Ketika penderita gangguan tidur seperti obstruction sleep apnea (OSA) melakukan perjalanan ke pegunungan atau daerah tinggi lainnya, mereka cenderung akan merasakan tingkat oksigen yang lebih rendah dalam darah, sehingga hal ini dapat memperburuk kondisi mereka.
OSA merupakan sebuah kondisi yang menyebabkan aliran udara pernapasan terhenti ketika tidur karena adanya penghambatan ataupun penyempitan di saluran pernapasan.
Baca juga : alat untuk mengatasi asma akut
Dalam studi awal ini, para peneliti Swiss meneliti apakah terapi kombinasi obat acetazolamide (Diamox) dan continuous positive airway pressure (CPAP) dapat membantu penderita OSA.
Acetazolamide adalah stimulan pernapasan yang digunakan untuk mengobati penyakit yang berhubungan dengan pernapasan terutama pada saat di daerah dengan kadar oksigen tipis seperti pegunungan. Sedangkan CPAP merupakan alat yang melibatkan mesin yang memberikan tekanan udara konstan untuk menjaga saluran udara tetap terbuka saat tidur.
Sebanyak 51 orang dilibatkan sebagai objek penelitian dalam studi yang dipublikasikan dalam Journal of the American Medical Association bulan Desember. Peserta biasanya tinggal pada daerah dengan ketinggian sekitar 2.600 kaki di atas permukaan laut, sedangkan terapi kombinasi dilakukan saat mereka di pegunungan dengan ketinggian 5.300 dan 8.500 kaki di atas permukaan laut.
Kombinasi dari acetazolamide dan CPAP dapat meningkatkan level oksigen dalam darah pasien ketika pasien sedang terjaga ataupun tertidur. Selain itu, terapi ini juga memberikan kontrol yang lebih baik terhadap OSA, termasuk mengurangi waktu terbangun di malam hari, dibandingkan dengan penggunaan CPAP saja.