersekolah pada tingkat sekolah dasar akan berbeda kebutuhannya dengan keluarga yang memiliki anggota keluarga dengan tingkat pendidikan SMA maupun Perguruan Tinggi.
Karena banyaknya barang-barang yang akan dikonsumsi, maka setiap rumah tangga perlu membuat pola konsumsi, yaitu menyusun daftar urutan barng konsumsi sesuai dengan skala prioritas. Artinya, mendahulukan barang konsumsi yang paling penting sampai barang konsumsi yang dapat ditunda pemenuhannya.
   

3.    KONSUMSI PERUSAHAAN DAN PEMERINTAH DAERAH


Bahwa tiap individu memiliki kebutuhan masing-masing sehingga perlu mengonsumsi barang dan jasa guna memenuhi kebutuhanya terseebut. Dengan berbagai lembaga yang ada di masyarakat memilik kebutuhan tersendiri yang harus dipenuhi sesuai dengan kepentingan yang dipeelukan.
Dari segi biaya yang harus di keluarkan pun tentunya lebih besaar karena mencakup  kebutuhan banyak orang da kelompok-kelompok. Perhitungan keuangan yang baik akan menunjang kelang sungan hidup perusahan maupun pemerintah daerah
a)    Konsumsi perusahaan
Selain menghasilkan barang/jasa, perusahan juga mengonsumsi barang/jasa. Tentunya konsumsi antara perusahaan yang satu dengan perusahaan lainya berbeda-beda sesuai dengan jenis perusahaanya.
b)    Konsumsi pemerintah daerah.
Dalam menjalankan aktifitasnya, pemerintah daerah (pemda) mengonsumsi atau membutuhkan barang dan jasa.  Pemda harus menyusun rancangan anggaran belanja daerah guna membiayai barang yang dikonsumsi.

4.    ASPEK POSITIF DAN NEGATIF PERILAKU KONSUMTIF


Masyarakat di sekitar kita,sekarang ini cenderung berperilaku konsumtif. Artinya, prilaku/ sikap atau gaya hidup, yang hanya senang mengkonsumsi barang atau jasa tanpa memperhatikan kegunaan barang tersebut. Jadi, sifat konsumtif ini hanya senang hanya membeli suatu barang tanpa memerhatikan hal-hal yang lain.
Kemungkinan mereka terpengaruh oleh lingkungan, seperti teman membeli barang sehingga seseorang menjadi terpengaruh untuk ikut membeli atau untuk alasan harga diri.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumtif sangat bertentangan dengan prinsip ekonomi yang mengajarkan untuk hidup berhemat. Jadi, perilaku konsumtif merupakan aspek negatif dari perilaku konsumen. Namun, ada juga perilaku positif dari perilaku konsumtif.

5.    FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KONSUMSI/PENGELUARAN

Telah dibahas sebelumnya, dalam melakukan kegiatan konsumsi terdapat faktor-faktor yang memengaruhinya. Akan lebih diperinci kembali faktor-faktor yang memengaruhi tingkat konsumsi.
a)    Jumlah anggota keluarga
Semakin banyak jumlah anggota keluarga, semaki besar juga pengeluaran/konsumsi.
b)    Tingkat pendapatan
 semakin tinggi pendapatan sesorang semaki tinggi pula konsumsi yang ia lakukan.
c)    Harga barang
Tingkat konsumsi dalam keluarga juga tergantung dari persediaan barang yang ada dipasaran. Jika harga barang naik, sedangkan pendapatan tetap, maka tingkat konsumsi akan turun. Sebaliknya jika harga barang turun dan pendapatan tetap maka tingkat konsumsi akan naik.

d)    Persediaan barang
Tingkat konsumsi dalam keluarga juga tergantung dari persediaan yang ada di pasaran. Jika persediaan di pasaran cukup banyak, tingkat konsumsi akan tetap bahkan lebih besar, dan sebaliknya.
e)    Lingkungan tempat tinggal
Orang yang tinggal di desa tentu mempunyai prilaku konsumsi yang berbeda dengan orang yang tinggal di kota
f)    Agama dan sosial budaya (adat istiadat)
Masing-masing penganut agama menyesuaikan kebutuhan sesuai dengan ajaran agamanya. Contohnya, masing-masing penganut agama memiliki peralatan peribadatan tersendiri.
g)    Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
Kemajuan IPTEK akan memunculkan produk-produk baru, seperti mesin-mesin baru. Barang-barang tersebut akan mendorong seseorang untuk memiliki dan membeli sehingga tingkat konsumsi bertambah.
h)    Keinginan berkompetisi dengan orang lain
Misalnya temanmu memiliki sepatu baru, tentunya kamu pun ingin memiliki sepatu baru. Jadinya, tingkat konsumsi yang kamu lakukan tersebut bukan berdasarkan skala prioritas
i)    Keadaan/situasi tak terduga
Pada saat orang mendadak sakit atau yang lainnya pastinya orang tersebut harus mengeluarkan biaya lebih. Maka konsumsi yang dilakukan akan bertambah.